Profil Perusahaan Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Perusahaan Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan

peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan Ekonomi Nasional. Bursa Efek Indonesia berawal dari berdirinya Bursa Efek di Batavia, yang dikenal sebagai Jakarta pada saat ini, oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 14 Desember 1912. Sekuritas yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda dan sekuritas lainnya. Pasar modal di Indonesia kembali digiatkan dengan dibukanya kembali Bursa Efek di Jakarta pada tanggal 3 Juni 1952 yang sebelumnya telah ditutup. Pemerintah mengeluarkan kebijakan Paket Deregulasi Desember 1987 dan Desember 1988 tentang diperbolehkannya swastanisasi Bursa Efek. Paket Deregulasi ini kemudian mendorong Bursa Efek Jakarta berubah menjadi PT Bursa Efek Jakarta BEJ pada tanggal 13 Juli 1992. Pada tahun itu juga BAPEPAM yang awalnya Badan Pelaksana Pasar Modal berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES kemudian bergabung dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2007. Penggabungan kedua bursa ini diharapkan dapat menciptakan kondisi perekonomian Indonesia yang lebih baik

4.1.1. PT Darya Varia Laboratoria, Tbk

Universitas Sumatera Utara PT Darya Varia Laboratoria, Tbk mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1976. Pada Desember 2001, Far East Drug, sebuah alifiasi Unilab Group, Filipina mengakuisisi Darya Varia Laboratoria Investment Limited yang memiliki 89,5 dari seluruh saham yang di keluarkan oleh Darya Varia dari group First Pasific Hongkong. Pada bulan Juli 2006 Darya Varia Laboratoria Investment Limited dan Far East Drug Ltd mengalihkan saham Darya Varia ke Blue Shphere Singapoer. Blue Shphere saat ini menjadi pemegang saham utama Darya Varia. Pabrik dan kantor pusat Perusahaan masing-masing berlokasi di Bogor dan Jakarta. Kantor : Pusat Talavera Office Park. Lt. 8-10 Jl. Letjen. T.B Simatupang No. 22-26. Pabrik : JL Mercedes Benz No. 105 Desa Cicadas, Gunung Putri Citeureup.

4.1.2. PT Indofarma Persero, Tbk

Pembentukan perusahaan Indofarma, pada awalnya berstatus badan hukum pebagai perusahaan umum pada 11 Juli 1982. Pada tahun 1996 status badan hukumnya berubah menjadi persero. Dan pada tahun 2001 status badan hukumnya berubah menjadi Perusahaan Terbuka Tbk yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. PT Indofarma beralamat jalan Indofarma no.1 Cikarang Barat Bekasi.

4.1.3. PT Kimia Farma Tbk

PT Kimia Farma Persero Tbk. didirikan pada tanggal 23 Januari 1969. Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1917 yang saat ini bergerak di bidang industri obat dan bahan baku obat. Universitas Sumatera Utara Perusahaan ini terdaftar listing sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 4 Juli 2001 dengan harga perdana Initial Public Offering sebesar Rp100,- perlembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 5.554.000.000 lembar jumlah saham yang beredar. Adapun pemegang saham terbesar perusahaan ini adalah negara Republik Indonesia sebesar 90,03. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Veteran No. 9 Jakarta.

4.1.4. PT Kalbe Farma Tbk

PT Kalbe Farma Tbk berdiri sejak tahun 1966. Pada tanggal 16 Desember 2005, Perusahaan Kalbe Farma telah berhasil melakukan penggabungan usaha dengan Dankos dan PT Enseval ”Enseval” menjadi satu perusahaan dalam rangka menciptakan satu perusahaan farmasi tercatat dan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Merger yang melibatkan PT Enseval sebagai superholding dan tiga anak perusahaan yang terdaftar di BEJ yaitu Kalbe Farma, Dankos Laboratories DNKS, Enseval Putera Megatrading EPMS.

4.1.5. PT Merck, Tbk

PT Merck Tbk ini didirikan pada tanggal 14 Maret 1978oleh notaris G. H. S Lumban Tobing SH. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pabrikasi, perdagangan dan distribusi jamu dan kosmetik tradisional serta minuman sehat, dan kegiatan usaha lain yang berkaitan. Perusahaan ini terdaftar listing sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 23 Juli 1981 dengan harga perdana Initial Public Offering sebesar Rp2.600,- perlembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 1.680.000 lembar jumlah saham yang Universitas Sumatera Utara beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Gatot Subroto, Jakarta dan pabrik berlokasi di Jalan Raya Bogor KM. 26,4 Ciracas, Jakarta

4.1.6. PT Pyridam Farma, Tbk

Pyridam didirikan pada tahun 1976 oleh Mr Sarkri Kosasih.. Nama Pyridam ini terinspirasi oleh fenomena Piramida - salah satu Keajaiban Dunia. Pada tahun 1985, Pyridam mendirikan Divisi Farmasi, yang berkembang dengan cepat. perbaikan Dipercepat memungkinkan Pyridam untuk membangun merek pabrik produksi baru di lahan 35.000 meter persegi di Cianjur, Jawa Barat, dengan keadaan mesin seni desain,, dan manajemen lingkungan. Pabrik ini mulai beroperasi pada bulan April 2001. Pada tahun 2000-an, kepemimpinan manajemen disahkan dari Mr Sarkri Kosasih kepada Mr Handoko Boedi Soetrisno. Di bawah kepemimpinan baru, Pyridam membuka kepemilikan sahamnya kepada publik, yang membuktikan bahwa Pyridam sesuai dengan kondisi keseluruhan perusahaan yang sehat dan profesional.

4.1.7. PT Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk

Taisho Pharmaceutical, perusahaan farmasi asal Jepang yang didirikan di Indonesia pada 8 Juni 1996. berencana mengakuisisi 207.750 saham seri A masing- masing dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, yang mewakili 2,03 persen dari total keseluruhan modal disetor PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk, sehingga mewajibkan Taisho melaksanakan tender offer. Saat ini, pemegang saham Bristol Myers adalah 345 Park Corporation yang mengendalikan 10.032.250 saham atau setara 97,97 persen, sedangkan 2,03 persen dimiliki publik. Universitas Sumatera Utara

4.1.8. PT Tempo Scan Pasific, Tbk

PT Tempo Scan Pacific Tbk didirikan di Indonesia pada 20 Mei, 1970 dengan nama PT Scanchemie, berdasarkan Akta Notaris Ridwan Suselo, S.H., No 37. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bisnis farmasi dan kegiatan komersial dimulai sejak 1970. Perusahaan berkedudukan di Gedung Bina Mulia II, Lantai 5, Jln. H. Rasuna Said Kav R.. 11, Jakarta 12950 4.2. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan, digolongkan atau dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterprestasi secara objektif. Deskripsi umum dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 4.2.1. Deskripsi Variabel Perputaran Modal Kerja Working Capital Turnover Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010 Menurut Markus 2008 : 138, modal kerja merupakan aset jangka pendek atau aset dan kewajiban lancar seperti kas piutang, persediaan, dan hutang usaha ketika perusahaan bergerak melalui sebuah siklus dimana bahan mentah dibeli, barang-barang diproduksi dan dijual. Sehingga modal kerja disebut sebagai aset dan kewajiban jangka pendek, atau lancar. Menurut Syamsuddin 2007 : 48, menyatakan bahwa semakin tinggi perputaran turnover dana, semakin efisien perusahaan di dalam melaksanakan operasinya Universitas Sumatera Utara sehingga semakin besar peluang perusahaan memperoleh laba secara optimal dengan kemampuan mengelolah modal kerjanya. Tabel 4.1 Working Capital Turnover Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006 – 2010 kali NO Nama Perusahaan Tahun Rata ‐ rata 2006 2007 2008 2009 2010 1 Darya Varia Laboratoria, Tbk 1,43 1,26 1,20 1,41 1,40 1,34 2 Indofarma Persero, Tbk 1,82 1,42 1,75 1,94 1,80 1,75 3 Kimia farma, Tbk 2,92 2,65 2,85 2,80 2,79 2,80 4 Kalbe Farma, Tbk 1,83 1,86 1,89 1,93 2,03 1,91 5 Merck, Tbk 2,23 2,08 2,13 2,19 2,43 2,21 6 Pyridam Farma, Tbk 2,63 2,48 2,90 2,90 2,99 2,78 7 Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk 1,73 1,72 1,66 1,68 1,28 1,61 8 Tempo Scan Pasific, Tbk 1,71 1,68 1,77 1,91 1,94 1,80 Rata ‐rata 2,04 1,89 2,02 2,10 2,08 2,03 Sumber : www.idx.co.id data diolah Tabel 4.1 ini menunjukkan nilai variabel working capital turnover pada masing- masing perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2006-2010 yang terdiri dari 5 tahun. Pada Tabel 4.1 dapat dilihat working capital turnover yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun. Selama periode 2006 – 2010, perusahaan yang mengalami perputaran modal kerja paling tinggi rata-rata per tahun adalah PT Kimia Farma Tbk yaitu sebesar 2,80 kali. Sedangkan perusahaan yang mengalami perputaran modal kerja paling rendah rata-rata per tahun adalah PT Darya Varia LaboratoriaTbk yaitu sebesar 1,34 kali. Pada tahun 2006 nilai working capital turnover rata-rata per tahun sebesar 2,04. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai working capital turnover diatas rata-rata pertahun sebanyak 3 perusahaan, yaitu PT Kimia Farma Tbk, PT Merck Tbk, dan PT Universitas Sumatera Utara Pyridam Farma Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai working capital turnover rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Indofarma Persero Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai working capital turnover tertinggi pada PT Kalbe Farma Tbk yaitu sebesar 2,92. Nilai working capital turnover terendah pada PT Darya Varia Laboratoria Tbk yaitu sebesar 1,43. Pada tahun 2007 nilai working capital turnover rata-rata per tahun sebesar 1,89. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai working capital turnover diatas rata-rata pertahun sebanyak 3 perusahaan yaitu PT Indofarma Persero Tbk, PT Merck Tbk, dan PT Pyridam Farma Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai working capital turnover rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Indofarma Persero, PT Kalbe Farma Tbk, PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai working capital turnover tertinggi pada PT kalbe Farma Tbk yaitu sebesar 2,65. Nilai working capital turnover terendah pada PT Darya Varia Laboratoria Tbk yaitu sebesar 1,26. Pada tahun 2008 nilai working capital turnover rata-rata per tahun sebesar 2,02. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai working capital turnover diatas rata-rata pertahun sebanyak 3 perusahaan yaitu PT Kimia Farma Tbk, PT Merck Tbk, dan PT Pyridam Farma Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai working capital turnover rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Indofarma Persero Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai working capital turnover tertinggi Universitas Sumatera Utara pada PT Pyridam Farma Tbk yaitu sebesar 2,90. Nilai working capital turnover terendah pada PT Darya Varia Laboratoria Tbk yaitu sebesar 1,20. Pada tahun 2009 nilai working capital turnover rata-rata per tahun sebesar 2,10. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai working capital turnover diatas rata-rata pertahun sebanyak 3 perusahaan yaitu PT Kimia Farma Tbk, PT Merck Tbk, dan PT Pyridam Farma Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai working capital turnover rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Indofarma Persero Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai working capital turnover tertinggi pada PT Pyridam Farma Tbk yaitu sebesar 2,90. Nilai working capital turnover terendah pada PT Darya Varia Laboratoria Tbk yaitu sebesar 1,41. Pada tahun 2010 nilai working capital turnover rata-rata per tahun sebesar 2,08. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai working capital turnover diatas rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan yaitu PT Kimia Farma Tbk, PT Merck Tbk, dan PT Pyridam Farma Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai working capital turnover rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Indofarma Persero Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai working capital turnover tertinggi pada PT Pyridam Farma Tbk yaitu sebesar 2,99. Nilai working capital turnover terendah pada PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk yaitu sebesar 1,28. 