1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya setiap perusahaan menginginkan aktivitas usahanya dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Dimana tujuan utama perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal dan meningkatkan nilai perusahaan, memakmurkan pemilik saham dan
memaksimalkan nilai perusahaan. Ketiga tujuan perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai
oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Martono dan Agus Harjito, 2005: 2 dalam Rika Susanti, 2010: 16.
Dalam menghadapi dunia global yang penuh dengan persaingan, sebuah perusahaan dituntut untuk bertahan dan bisa menyesuaikan dengan kondisi yang
selalu berkembang. Salah satu cara untuk bisa bertahan adalah perusahaan harus pandai dalam pengelolaan fungsi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah
pengelolaan fungsi manajemen keuangan karena pengelolaan keuangan berpengaruh dalam operasi dan pengembangan perusahaan. Perusahaan
memerlukan dana untuk hal tersebut. Menurut Sekar M. 2001: 1-26, Dalam mengelola fungsi keuangan, unsur yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar
perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya untuk pemenuhan kebutuhan-
Universitas Sumatera Utara
2 kebutuhan dana ini, perusahaan dapat memperoleh dari dalam perusahaan modal
sendiri atau dari luar perusahaan modal asing. Modal internal berasal dari laba ditahan, penggunaan laba, cadangan-
cadangan, dan penyusutan aktiva tetap, sedangkan modal eksternal bersumber dari hutang atau penerbitan saham baru.
Keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau
keputusan struktur modal, yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi utang, saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh
perusahaan. Saidi, 2004. Myers dan Majluf 1984 dalam Yeye 2003, menyatakan bahwa
perusahaan mempunyai kecenderungan untuk menentukan pemilihan sumber pendanaan yaitu dengan internal equity dahulu. Apabila internal equity dianggap
tidak mencukupi maka perusahaan akan menggunakan external finance. Penggunaan external finance sendiri pertama-tama menggunakan hutang, apabila
hutang tidak mencukupi baru kemudian perusahaan menggunakan external equity. Artikel Ari Christianti 2006 menyatakan bahwa Titman dan Wessels
1998 menemukan bahwa setelah perusahaan mendapatkan laba, perusahaan akan menggunakan labanya untuk mengurangi hutang sehingga penggunaan
hutang dalam pendanaannya menjadi turun. Friend dan Lang 1998 menemukan adanya perubahan struktur kepemilikan dalam perusahaan juga menyebabkan
perubahan struktur modal. Seorang manajer yang memiliki proporsi kepemilikan saham paling banyak akan lebih memilih mendanai perusahaannya dengan hutang
Universitas Sumatera Utara
3 daripada menerbitkan saham karena akan menyebabkan delusi kepemilikan
sahamnya. Manajer yang menggunakan hutang hanya menerima biaya modal sebesar
biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkan jika manajer menggunakan dana internal maka akan timbul opportunity cost dari dana atau
modal sendiri yang digunakan. Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi,
yang selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas perusahaan. Saidi, 2004.
Penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat leverage perusahaan antara lain; Titman dan Wessels 1988 memperkenalkan factor analystic
approach untuk menganalisis collateral value of asset, non debt tax shield, growth, uniqueness, industry classification, size volatility dan profitability
terhadap tingkat leverage perusahaan. Pooth.et.al. 2001 menganalisis pengaruh tax rate, business risk, asset tangibility, size, return on asset, dan market to book
ratio terhadap capital structure. Winy N. Y. 2003 dan Gina Aristasari 2006 menganalisis asset tangibility, profitability, size, bussines risk, dan growth
opportunieties terhadap kebijakan leverage perusahaan. Ari Christianti 2006 yang mengukur perilaku keputusan pendanaan dengan menggunakan Leverage,
dan faktor-faktor dalam teori struktur modal seperti asset tangibility, firm size, growth, profitability, earning volatility, dan lain-lain.Anisa’u Sa’diyah 2007
yang menganalisis pengaruhasset tangibility, size, growth, profitablity, dan
Universitas Sumatera Utara
4 earning volatility terhadap leverage dengan pengujian pecking order theory atau
static trade off Rajan dan Zingales 1995 dalam Gina 2006, pemilihan variabel
didasarkan atas dua hal yaitu; pertama penelitian-penelitian terdahulu telah menunjukan adanya hubungan yang konsisten antara hutang dan variabel-variabel
tersebut; kedua, adanya keterbatasan data yang membatasi pengembangan proksi untuk variabel-variabel yang lain.
Penelitian ini adalah replikasi dari model penelitian Gina Aristasari penelitian ini mencoba untuk mempertegas konfirmasi dari observasi yang
mengungkapkan adanya pengaruh Asset Tangibility, profitabilitas, dan Firm Size terhadap kebijakan leverage perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk
mengambil judul ”AnalisisPengaruh Profitabilitas, Firm Size, Assets Tangibility terhadap Financial Leverage pada Perusahaan Property Real
Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI”.
1.2 Perumusan Masalah