Menjadi Perokok Bahan Baku Rokok

oksigen ke jaringan. Maka, kadar hemoglobin akan meningkat dan menjadi lebih tinggi berbanding pada kondisi normal. Salah satu penyebab terjadinya hipoksia akibat peningkatan kadar karbon monoksida adalah merokok Adamson dan Longo, 2006.

2.5 Merokok

Merokok adalah tindakan mengisap asap yang berasal daripada pembakaran tembakau, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Sebatang rokok yang sedang dibakar mempunyai temperatur sebesar 900°C pada ujung yang dibakar dan 30°C pada ujung yang dihisap Sitepoe, 2000. Menurut Harissons 1987 dalam Sitepoe 2000, terdapat dua komponen pada asap rokok yaitu komponen gas sebesar 85 dan komponen partikulat sebesar 15 komponen yang bersama gas dan mengalami kondensasi. Asap rokok pula dapat dibagi menjadi dua yaitu asap mainstream dan asap sidestream. Asap mainstream adalah asap yang diisap melalui mulut oleh perokok manakala asap yang diembus oleh perokok dan asap yang terbentuk pada ujung rokok yang terbakar disebut asap sidestream. Individu yang berada disekitar perokok yang terisap asap sidestream disebut sebagai perokok pasif.

2.6 Menjadi Perokok

Conrad dan Miller 1986 dalam Sitepoe 2000 menyatakan bahawa, terdapat dua penyebab utama seseorang menjadi perokok yaitu dorongan psikologis dan dorongan fisiologis. Secara psikologis, perokok merasakan bahwa dengan merokok, ia dapat mengalihkan kecemasan, menunjukkan kejantanan bangga diri dan menunjukkan kedewasaan. Sedangkan, dorongan fisiologis pula timbul akibat dari nikotin yang terdapat di dalam rokok yang menyebabkan terjadinya adiksi sehingga seseorang ingin terus merokok. Umumnya, individu mula merokok akibat dari pengaruh lingkungan seperti melihat teman-teman dan diajari oleh teman-teman. Selain itu, ada juga yang merokok dengan kemauan sendiri karena ingin menunjukkan bahawa dirinya telah dewasa umumnya pada Universitas Sumatera Utara anak-anak. Bermula dari perokok pasif mengisap asap rokok orang lain yang merokok, mereka kemudiannya menjadi perokok aktif karena menjadi ketagih akibat dari nikotin yang terdapat di dalam rokok Sitepoe, 2000. Menurut WHO 2010 perokok dikategorikan kepada tiga kelompok yaitu perokok ringan, sedang dan berat. Perokok ringan adalah individu yang merokok sebanyak 1-10 batang rokok sehari, sedangkan perokok sedang pula menkonsumsi rokok sebanyak 11-20 batang rokok sehari. Individu yang merokok melebihi 20 batang rokok dalam sehari pula dikategorikan sebagai perokok berat.

2.7 Bahan Baku Rokok

Komponen utama rokok adalah tembakau. Tembakau yang digunakan untuk membuat rokok di Indonesia adalah tembakau yang ditanam dan diproduksi di berbagai daerah di Indonesia, baik sebagai komoditi dalam negeri maupun komoditas macanegara. Rokok yang menggunakan tembakau sebagai komponen utamanya disebut sebagai rokok putih. Di Indonesia, terdapat sejenis rokok yang dikenal sebagai rokok keretek, yang mana selain dari tembakau, cengkeh juga digunakan sebagai komponen utama untuk menghasilkan rokok jenis ini. Satu-satunya negara di dunia yang menghasilkan rokok dengan bahan baku tembakau dan cengkeh adalah Indonesia Sitepoe, 2000. Istilah tembakau yang digunakan sebagai komponen utama rokok merujuk kepada daun tembakau kering yang dirajang maupun tidak dirajang. Terdapat dua jenis tembakau yang ditanam di Indonesia yaitu tembakau Virginia yang penanamannya banyak dijumpai di Pulau Jawa dan tembakau Deli, yang banyak ditanam di Tanah Deli, Sumatera Utara sejak tahun 1864 Sitepoe, 2000. Cengkeh yang digunakan untuk memproduksikan rokok keretek ditanam di Indonesia dan diproduksikan dari bunga cengkeh Sitepoe, 2000. Menurut Wise dan Guerin 1986 dalam Sitepoe 2000 cengkeh akan dikeringkan, kemudian digiling serta dicampur ke dalam tembakau dengan perbandingan tembakau dengan cengkeh 60:40. Universitas Sumatera Utara

2.8 Bahan Kimia di Dalam Tembakau dan Rokok