25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di daerah Percut Sei Tuan. Daerah ini dipilih karena populasi nelayan paling banyak di Kabupaten Deli serdang dan tingginya pengunjung yang
datang ke daerah penelitian sehingga meningkatkan pendapatan nelayan. Populasi nelayan di kecamatan Percut Sei Tuan merupakan populasi yang paling
banyak dibanding kecamatan lainnya dimana jumlah nelayan di kecamatan Percut Sei Tuan adalah 311 jiwa,seperti yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Jumlah Nelayan Per Kecamatan Di Kabupaten Deli Serdang 2014 Kecamatan
Jumlah Nelayan Jiwa Percut Sei Tuan
311
Pantai Labu 170
Hamparan Perak 80
Labuhan Deli 44
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Deli Serdang 2015.
3.2 Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan di desa Percut Sei Tuan sebanyak 120 orang. Penarikan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling dengan jumlah
sampel sebesar 30 orang. Jumlah ini dianggap sudah mewakili dari populasi Sugiyono, 2012.
3.3 Metode Pengumpulan data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari sumbernya dengan cara mewawancarai para nelayan
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan kuisioner yang disiapkan sebelumnya. Sedangkan data sekunder diambil dari pemerintah atau instansi lain yang terkait dengan penelitian ini.
3.4 Metode Analisis Data
Untuk menyelesaikan hipotesis 1 digunakan analisis regresi linear berganda. Model persamaan regresi adalah sebagai berikut :
Y = β + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ μ
Dimana: Y
= Pendapatan nelayan β
= Intercept β
1
, β
2
, β
3
= Koefisien regresi X
1
= Umur X
2
= Jumlah tanggungan keluarga X
3
= Pengalaman X
4
= Modal μ
= Standart Error Uji kesesuaian
1.Analisis Koefisien Determinasi R-square Penilaian terhadap koefisien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar
kekuatan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat Nachrowi dan Usman, 2006.
Universitas Sumatera Utara
2. Secara Serempak uji statistik F Uji F digunakan untuk uji ketepatan model, apakah nilai prediksi mampu
menggambarkan kondisi sesungguhnya. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut: H
: b1 = 0, artinya tidak terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. H
: b1 ≠ 0,artinya terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah : H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α= 5 H
ditolak jika F
hitung
≤ F
tabel
pada α= 5 Berdasarkan Nilai Signifikansi α =0,05
Jika nilai signifikansi α maka H diterima
Jika nilai Signifikansi 3.Secara Parsial uji statistik t
α maka H ditolak.
Uji t digunakan untuk melihat pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan secara individu.
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H0 : pengaruh variabel bebas secara individu terhadap pendapatan nelayan adalah
tidak nyata. H1 : pengaruh variabel bebas secara individu terhadap pendapatan nelayam adalah
nyata.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan adalah : Jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima atau H
1
ditolak Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H ditolak atau H
1
diterima Berdasarkan Nilai Signifikansi α =0,05
Jika nilai signifikansi α maka H
diterima Jika nilai Signifikansi
Untuk menyelesaikan hipotesis kedua dianalisis dengan menghitung pendapatan dari nelayan, dengan rumus:
α maka H ditolak.
Pd = TR - TC
Keterangan: Pd= total pendapatan dihitung dalam rupiahbulan.
TR = total revenue atau penerimaan dihitung dalam rupiahbulan. TC = total biaya yang dikeluarkan dihitung dalam rupiahbulan.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional