20 Myers 1984 menyatakan bahwa penerbitan utang yang dijamin
dengan aset akan mengurangi informasi yang asimetris sehubungan dengan biaya pendanaan. Perbedaan dalam informasi antara pihak-pihak yang terlibat
memungkinkan terjadinya masalah moral hazard. Dengan kata lain, utang yang dijamin dengan aset mungkin dapat mengurangi informasi yang
asimetris sehingga berdampak pada hubungan yang positif antara aset nyata dan utang.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Gina Aristasari 2006 melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan leverage perusahaan pada perusahaanfood and beverage
yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 1996-2004. Dalam penelitian ini ditunjukkan bahwa faktorasset tangibility, profitability, size,
business risk, dan growth opportunities secara serempak atau simultan berpengaruh secara signifikan terhadap leverage.
Penelitian Anisa’u Sa’diyah 2007 mengenai pengaruh asset tangibility, size, growth, profitability dan earning volatility terhadap leverage dengan
pengujian pecking order theory atau static trade off dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2005 menemukan
bahwa Perubahan leverage pada penelitian tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 disebabkan oleh perubahan berbagai faktor penentu keputusan struktur modal
perusahaan yang meliputi asset tangibility, firm size, growth, profitability, earning volatility. Perusahaan manufaktur di Indonesia lebih cenderung mengikuti
Pecking order theory dalam menetapkan keputusan pendanaan perusahaan. Hal
Universitas Sumatera Utara
21 ini diwujudkan dengan Atribut assets tangibility, growth, profitability dan earning
volatility mempunyai pengaruh terhadap leverage perusahaan dan mendukung hipotesis POT dalam penentuan keputusan pendanaan
Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Variabel Kesimpulan
Gina Aristasari
2006 Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Leverage
Perusahaan Studi Kasus
pada Perusahaan Food and
Beverage yang Terdaftar di
BEJ Asset Tangibility,
Profitability, Size, Business Risk, Growth
Opportunities Faktor asset
tangibility, profitability, size,
business risk, dan growth
opportunities secara serempak atau
simultan berpengaruh secara
signifikan terhadap leverage.
kelengkapan pengungkapan
Anisa’u Sa’diyah
2007
Pengaruh Asset Tangibility, Size,
Growth, Profitability, dan
Earning Volatility terhadap Leverage
pada Perusahaan Manufaktur di
BEJ : Dengan Pengujian Pecking
Order Theory atau Static Trade Off
Asset Tangibility, Size, Growth, Profitability,
dan Earning Volatility Perubahan
leveragedisebabkan oleh perubahan
berbagai faktor penentu keputusan
struktur modal perusahaan yang
meliputi asset tangibility, firm
size, growth, profitability, dan
earning volatility.Perusahaa
n manufaktur di Indonesia lebih
cenderung mengikuti Pecking
order theory dalam
Universitas Sumatera Utara
22 menetapkan
keputusan pendanaan
perusahaan.
Beberapa perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu:
1. Penelitian ini yang menggunakan data laporan keuangan periode pengamatan yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dan jenis industri yang
diteliti yaitu perusahaan Property Real Estate, sedangkan pada peneletian sebelumnya seperti pada penelitian Gina menggunakan data laporan keuangan
periode pengamatan dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2004 dan jenis usaha yang diteliti yaitu perusahaan Food and Beverage.
2. Penelitian ini tidak menyertakan variabel bussines risk, dan growth opportunietiessedangkan pada peneletian sebelumnya seperti penelitian Gina
menyertakan variabelbussines risk dan growth opportunieties. 3. Penelitian ini variabel Firm Size diukur dengan menggunakan logaritma
natural dari total asset sedangkan dalam peneletian sebelumnya seperti pada penelitian Gina, Firm Size diukur dengan menggunakan logaritma natural dari
penjualan.
2.3 Kerangka Konseptual