4.2.2. Deskripsi Variabel Debt to Total Assets Ratio Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010 Universitas Sumatera Utara Menurut Soemarso 2005 : 70, hutang adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu. Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak mengikat atau peraturan perundangan. Sehingga hutang merupakan kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan kepada pihak pemberi pinjaman atau kredit creditors. Dan menurut Syamsuddin, 2007 : 211 Meningkatnya jumlah hutang akan mempengaruhi peningkatan profitabilitas. Tabel 4.2 Debt to Total Assets Ratio Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006 – 2010 NO Nama Perusahaan Tahun Rata ‐ rata 2006 2007 2008 2009 2010 1 Darya Varia Laboratoria, Tbk 26,02 17,6 20,36 29,18 25 23,63 2 Indofarma Persero, Tbk 59,17 71,12 69,24 58,97 57,59 63,22 3 Kimia farma, Tbk 30,99 34,52 34,44 36,3 32,78 33,81 4 Kalbe Farma, Tbk 23,36 21,82 23,83 26,93 17,92 22,77 5 Merck, Tbk 16,67 15,35 12,73 18,39 16,5 15,93 6 Pyridam Farma, Tbk 21,57 29,65 27,8 26,93 23,23 25,84 7 Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk 36,95 30,22 27,2 17,4 15,93 25,54 8 Tempo Scan Pasific, Tbk 18,04 20,13 22,11 25,12 26,32 22,34 Rata ‐rata 29,10 30,05 29,71 29,90 26,91 29,13 Sumber : www.idx.co.id data diolah Tabel 4.2 ini menunjukkan nilai variabel debt to total assets pada masing- masing perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2006-2010 yang terdiri dari 5 tahun. Pada Tabel 4.2 dapat dilihat debt to total assets yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun. Selama periode 2006 – 2010. Perusahaan yang mengalami Debt to Total Assets Ratio paling tinggi rata-rata per tahun adalah PT Indofarma Persero Tbk yaitu sebesar 63,22 . Universitas Sumatera Utara Sedangkan perusahaan yang mengalami Debt to Total Assets Ratio paling rendah rata- rata per tahun adalah PT Merck Tbk yaitu sebesar 15,93 . Pada tahun 2006 nilai debt to total assets rata-rata per tahun sebesar 29,10. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai debt to total assets diatas rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan yaitu PT Indofarma Persero Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai debt to total assets rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai debt to total assets tertinggi pada PT Indofarma Persero Tbk yaitu sebesar 59,17. Nilai debt to total assets terendah pada PT Merck Tbk yaitu sebesar 16,67. Pada tahun 2007 nilai debt to total assets rata-rata per tahun sebesar 30,05. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai debt to total assets diatas rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan yaitu PT Indofarma Persero Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai debt to total assets rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai debt to total assets tertinggi pada PT Indofarma Persero Tbk yaitu sebesar 71,12. Nilai debt to total assets terendah pada PT Merck Tbk yaitu sebesar 15,35. Pada tahun 2008 nilai debt to total assets rata-rata per tahun sebesar 29,71. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai debt to total assets diatas rata-rata per tahun Universitas Sumatera Utara sebanyak 2 perusahaan yaitu PT Indofarma Persero Tbk, dan PT Kimia Farma Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai debt to total assets rata-rata per tahun sebanyak 6 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai debt to total assets tertinggi pada PT Indofarma Persero Tbk yaitu sebesar 69,24. Nilai debt to total assets terendah pada PT Merck Tbk yaitu sebesar 12,73. Pada tahun 2009 nilai debt to total assets rata-rata per tahun sebesar 29,90. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai debt to total assets diatas rata-rata per tahun sebanyak 2 perusahaan yaitu PT Indofarma Persero Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai debt to total assets rata-rata per tahun sebanyak 7 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai debt to total assets tertinggi pada PT Indofarma Persero Tbk yaitu sebesar 58,97. Nilai debt to total assets terendah pada PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk yaitu sebesar 17,4. Pada tahun 2010 nilai debt to total assets rata-rata per tahun sebesar 26,91. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai debt to total assets diatas rata-rata per tahun sebanyak 2 perusahaan yaitu PT Indofarma Persero Tbk, dan PT Kimia Farma Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai debt to total assets rata-rata per tahun sebanyak 6 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Universitas Sumatera Utara Tbk dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai debt to total assets tertinggi pada PT Indofarma Persero Tbk yaitu sebesar 57,59. Nilai debt to total assets terendah pada PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk yaitu sebesar 15,93. 