PERAN KETIGA : MELAHIRKAN DAYA SAING NASIONAL.

339 Domain Ketersediaan adalah bagian yang memperlihatkan kondisi supply atau keberadaan sumber daya dimaksud yang dimiliki pada saat ini, baik dipandang dari segi kuantitas maupun kualitas. Tentu saja perlu dilakukan kajian secara menyeluruh terhadap semua lembaga formal maupun informal yang telah berkontribusi terhadap penciptaan individu atau masyarakat yang dimaksud. Di sinilah secara jelas terlihat peranan perguruan tinggi yang dimaksud, yaitu sebagai sebuah lembaga formal tertinggi yang bertanggung jawab dalam penciptaan sumber daya berkualitas di bidang telematika, baik para individu bertipe IT Worker maupun IT-Enabled Worker. Secara khusus terlihat bahwa IT Worker akan banyak dihasilkan oleh perguruan tinggi yang memiliki fakultas, jurusan, atau program studi terkait dengan informatika karena darinyalah akan lahir para profesional dengan jenjang sarjana, magister, maupun doktor. Domain Strategi. Domain Strategi merupakan bagian yang terpenting karena berisi jawaban bagaimana negara terkait berusaha untuk menyusun strateginya berdasarkan hasil analisa gap terhadap kenyataan demand dan supply yang dimaksud. Jika ternyata ketersediaan sumber daya manusia lebih rendah dari kebutuhan yang ada, tentu saja perlu dilakukan berbagai usaha untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Kebalikannya seandainya ketersediaan sumber daya manusia melampaui tingkat kebutuhan yang ada, perlu pula dicarikan strategi bagaimana memanfaatkan kelebihan sumber daya tersebut. Hasil akhir dari domain ini adalah berupa portofolio kegiatan atau program yang perlu dilaksanakan, dimana keseluruhannya akan membentuk suatu strategi holistik utuh dan menyeluruh dalam usaha mengembangan sumber daya manusia di bidang telematika.

D. PERAN KETIGA : MELAHIRKAN DAYA SAING NASIONAL.

Teknologi informasi dianggap memiliki suatu karakteristik yang sangat berbeda dengan teknologi lainnya, karena hampir semua sendi kehidupan dan sektor industri dapat menerapkannya dan memperoleh manfaat signifikan darinya. Lihatlah bagaimana penerapan sejumlah aplikasi teknologi informasi – seperti e-commerce, e-business, e- 340 government, e-procurement, electronic data interchange, data warehouse, intranet, internet, extranet, dan lain sebagainya – telah menghasilkan berbagai value yang sungguh berarti seperti perbaikan efisiensi, peningkatan efektivitas, internal kontrol yang lebih baik, penambahan sumber-sumber pendapatan, terselenggaranya proses pengambilan keputusan yang berkualitas, dan lain sebagainya. Agregasi dari manfaat yang diperoleh setiap organisasi atau perusahaan yang menerapkan teknologi ini di dalam sebuah negara akan berdampak pada terciptanya daya saing secara nasional karena telah terjadi perbaikan-perbaikan kinerja di berbagai institusi atau organisasi mikro tersebut. Sadar akan keberadaan manfaat tersebut - terutama setelah melihat sejumlah kenyataan bagaimana negara-negara tetanggap seperti Malaysia, Singapura, Brunei, dan Hongkong dapat meningkatkan keunggulan kompetitifnya karena keberhasilan mereka dalam menerapkan teknologi informasi di berbagai sektor kehidupan – maka pemerintah Indonesia dengan dibantu oleh berbagai kalangan akademisi, industri, dan lembaga swadaya masyarakat melahirkan suatu konsep yang diberinama Sisfonas Sistem Informasi Nasional. Gambar 46 Sistem Informasi Nasional Konsep yang disusun dan diperkenalkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi ini merupakan suatu kerangka pemikiran strategis dan holistik mengenai perencanaan, pembangunan, penerapan, dan pengembangan telematika di Indonesia yang dianggap 341 sebagai salah satu pilar keberhasilan pembangunan bangsa dan negara Gambar 46. Dalam sejumlah kerangka yang dipergunakan, nampak jelas terlihat peranan perguruan tinggi dalam konteks pembangunan tersebut. Fungsi utama pendidikan tinggi adalah terkait dalam hal peletakan posisi perguruan tinggi sebagai penanggung jawab terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam kerangka strategis Sisfonas, perguruan tinggi memiliki peranan dalam hal penyediaan suprastruktur. Adapun pembentukan sumber daya manusia yang dimaksud adalah melalui penciptaan berbagai institusi, program, dan mekanisme terkait dengan hal-hal semacam: pendidikan formal, pendidikan non formal, wadah profesional, sertifikasi, penelitian dan pengembangan, standar kompetensi, dan lain sebagainya Gambar 47. Gambar 47 Peran Simfonas E. PERAN KEEMPAT : MENJADI CENTER OF EXCELLENCE.