30
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
4.1. Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1. Letak Geografis, Batas, dan Luas wilayah
Daerah penelitian yang di ambil dalam “Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan” adalah desa Percut Sei Tuan di Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang. Alasan pengambilan daerah tersebut karena daerah ini memiliki potensi sebagai daerah penghasil hasil laut dan mayoritas penduduknya
sebagai nelayan. Desa Percut Sei Tuan adalah salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang yang terletak 2 meter di atas permukaan air laut dengan curah hujan rata-rata 23°C-30°C. Jarak desa dengan ibu kota kecamatan 20
km dengan jarak tempuh 2,5 jam, jarak desa dengan ibu kota provinsi 20 km dengan jarak 45 menit. Desa Percut ini terdiri dari 19 dusun. Secara geografis berbatasan
dengan :
-Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka -Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Batang Kuis danPantai Labu
-Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Labuhan Deli dan Kota Medan -Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Medan
Desa Percut Sei Tuan banyak ditemui tumbuhan kayu bakau dan tanahnya berawa- rawa.Di dalam iklim tropis terdapat musim kemarau dan musim penghujan, dimana
Universitas Sumatera Utara
pergantian musim ini, dapat mempengaruhi keadaan kehidupan biologis laut, pada setiap bulannya sering didapati air pasang mati dan air pasang besar yang dapat
mempengaruhi tingkat produksi hasil laut. Pada umumnya, saat air pasang mati tingkat produksi hasil laut, lebih kecil
dibandingkan pada saat air pasang besar. Pada musim hujan dan berombak besar atau disebut juga musim barat, sering berlangsung pada bulan Oktober dan Desember.
Pada saat musim barat ini, kebanyakan para nelayan enggan pergi ke laut sehingga pendapatannya sama sekali tidak pasti yang mencerminkan suasana kehidupan sehari-
hari.
4.1.2 Pola Penggunaan Lahan
Untuk mengetahui penggunaan lahan di Desa Percut dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3. Penggunaan Lahan di Desa Percut Sei Tuan 2014 No
Penggunaan Luas Ha
Persentase
1 Pemukiman Perumahan
110 11,80
2 Untuk bangunan
-Perkantoran 0,5
0,05 -Sekolah
3,5 0,37
-Sawah dan Ladang 550
59,04 -Empang
216 23,18
-Wakaf 1,5
0,16 -Lain –lain
50 5,36
Total 931,5
100
Sumber : Profil Desa 2015
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa lahan di Desa Percut Sei Tuan paling banyak digunakan untuk sawah dan ladang ,mencapai 59,04 atau 550 Ha dari 931,5 Ha luas
desa.Hal ini dikarenakan selain sebagai nelayan mayoritas penduduk bekerja sebagai nelayan dan buruh tani. Selanjutnya disusul penggunaan lahan sebagai empang
dengan luas mencapai 216 Ha atau 23,18, yang banyak digunakan nelayan dan nelayan setempat untuk memelihara ikan. Jumlah penggunaan lahan yang paling
sedikit adalah untuk perkantoran yaitu seluas 0,5 Ha atau sekitar 0,05. Untuk pemukiman perumahan dipergunakan sekitar 11,80, sekolah dasar 0,37, wakaf
sekitar 0,16 dan 5,36 dari luas daerah yang dimanfaatkan untuk lain-lain.
