Kerangka Konsep Penelitian Kerangka Teori Hipotesis Jenis Penelitian Metode Pengumpulan Data

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam penelitian adalah: Variabel independen Variabel dependen Luas infark dari hasil interpretasi EKG pasien infark miokard STEMI dan Non STEMI Kadar troponin T Universitas Sumatera Utara

3.2. Kerangka Teori

Infark miokard dengan ST elevasi STEMI Infark miokard dengan Non ST elevasi Non STEMI Meningkat Normal Pasien dengan chest pain Pemeriksaan EKG ST elevasi pada EKG Non ST elevasi pada EKG Pemeriksaan troponin T Unstable angina pectoris Hubungan antara luas infark miokard berdasarkan hasil EKG dengan kadar troponin T pada infark miokard STEMI dan Non STEMI Universitas Sumatera Utara

3.3. Definisi Operasional

3.3.1. Infark miokard akut adalah infark yang terjadi pada sel-sel otot jantung.

Pasien dengan diagnosis infark miokard akut ditegakkan berdasarkan gejala klinis nyeri dada, perubahan gambaran EKG dan perubahan nilai kuantitatif troponin T dalam darah yang diambil dari data rekam medik pasien rawat inap RSUP H. Adam Malik dari 01 Januari 2008-31 Desember 2009.

3.3.2. STEMI adalah tipe infark miokard yang didiagnosis oleh dokter dengan

kriteria pasien mengalami nyeri dada, gambaran EKG yang menunjukkan elevasi segmen ST dan peningkatan kadar troponin T yang diambil dari data rekam medik pasien rawat inap RSUP H. Adam Malik dari 01 Januari 2008-31 Desember 2009. 1. Cara ukur : Membaca dan menginterpretasikan rekaman EKG. 2. Alat ukur : Lembaran EKG dan jangka. 3. Skala pengukuran : Numerik dalam milimeter. 4. Hasil pengukuran : Ditemukan ada atau tidak adanya gelombang Q, elevasi segmen ST ≥ 2 mm dan inversi gelombang T.

3.3.3. Non STEMI adalah tipe infark miokard yang didiagnosis oleh dokter

dengan kriteria pasien mengalami nyeri dada, gambaran EKG yang menunjukkan kelainan non-elevasi segmen ST dan peningkatan kadar troponin T yang diambil dari data rekam medik pasien rawat inap RSUP H. Adam Malik dari 01 Januari 2008-31 Desember 2009. 1. Cara ukur : Membaca dan menginterpretasikan rekaman EKG. 2. Alat ukur : Lembaran EKG dan jangka. 3. Skala pengukuran : Numerik dalam milimeter. 4. Hasil pengukuran : Ditemukan ada atau tidak adanya gelombang Q, ada atau tidak ada depresi segmen ST ≥ 2 mm dan inversi gelombang T ≥ 2 mm.

3.3.4. EKG elektrokardiogram adalah kertas grafik yang menunjukkan

gambaran berbagai variasi potensial listrik yang disebabkan oleh eksitasi otot Universitas Sumatera Utara jantung dan dideteksi pada permukaan tubuh. Hal yang dinilai dan dicatat dari pembacaan EKG adalah 1. Gelombang Q 2. Segmen ST 3. Gelombang T Hasil pembacaan EKG diambil dari data rekam medik dan diinterpretasikan oleh peneliti.

3.3.5. Troponin T adalah pertanda biokimiawi otot jantung yang akan meningkat

kadarnya dalam darah jika terjadi infark otot jantung. 1. Cara ukur : Membaca hasil rekam medik. 2. Alat ukur : Rekam medik. 3. Skala pengukuran : Numerik dalam μgL. 4. Hasil pengukuran : Kadar troponin T yang tertulis pada lembaran rekam medik.

3.3.6. Luas infark adalah luasnya jaringan miokard yang mengalami infark.

1. Cara ukur : 1. Menghitung jumlah lead yang terlibat infark dari hasil interpretasi EKG. 2. Menghitung area infark dari hasil interpretasi EKG. 2. Alat ukur : EKG yang diperoleh dari rekam medik. 3. Skala pengukuran : Numerik. 4. Hasil pengukuran : Luas area infark yang diperoleh dari jumlah lead dan area yang mengalami infark.

3.4. Hipotesis

Ada hubungan antara luas infark miokard dengan kadar troponin T pada penderita infark miokard akut tipe STEMI dan Non STEMI. Universitas Sumatera Utara BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain studi cross-sectional karena penelitian ini bertujuan mencari hubungan antar variabel dan pengukuran variabel dilakukan pada satu saat tertentu, yaitu mencari hubungan antara luas infark miokard berdasarkan hasil EKG dengan kadar troponin T pada penderita infark miokard akut STEMI dan Non STEMI di RSUP H. Adam Malik Medan dari 01 Januari 2008-31 Desember 2009.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1. Waktu

Penelitian mulai dilakukan pada bulan Juli 2010. Pengumpulan dan pengolahan data penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2010.

