Kertas Kerja Kantor Akuntan Publik

10 5 Pelaksanaan kembali, adalah pelaksanaan prosedur atau pengendalian secara independen oleh auditor yang semula merupakan bagian pengendalian entitas. 6 Prosedur analitis, terdiri dari pengevaluasian atas informasi keuangan yang dilakukan dengan menelaah hubungan yang dapat diterima antara data keuangan dengan data non keuangan. 7 Permintaan keterangan, terdiri dari pencarían informasi atas orang yang memiliki pengetahuan, baik keuangan maupun non keuangan, di dalam atau di luar entitas.

2.1.5. Kertas Kerja

SA 230 paragraf 6, dokumentasi audit adalah dokumentasi atas prosedur audit yang telah dilakukan, bukti audit yang relevan yang diperoleh, dan kesimpulan yang ditarik oleh auditor. Jusup 2014:241, tujuan dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor dalam mendapatkan jaminan yang layak bahwa audit telah dilaksanakan secara memadai sesuai dengan standar auditing. Secara lebih spesifik, dokumentasi audit memberikan: 1 Dasar untuk merencanakan audit Apabila auditor akan membuat perencanaan audit, maka refrensi informasi yang diperlukan harus tersedia dalam file audit. 2 Catatan tentang bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian Apabila dalam audit digunakan sampel transaksi atau saldo, dokumentasi audit harus menunjukkan unsur-unsur mana yang diuji. File audit harus juga mendokumentasi temuan-temuan penting atau masalah, tindakan 11 yang diambil untuk mengatasinya, serta dasar yang digunakan dalam pengambilan kesimpulan. 3 Data untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat Dokumentasi audit merupakan sumber informasi penting untuk membantu auditor dalam memutuskan apakah bukti audit yang tepat dan mencukupi telah terkumpul untuk menyusun laporan audit sesuai dengan situasi yang dihadapi. 4 Dasar untuk mereview oleh supervisor dan partner File audit adalah refrensi utama yang digunakan oleh supervisor untuk mereview pekerjaan para asisten.

2.1.6. Kantor Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan Undang-undang Akuntan Publik. Menurut undang-undang tersebut, akuntan publik dalam memberikan jasanya wajib mempunyai kantor akuntan publik KAP paling lambat 6 bulan sejak izin akuntan publik diberikan. Akuntan publik yang tidak mempunyai KAP dalam waktu lebih dari 6 bulan akan dicabut izin akuntan publiknya Jusup, 2014:21 Bentuk usaha Kantor Akuntan Publik sebagaimana diatur pada Pasal 21 Undang-undang Akuntan Publik adalah: 1 Perseorangan 2 Persekutuan perdata 3 Firma, atau 12 4 Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik, yang diatur dalam undang-undang. Berdasarkan Pasal 16 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17PMK.012008. Kantor Akuntan Publik yang berbentuk badan usaha perseorangan hanya dapat didirikan dan dijalankan oleh seorang Akuntan Publik yang sekaligus bertindak sebagai pemimpin. KAP yang berbentuk badan usaha persekutuan adalah persekutuan perdata atau persekutuan firma. KAP yang berbentuk badan usaha persekutuan hanya dapat didirikan oleh paling sedikit 2 dua orang Akuntan Publik, dimana masing-masing sekutu merupakan rekan dan salah seorang sekutu bertindak sebagai Pemimpin Rekan. Yang dimaksud dengan “bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik” adalah bentuk usaha yang menunjukkan adanya independensi dan tanggungjawab yang melekat pada Akuntan Publik. Menurut Pasal 18 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17PMK.012008 Jusup, 2014:24, izin untuk membuka Kantor Akuntan Publik akan diberikan apabila Pemimpin KAP mengajukan permohonan tertulis kepada Sekretaris Jenderal u.p. Kepala Pusat dengan memenuhi persyaratan berikut: 1 Kantor Akuntan Publik yang berbentuk badan usaha perseorangan 1 Memiliki ijin akuntan publik 2 Menjadi anggota IAPI 3 Mempunyai paling sedikit 3 tiga orang auditor tetap dengan tingkat pendidikan formal bidang akuntansi yang paling rendah berijazah 13 setara setara Diploma III dan paling sedikit 1 satu orang diantaranya memiliki register negara untuk akuntan 4 Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP 5 Memiliki rancangan Sistem Pengendalian Mutu SPM KAP yang memenuhi Standar Profesional Akuntan Publik SPAP dan paling kurang mencakup aspek kebijakan atas seluruh unsur pengendalian mutu 6 Domisili pemimpin KAP sama dengan domisili KAP 2 Kantor Akuntan Publik yang berbentuk badan usaha persekutuan 1 Memenuhi persyaratan sebagaimana yang berlaku bagi KAP perseorangan 2 Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP 3 Memiliki perjanjian kerja sama yang disahkan oleh notaris yang paling sedikit memuat: 1 Pihak-pihak yang melakukan persekutuan 2 Alamat para sekutu 3 Bentuk usaha badan persekutuan sebagaiman dimaksud dalam Pasal 16 ayat 3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17PMK.012008 4 Nama dan domisili KAP 5 Hak dan kewajiban para sekutu 6 Sekutu yang berhak mengadakan perikatan, untuk dan atas nama KAP, dengan pihak ketiga berkaitan dengan jasa yang diberikan 7 Penyelesaian sengketa dalam hal terjadi perselisihan 14 4 Memiliki surat izin Akuntan Publik bagi Pemimpin Rekan dan Rekan Akuntan yang Publik 5 Memiliki tanda keanggotaan IAPI yang masih berlaku bagi Pemimpin Rekan dan Rekan yang Akuntan Publik 6 Memiliki surat persetujuan dari seluruh Rekan KAP mengenai penunjukan salah satu Rekan menjadi Pemimpin Rekan 7 Memiliki bukti domisili Pemimpin Rekan dam Rekan KAP

2.1.7. Tujuan Pemeriksaan Kas