4.1.3 Keadaan Penduduk
Adapun jumlah penduduk di daerah penelitian dapat dilihat dari tabel 4 berikut ini :
Tabel 4. Jumlah Penduduk di Desa Percut Sei Tuan 2014 Jenis Kelamin
Jumlah Jiwa Persentase
Laki-laki 5575
50,63 Perempuan
5435 49,37
Total 11.010
100
Sumber : Profil Desa 2015 Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa di Desa Percut Sei Tuan jumlah penduduk laki-
laki 5575 jiwa dengan persentase 50,63 lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan 5435 jiwa dengan persentase sebesar 49,37 dari total
jumlah penduduk sebanyak 11.010 jiwa. Hal ini disebabkan karena sebagian besar mata pencaharian penduduk laki-laki adalah buruh kapal yang berasal dari desa lain
dan menetap di desa Percut Sei Tuan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Distribusi Penduduk Menurut Umur di Desa Percut Sei Tuan 2014 No
Umur Tahun Jumlah Jiwa
Persentase
1 00 – 03
890 8,08
2 04 – 06
910 8,26
3 07 – 12
833 7,56
4 13
−15 732
6,64 5
16 – 18 1.495
13,57 6
≥19 6.150
55,85
Total 11.010
100
Sumber : Profil Desa 2015 Berdasarkan tabel 5 diketahui jumlah penduduk Desa Percut Sei Tuan paling banyak
berada pada kelompok umur lebih besar dari 19 tahun sekitar 6.150 jiwa atau 55,85. Selanjutnya disusul oleh umur tahun 16-18 tahun yaitu sebanyak 1.495 jiwa dengan
persentase 13,57, hal ini mengindikasikan bahwa di Desa Percut Sei Tuan terdapat cukup tenaga kerja, karena pada rentang umur tersebut merupakan golongan umur
produktif untuk bekerja. Sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit berada pada kelompok umur 13-15 tahun yaitu 732 jiwa atau 6,64 yang merupakan
golongan pelajar menengah pertama dan menengah atas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Percut Sei Tuan 2014
No Tingkat Pendidikan
Jumlah jiwa Persentase 1.
Lulusan pendidikan umum -TK
123 1,53
-SD 1.883
23,51 -SLTP
1.618 20,20
-SLTA 3.783
47,23 -Akademi D1-D3
25 0.31
-Sarjana S1, S2 , S3 45
0,56 2
Lulusan pendidikan khusus -Pondok pesantren
27 0,33
-Madrasah 450
5,61 -Pendidikan Keagamaan
30 0,37
-Kursus Keterampilan 25
0,31
Total 8.009
100
Sumber : Profil Desa 2015 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang memiliki pendidikan
sederajat SLTA merupakan kelompok penduduk terbanyak yaitu 3.783 orang atau 47,23. Hal ini menunjukkan bahwa hampir 50 jumlah penduduk desa ini
mengenyam pendidikan yang cukup baik. Sementara jumlah penduduk dengan pendidikan akademi D1-D3 dan kursus keterampilan merupakan jumlah penduduk
paling sedikit.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Percut Sei Tuan 2014
No
Uraian Jumlahjiwa
Persentase
1 Karyawan
-PNS -ABRI
-Swasta 194
14 120
8,67 0,62
5,36
2 Wiraswasta Nelayan
150 6,70
3 Nelayan
300 13,41
4 Pertukangan
45 2,01
5 Buruh Tani
400 17,88
6 Pensiunan
140 6,25
7 Nelayan
850 37,99
8 Pemulung
4 0,17
9 Jasa
20 0,89
Jumlah 2.237
100
Sumber : Profil Desa tahun 2015 Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa pekerjaan penduduk yang paling banyak di Desa
Percut Sei Tuan adalah sebagai nelayan yaitu sebanyak 850 jiwa atau 37,99. Hal ini sangat wajar karena lokasi Desa Percut Sei Tuan dekat dengan laut maka mayoritas
penduduk hidup dengan memanfaatkan hasil laut yaitu dengan bermata pencaharian sebagai nelayan. Selanjutnya disusul oleh buruh tani sebanyak 400 jiwa atau 17,88.
Hal ini sesuai dengan penggunanan lahan terbanyak kedua di Desa Percut Sei Tuan yaitu digunakan sebagai lahan sawah atau pertanian. Sedangkan mata pencaharian
paling sedikit adalah sebagai pemulung yaitu 4 orang dari total penduduk sebanyak 2.237 jiwa.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Karateristik Nelayan Sampel