4.2.3. Deskripsi Variabel Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010 Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba operasi selama periode tertentu. Dengan demikian maka tingkat rentabilitas yang tinggi akan mengakibatkan penerimaan yang tinggi pula. Tabel 4.3 Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006 – 2010 NO Nama Perusahaan Tahun Rata ‐ rata 2006 2007 2008 2009 2010 1 Darya Varia Laboratoria, Tbk 14,96 13,78 17,13 14,56 18,02 15,69 2 Indofarma Persero, Tbk 5,83 2,19 1,02 1,74 2,78 2,71 3 Kimia farma, Tbk 5,36 5,95 6,65 6,38 10,78 7,02 4 Kalbe Farma, Tbk 23,57 22,55 20,65 22,69 25,18 22,93 5 Merck, Tbk 43,74 38,75 38,13 47,91 36,18 40,94 6 Pyridam Farma, Tbk 3,4 2,76 3,7 5,43 5,6 4,18 7 Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk 30,77 34,08 47,03 57,07 38,95 41,58 8 Tempo Scan Pasific, Tbk 14,75 14,33 14,86 14,73 17,54 15,24 Rata ‐rata 17,80 16,80 18,65 21,31 19,38 18,79 Sumber : www.idx.co.id data diolah Tabel 4.3 ini menunjukkan nilai variabel Rentabilitas ekonomis pada masing- masing perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2006-2010 yang terdiri dari 5 tahun. Pada Tabel 4.3 dapat dilihat Rentabilitas Ekonomis yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun. Universitas Sumatera Utara Perusahaan yang mengalami Rentabilitas ekonomis paling tinggi rata-rata per tahun adalah PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk yaitu sebesar 41,58 . Sedangkan perusahaan yang mengalami Rentabilitas Ekonomis paling rendah rata-rata per tahun adalah PT Indofarma Tbk yaitu sebesar 2,71 . Pada tahun 2006 nilai Rentabilitas ekonomis rata-rata per tahun sebesar 17,80. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai rentabilitas ekonomis diatas rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan yaitu PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Tbk, dan PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai rentabilitas ekonomi rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Schering Plough Indonesia Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai Rentabilitas ekonomis tertinggi pada PT Merck Tbk yaitu sebesar 43,74. Nilai Rentabilitas ekonomis terendah pada PT Pyridam Farma Tbk yaitu sebesar 3,40. Pada tahun 2007 nilai Rentabilitas ekonomis rata-rata per tahun sebesar 16,80. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai rentabilitas ekonomis diatas rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan yaitu PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Tbk, dan PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai rentabilitas ekonomi rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Schering Plough Indonesia Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai Rentabilitas ekonomis tertinggi pada PT Merck Tbk yaitu sebesar 38,75. Nilai Rentabilitas ekonomis terendah pada PT Indofarma Tbk yaitu sebesar 2,19. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 2008 nilai Rentabilitas ekonomis rata-rata per tahun sebesar 18,65. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai rentabilitas ekonomis diatas rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan yaitu PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Tbk, dan PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai rentabilitas ekonomi rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Schering Plough Indonesia Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai Rentabilitas ekonomis tertinggi pada PT Merck Tbk yaitu sebesar 38,13. Nilai Rentabilitas ekonomis terendah pada PT Indofarma Persero Tbk yaitu sebesar 1,02. Pada tahun 2009 nilai Rentabilitas ekonomis rata-rata per tahun sebesar 21,31. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai rentabilitas ekonomis diatas rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan yaitu PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Tbk, dan PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai rentabilitas ekonomi rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Schering Plough Indonesia Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai Rentabilitas ekonomis tertinggi pada PT Merck Tbk yaitu sebesar 43,91. Nilai Rentabilitas ekonomis terendah pada PT Indofarma Tbk yaitu sebesar 1,74. Pada tahun 2010 nilai Rentabilitas ekonomis rata-rata per tahun sebesar 19,38. Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai rentabilitas ekonomis diatas rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan yaitu PT Kalbe Farma Tbk, PT Merck Tbk, dan PT Taisho Pharamaceutical Indonesia Tbk. Sedangkan perusahaan yang berada di bawah nilai Universitas Sumatera Utara rentabilitas ekonomi rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan, yaitu PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Schering Plough Indonesia Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Nilai Rentabilitas ekonomis tertinggi pada PT Merck Tbk yaitu sebesar 36,18. Nilai Rentabilitas ekonomis terendah pada PT Indofarma Tbk yaitu sebesar 2,78. 4.3 Metode Regresi Linear Berganda Untuk melihat keabsahan persamaan regresi yang dibuat, pembuatan regresi dilandasi oleh asumsi yang tidak boleh dilanggar. Data dalam penelitian ini, telah dilakukan transformasi data. Transformasi data dilakukan agar data dalam bentuk logaritma natural. Penulis melakukan pengujian asumsi klasik sebelum analisis regresi. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang BLUE Best Linier Unbiased Estimation atau perkiraan yang efisien dan tidak bias. Kriteria pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal Situmorang et al. 2010:91. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang et al, 2010:97.

a. Analisis Grafik

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Dan Rasio Hutang Dengan Rentabilitas Ekonomi Pada Industri Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia

2 28 85

Analisis Hubungan Rasio Modal Kerja Dan Hutang Dengan Rentabilitas Ekonomi Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 21 95

Analisis Hubungan Efektivitas Modal Kerja, Perputaran Total Aktiva Dan Rasio Hutang Terhadap Rentabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 51 93

Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Rasio Hutang Terhadap Rentabilitas Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 48 83

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 5 103

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 17

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2