Budi Ginting 62 Tahun Profil Penduduk Lokal .1 Terulin Ginting 69 Tahun

4.2.2.5 Budi Ginting 62 Tahun

Bapak Budi Ginting adalah salah satu penduduk lokal di Kelurahan Tiga Binanga. Ia tidak menikah dan aktivitas sehari-hari adalah bekerja sebagai pegawai di Kantor Camat Tiga Binanga. Beliau mengakui memiliki sejumlah tanah yang luas di Kelurahan Tiga Binanga dan beberapa rumah kontrakan yang di sewakan. Awal pertemuannya dengan Bapak Legiono adalah pada saat Bapak Legiono mengontrak di rumahnya. Usaha adaptasi yang dilakukan oleh Bapak Legiono menarik perhatian dari Bapak Budi Ginting. Bapak Budi melihat bahwa Bapak Legiono ini baik, ramah, jujur, pekerja keras dan mau di minta bekerja apa saja. Melihat kondisi perekonmian Bapak Legiono maka Bapak Budi Ginting juga ikut prihatin. Melihat bapak Legiono yang bisa di ajak untuk bekerja sama maka Bapak Budi memutuskan untuk lahan perladangannya dikelola sepenuhnya oleh kelurga Bapak Legiono. Kondisi Bapak Legiono yang tidak memiliki kerabat di Kelurahan Tiga Binanga serta konisi perekonomian yang saat itu cukup memperihatinkan, maka Bapak Budi Ginting mengangkat Bapak Legiono menjadi kerabatnya dan memberikan Marga Ginting kepada Bapak Legiono. Bapak Budi mengakui bahwa ia senang bisa bertemu dan memiliki kelurga seperti Bapak Legiono. Beliau mengakui Bapak Legiono bukan orang sombong, tidak pamer dan serakah, namun sebaliknya. Semenjak kerja sama yang mereka jalin hingga saat ini hubungan kekeluargaan dan kerja samanya juga tetap harmonis. Universitas Sumatera Utara

4.3 Pola Asimilasi antara Penduduk Migran dengan Penduduk Lokal

Hubungan interaksi antar masyarakat berjalan secara aktif, tingginya tingkat pertemuan menyebabkan komunikasi antar sesama penduduk yang tinggal di Kelurahan Tiga Binanga semakin dekat. Hal tersebut menjadikan adanya suatu pola asimilasi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Perbedaan kebudayaan bahkan keyakinan bukan menjadi suatu hambatan bagi penduduk untuk berinteraksi. Maka dari itu berikut adalah bentuk-bentuk pola asimilasi yang terjadi di tenegah-tengah masyarakakt:

4.3.1 Terjalin interaksi yang baik

Kehidupan yang saling menghargai keberadaan satu sama lain serta menjalankan hak dan kewajiban yang sesuai dengan semestianya akan menciptakan suatu kondisi yang nyaman, hal tersebut akan menjadi sautu peluang untuk meminimalkan terjadinya suatu konflik antar masyarakat. Pengakuan serta penghormatan terhadapt BHINEKA TUNGGAL IKA akan melahirkan kerukunan di tengah-tengah masyarakat. Rasa kemanusiaan yang tinggi serta nilai dan norma yang dianut masyarakat di Kelurahan Tiga Bianga menjadikan kehidupan para penduduk saling menghormati. Adanya kesadaran bahwa mereka membutuhkan satu sama lain dan menyadari bahwa mereka adalah mahluk sosial. Demikian halnya dengan hubungan para penduduk migran dengan peduduk lokal yang ada di Kelurahan Tiga Binanga. Perbedaan yang ada antara penduduk migran dan penduduk lokal bukanlah menjadi suatu Universitas Sumatera Utara