29 2. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan
mempublikasikan laporan keuangan tahunannya secara rutin dari tahun 2008 sampai dengan 2010.
3. Perusahaan tidak memiliki nilai ROA, Firm Size, Asset Tangibility yang bernilai negatif.
Dari perusahaan Property Real Estate yang terdaftar di BEI dari tahun 2008 sampai dengan 2010 yakni sebanyak 42 perusahaan dan berdasarkan uraian
kriteria penentuan sampel diatas, maka diperoleh sampel yang berjumlah 22 perusahaan sehingga sampel pengamatan menjadi 22 x 3 tahun = “66” sampel.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul
data primer atau oleh pihak lain Umar,2007:42. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari database Bursa Efek Indonesia melalui situs
www.idx.co.id yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasikan, dan
data dari Indonesian Capital Market Directory selama tahun 2008 sampai 2010 yang meliputi laporan auditor independen dan laporan keuangan perusahaan.
Menurut waktu pengumpulannya, data yang digunakan termasuk dalam Pooling Data. Pooling data merupakan gabungan dari data yang melibatkan
urutan waktu time series dan data yang melibatkan satu waktu tertentu dengan banyak sampel cross sectional Jogiyanto, 2004 : 54.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
30 Untuk mendapatkan data sekunder, teknik yang digunakan peneliti adalah
studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data sekunder berupa catatan- catatan, laporan keuangan maupun informasi lainnya yang berkaitan dengan
penelitian ini. Data penelitian diperoleh dari media internet dengan cara mendownload laporan keuangan perusahaan- perusahaan Real Estate Property
yang diperlukan dalam penelitian ini melalui situs www.idx.co.id
.
3.6 Metode Analisis Data
Keseluruhan data yang telah dikumpul dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis
data, peneliti menggunakan program SPSS. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik.
3.6.1 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2005 : 110 “ uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal”. Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal adalah dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai
signifikansi atau probabilitas 0.05, maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0.05, maka
residual tidak memiliki distribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik normal
Universitas Sumatera Utara
31 probability plot dan grafik histogram. Dasar pengambilan keputusan
dalam uji normalitas menurut Ghozali 2005 : 110 sebagai berikut: 1 jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola mendekati bentuk bel, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas dan
2 jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Menurut Ghozali 2005: 92 mulitikolinearitas dapat
dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10 .
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2005: 105 ”uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel independen. Menurut
Universitas Sumatera Utara
32 Ghozali 2005: 95 dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya
heteroskedastisitas yaitu: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi