Sikap Informan terhadap Seks Pranikah

4.2.3 Sikap Informan terhadap Seks Pranikah

Sikap informan terhadap seks pranikah mengulas tentang pandangan informan mengenai hubungan seksual pranikah dan alasan informan melakukan hubungan seksual pranikah. Dalam penelitian ini didapatkan hasil sebanyak tiga informan menunjukkan sikap yang permisif terhadap hubungan seksual pranikah. Walaupun informan menganggap hubungan seksual tidak boleh dilakukan sebelum menikah namun mereka tetap memutuskan untuk melakukan hal tersebut karena berbagai alasan seperti atas dasar rasa suka sama suka serta hasrat seksual yang tiba-tiba timbul sebagai bentuk rasa cinta. Bahkan salah satu informan menuturkan tidak merasa menyesal telah melakukan hubungan seksual yang menyebabkan kehamilan dikarenakan atas dasar suka sama suka dan akhirnya menikah. Berikut kutipan pernyatannya: Pengetahuan Remaja tentang Seks Pranikah dan Risiko yang Ditimbulkan dari Seks Pranikah Dua informan yang memiliki pengetahuan kurang baik mengenai seks pranikah dan risiko yang ditimbulkan. Sementara itu dua informan lain memiliki pengetahuan yang baik. Pengetahuan Remaja tentang Pacaran dan Pacaran yang Berisiko Empat informan memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang pacaran dan pacaran yang berisiko. Pengetahuan Remaja tentang Hubungan Seksual dengan siapa boleh dilakukan, kapan dan mengapa Empat informan memiliki pengetahuan yang baik mengenai pengertian hubungan seksual yang meliputi dengan siapa boleh dilakukan, kapan dan mengapa. Sementara sebanyak satu informan memiliki sikap tidak permisif terhadap seks pranikah. Informan menganggap hubungan seksual tidak boleh dilakukan sebelum menikah namun karena paksaan dari pasangannya dan merasa diguna-guna oleh pasangannya sehingga informan menuturi kemauan pasangan untuk melakukan hubungan seksual pranikah padahal secara sadar informan tidak memiliki niat untuk melakukan hubungan seksual pranikah. Dalam hal ini pasangan informan sangat berpengaruh untuk melakukan hubungan seksual pranikah. Berikut kutipan pernyataan informan: “...hubungan seks di luar nikah sebenarnya nggak boleh mbak...soalnya kan belum jadi suaminya...dulu ya pernah berpikiran kalau nanti bisa hamil...tapi kita kan juga ga tau ya kalau ditakdirkan kaya gitu kan bisa juga...ya wis karena cinta mbak yang penting suka sama suka, berjalan begitu saja...ya nyesel tapi ya dah terjadi...nasi dah jadi bubur masa mau disesali lagi...” Indepth Interview, Informan A, 17 tahun. “...mestine ya nggak boleh hubungan seks di luar nikah...ya haruse nikah dulu...sempat mikir nek nanti bisa hamil...tapi nggak tau tiba-tiba pengen kaya gitu... ya wis pokoknya di ajak karena udah sayang ya aku mau...” Indepth Interview, Informan C, 16 tahun. “...yo gak oleh mbak jane nek hubungan di luar nikah...durung sah dadi suami istri...ya sempat mikir nek hamil piye tapi udah terlanjur...ya ndaklah nyesel lha udah terlanjur...ya wis kadung sama- sama sukak‟e...” Indepth interview, Informan D, 16 tahun. “...hubungan seksual di luar nikah ya nggak boleh lah mbak...kan harusnya pas udah nikah...pertama sih kepikiran hamil mbak...dipaksa sama dia...nggak tau kaya dipelet gitu lho mbak...kan makane langsung nurut wae...bareng pas aku dah putus hubungan baru kerasa kok dulu mau...ya dipaksa lho mbak...ya nggak tau langsung manut gitu...” Indepth Interview, Informan B, 18 tahun Hal ini diperkuat dengan pernyataan informan triangulasi yaitu teman dekat informan yang menyatakan bahwa selama ini informan memang dikenal merupakan anak yang pendiam dan jarang keluar rumah. Selain itu menurut teman dekat, informan hanya menjalin pacaran sekali dengan pasangannya yang kini menjadi suaminya. Berikut kutipan pernyatannya: Tabel 4.5 Kesimpulan Sikap Informan terhadap Seks Pranikah Sikap terhadap Seks Pranikah Kesimpulan Pandangan dan Alasan Melakukan Hubungan Seksual Tiga informan menunjukkan sikap yang permisif terhadap hubungan seksual pranikah. Sementara itu satu informan memiliki sikap tidak permisif terhadap seks pranikah. 1. Sikap informan yang permisif yaitu informan menganggap hubungan seksual tidak boleh dilakukan sebelum menikah namun mereka tetap memutuskan untuk melakukan hal tersebut karena berbagai alasan seperti atas dasar rasa suka sama suka serta hasrat seksual yang tiba-tiba timbul sebagai bentuk rasa cinta. 2. Sikap informan yang tidak permisif yaitu informan menganggap hubungan seksual tidak boleh dilakukan sebelum menikah namun karena paksaan dari pasangannya dan merasa diguna-guna oleh pasangannya sehingga informan menuturi kemauan pasangan untuk melakukan hubungan seksual pranikah. “...anaknya diem jarang keluar rumah gitu...yang saya tau itu ya cuma sama yang terakhir udah itu aja..terus denger- denger udah hamil gitu mbak...” Indepth Interview Informan Triangulasi TB, 17 tahun

4.2.4 Akses Media Informasi tentang Pornografi pada Informan