4.2.2. Tempat

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Adapun pertimbangan memilih lokasi tersebut adalah : 1. Lokasi penelitian memiliki departemen kardiologi yang sehari-hari melakukan kegiatan pelayanan dan pendidikan kardiologi. Oleh sebab itu, rumah sakit ini menjadi pusat kesehatan kardiologi di Medan. 2. Alat-alat pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis, seperti elektrokardiografi dan pemeriksaan kadar troponin T tersedia. 3. Rekam medik yang dimiliki oleh rumah sakit mengenai pasien rawat inap infark miokard akut memadai. Universitas Sumatera Utara

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1. Populasi

Populasi adalah populasi terjangkau, yaitu seluruh pasien rawat inap yang didiagnosis dengan infark miokard akut di RSUP H. Adam Malik Medan dari 01 Januari 2008-31 Desember 2009, yang jumlahnya diketahui dari rekam medik, yaitu sebesar 149 orang.

4.3.2. Sampel

Sampel penelitian diambil dengan metode total sampling, artinya jumlah populasi sama dengan jumlah sampel. Yang termasuk sampel penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap dengan hasil pemeriksaan EKG menunjukkan infark miokard akut dengan tipe STEMI dan Non STEMI di RSUP H. Adam Malik Medan dari 01 Januari 2008-31 Desember 2009 yang memenuhi kriteria. Kriteria penerimaan dan penolakan subjek penelitian a. Kriteria inklusi 1. Pasien yang didiagnosis sebagai penderita infark miokard akut berdasarkan rekam medik RSUP H. Adam Malik Medan dari 01 Januari 2008-31 Desember 2009. 2. Pasien menjalani pemeriksaan EKG dan lembar pemeriksaan EKG tersedia. 3. Pasien menjalani pemeriksaan kadar troponin T. b. Kriteria eksklusi Pasien dengan data rekam medik untuk kriteria infark miokard yang tidak lengkap.

4.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara a. Mengumpulkan seluruh data rekam medik pasien rawat inap infark miokard akut tipe STEMI dan Non STEMI di RSUP H. Adam Malik dari 01 Januari 2008-31 Desember 2009. Universitas Sumatera Utara b. Membaca dan menginterpretasikan hasil EKG pasien infark miokard, yaitu menghitung jumlah lead yang terlibat infark dan menghitung area infark. Jumlah lead yang terlibat infark adalah jumlah lead yang menunjukkan perubahan patologis gambaran EKG seperti gelombang Q patologis, elevasi atau depresi segmen ST dan inversi gelombang T di masing-masing lead, baik pada infark miokard akut STEMI dan Non STEMI. Area infark adalah jumlah daerah yang mengalami infark yang ditentukan berdasarkan lokasi infark. Peneliti menentukan scoring untuk menilai luas area infark. Lokasi yang memiliki 1 area infark seperti anterior dan inferior diberi nilai 1. Lokasi yang memiliki 2 area infark area infark antero-septal, infero-septal, antero-lateral, infero-lateral, anterior inferior, dan lateral septal diberi nilai 2. Lokasi yang memiliki 3 area infark seperti anterior ekstensif diberi nilai 3. c. Melihat hasil pemeriksaan kadar troponin T pasien yang telah tertulis dalam rekam medik. Selanjutnya peneliti melihat hubungan antara jumlah lead yang terlibat infark dan area infark dengan kadar troponin T pasien.

4.5. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Tekanan Darah Sistolik Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Dibawah 12 jam Saat Masuk Dengan Mortalitas Di RSUP H. Adam Malik

6 69 60

HUBUNGAN KADAR KOLESTROL HDL DENGAN KADAR TROPONIN I PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT

0 3 83

HUBUNGAN KADAR LDL DENGAN KADAR TROPONIN I PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT

0 4 71

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PENDERITA ST ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI) DAN NON-ST Perbedaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Penderita St Elevasi Miokard Infark (Stemi) Dan Non-St Elevasi Miokard Infark (Nstemi) Di Rsud Dr. Moewardi.

0 2 18

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PENDERITA ST ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI) DAN NON-ST Perbedaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Penderita St Elevasi Miokard Infark (Stemi) Dan Non-St Elevasi Miokard Infark (Nstemi) Di Rsud Dr. Moewardi.

0 2 13

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Penderita St Elevasi Miokard Infark (Stemi) Dan Non-St Elevasi Miokard Infark (Nstemi) Di Rsud Dr. Moewardi.

1 5 6

PERBEDAAN RERATA KADAR KOLESTEROL ANTARA PENDERITA ANGINA PEKTORIS TIDAK STABIL, INFARK MIOKARD TANPA STELEVASI, DAN INFARK MIOKARD DENGAN ST-ELEVASI PADA SERANGAN AKUT.

0 2 7

GAMBARAN KADAR TROPONIN T DAN CREATININ KINASE MYOCARDIAL BAND PADA INFARK MIOKARD AKUT.

0 0 8

INFARK MIOKARD AKUT | Karya Tulis Ilmiah INFARK MIOKARD AKUT

0 16 3

Hubungan antara Kadar Troponin T dengan Luas Infark Miokard yang Diukur dengan Menggunakan Metode Skoring QRS Selvester pada Pasien Infark Miokard Akut

0 0 5