Hasil Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

sampai C4 yaitu memahami understanding, menerapkan applying, menganalisis analyzing, jadi setiap soal terdapat beberapa pertanyaan mengenai materi kelarutan dan hasil kali kelarutan yang saling berhubungan sesuai dengan tingkat kesulitannya. Pada penelitian ini, soal-soal mencakup kelima komponen penilaian untuk kemampuan berpikir kritis yaitu menjelaskan explanation, menganalisis analysis, menyimpulkan inference, menerjemahkan interpretation, dan menilai evaluation.

2.7 Hasil Penelitian yang Relevan

Pada penelitian Lian Idris dari University of Malaya 2011: 19 membuktikan bahwa dengan menerapkan metode konsep bertingkat, siswa mampu menguasai semua informasi yang diberikan untuk menggeneralisasi pola aljabar membentuk aljabar dan persamaan linier, kemampuan untuk menggunakan konsep pola linier dalam situasi yang lebih abstrak seperti membentuk pola linier baru yang mereka ciptakan. Siswa juga menggunakan metode yang lebih konsisten untuk menemukan solusi. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan yang rendah menunjukkan kemampuan yang lebih pada metode penghitungan, tugas yang diberikan dilakukan dan dipahami secara serial. Mereka gagal antar-berhubungan fitur pola linear yang diberikan dalam pertanyaan karena kurangnya pemahaman terutama pada konsep persamaan aljabar linier . Penelitian Syahlil 2011: 4 menunjukkan bahwa penerapan media questions box dalam pembelajaran di kelas akan mengurangi ketergantungan siswa terhadap guru, karena siswa terus dipacu untuk mencari informasi terbaru berkaitan dengan topik yang akan didiskusikan di kelas. Menurut penelitian Asikin 2003: 9 menyatakan bahwa dengan menggunakan metode konsep bertingkat Level SOLO secara mudah dapat digunakan untuk menentukan level suatu pertanyaan atau soal, serta menentukan kualitas respon atau analisis tugas yang diberikan kepada siswa, dengan menggunakan klasifikasi Watson, kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal dapat dengan mudah dilacak.

2.8 Kerangka Berpikir

Kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan salah satu materi kimia yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan siswa hanya menghafal materi dan terbiasa langsung memasukkan rumus yang telah disediakan oleh guru untuk menyelesaikan soal tanpa mengetahui asal mula rumus tersebut dan dapat digunakan untuk menghitung apa saja rumus tersebut. Terkadang siswa juga merasa kebingungan dalam menentukan langkah pertama yang harus dia cari untuk menyelesaikan soal yang diberikan, sehingga siswa tidak dapat menyelesaikannya dengan baik. Hal ini berarti kemampuan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah. Berawal dari permasalahan tersebut, peneliti ingin menerapkan metode konsep bertingkat berbantuan question box yang diharapkan dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini menerapkan pembelajaran menggunakan metode konsep bertingkat berbantuan question box pada kelas eksperimen dan pembelajaran ceramah diskusi pada kelas kontrol. Paradigma dari penelitian ini, mencari pengaruh metode konsep bertingkat berbantuan question box terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Perpaduan metode konsep bertingkat berbantuan question box diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Secara ringkas gambaran penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Siswa kesulitan memahami materi kelarutan dan hasil kali kelarutan Siswa kebingungan dalam menentukan langkah pertama yang harus dia cari untuk menyelesaikan soal Kemampuan berpikir kritis siswa rendah Pemahaman dan kepiawaian dalam mengerjakan soal kurang Metode konsep bertingkat dengan pemberian soal bertingkat yang terdapat dalam question box Siswa diberikan tahapan-tahapan dalam mengerjakan soal sehingga siswa tidak lagi bingung menentukan langkah awal dalam mengerjakan soal Siswa dijelaskan aplikasi materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam kehidupan nyata, sehingga siswa lebih tertarik untuk mempelajarinya kemampuan berpikir kritis siswa meningkat

2.9 Hipotesis

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN BERPENDAPAT PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

1 26 50

PENGARUH PEMBELAJARAN KOLABORATIF BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) SISWA SMAN 10 SEMARANG

1 45 211

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTANDAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 5 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 12 47

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING BERBANTUAN MODUL SMART-INTERAKTIF PADA HASIL BELAJAR MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 2

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

3 17 14

PENGARUH PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

0 1 12