Terapi Kanker Serviks Kanker Serviks 1. Definisi Kanker Serviks

2.3.8. Terapi Kanker Serviks

Menurut National Cancer Institute 2012 ada berbagai jenis pengobatan untuk penderita kanker serviks. Sebagian pengobatan merupakan terapi standar pengobatan yang saat ini digunakan, dan sebagian lainnya sedang diuji dalam uji klinis. Sebuah uji klinis pengobatan adalah studi penelitian yang dimaksudkan untuk membantu meningkatkan perawatan saat ini atau memperoleh informasi tentang perawatan baru untuk pasien dengan kanker. Ketika uji klinis menunjukkan bahwa pengobatan baru lebih baik daripada pengobatan standar, pengobatan baru dapat menjadi pengobatan standar. Tiga jenis terapi standar yang umumnya digunakan: 1. Operasi Pembedahan pengangkatan kanker dalam sebuah operasi kadang-kadang digunakan untuk mengobati kanker serviks. Prosedur bedah berikut dapat digunakan: a. Konisasi: Sebuah prosedur untuk mengangkat sebagian jaringan berbentuk kerucut dari serviks dan saluran serviks. Ahli patologi akan melihat jaringan dibawah mikroskop untuk mencari sel-sel kanker. Konisasi dapat digunakan untuk mendiagnosis atau mengobati kondisi kanker serviks. Prosedur ini juga disebut biopsi kerucut. b. Histerektomi total: Operasi untuk mengangkat rahim, termasuk serviks. Jika rahim dan serviks dibawa keluar melalui vagina, operasi ini disebut sebagai histerektomi vaginal. Jika rahim dan serviks dibawa keluar melaui sayatan besar di perut, operasi ini disebut histerktomi abdominal keseluruhan. Jika rahim dan serviks dibawa keluar melalui sayatan kecil di perut dengan menggunakan laparoskopi, operasi ini disebut histerektomi total laparoskopi. c. Radikal histerektomi: Operasi untuk mengangkat rahim, serviks, bagian dari vagina, dan wilayah yang luas dari ligamen dan jaringan di sekitar organ- organ ini. Ovarium, saluran tuba, atau kelenjar getah bening di dekatnya juga dapat diangkat. d. Modifikasi histerektomi radikal: Operasi untuk mengangkat rahim, serviks, bagian atas vagina, dan ligamen dan jaringan yang erat mengelilingi organ-organ Universitas Sumatera Utara ini. Kelenjar getah bening juga dapat diangkat. Dalam jenis operasi ini, tidak sebanyak jaringan dan organ dikeluarkan seperti histerektomi radikal. e. Salpingo-ooforektomi bilateral: Pembedahan untuk mengangkat kedua ovarium dan kedua tuba fallopi. f. Eksenterasi pelvis: Operasi untuk mengangkat usus besar yang lebih rendah, rektum, dan kandung kemih. Pada wanita, serviks, vagina, ovarium, dan kelenjar getah bening di dekatnya juga diangkat. Bukaan buatan stoma dibuat untuk urin dan feses agar dapat keluar dari tubuh ke kantung urin dan feses. Operasi plastik mungkin diperlukan untuk membuat vagina buatan setelah operasi ini. g. Cryosurgery: Terapi yang menggunakan instrumen untuk membekukan dan menghancurkan jaringan abnormal, seperti karsinoma in situ. Jenis pengobatan ini juga disebut cryotherapy. h. Operasi laser: Sebuah prosedur bedah yang menggunakan sinar laser sebagai pisau untuk melakukan pemotongan tanpa perdarahan pada jaringan atau membuang lesi permukaan seperti tumor. i. Loop Electrosurgical Excision Procedure LEEP: Sebuah terapi yang menggunakan arus listrik yang dilewatkan melalui loop kawat tipis seperti pisau untuk mengangkat jaringan yang tidak normal atau kanker. 2. Terapi radiasi Terapi radiasi adalah terapi kanker yang menggunakan sinar-x energy tinggi atau jenis radiasi lain untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhan sel kanker. Ada dua jenis terapi, terapi radiasi eksternal yang menggunakan mesin diluar tubuh untuk mengirim radiasi terhadap kanker. Terapi radiasi internal menggunakan zat radioaktif yang disegel dalam jarum, bibit, kawat, kateter yang ditempatkan langsung ke dalam atau dekat kanker. Cara radiasi diberikan tergantung pada jenis dan tahap kanker yang sedang dirawat. 3. Kemoterapi Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang menggunakan obat untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel atau dengan menghentikan pembelahan sel kanker. Bila kemoterapi diberikan melalui mulut Universitas Sumatera Utara atau disuntikkan ke dalam pembuluh darah atau otot, obat akan memasuki aliran darah dan dapat mencapai sel kanker di seluruh tubuh sistemik kemoterapi. Bila kemoterapi ditempatkan langsung ke dalam cairan cerebrospinal, organ, atau rongga tubuh seperti perut, obat akan mempengaruhi sel-sel kanker di daerah tersebut kemoterapi regional. Terapi kanker serviks berdasarkan stadiumnya: Karsinoma In Situ Stadium 0 - Loop Electrosurgical Excision Procedure LEEP - Operasi Laser - Konisasi - Cryosurgery - Histerektomi total bagi wanita yang tidak atau tidak lagi ingin memiliki anak. - Terapi radiasi internal untuk wanita yang tidak dapat menjalani operasi. Stadium IA Kanker Serviks - Histerektomi total dengan atau tanpa bilateral salpingo-ooforektomi. - Konisasi - Modifikasi histerektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening. - Terapi radiasi internal. Stadium IB Kanker Serviks - Kombinasi terapi radiasi internal dan eksternal. - Histerektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening. - Histerektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening diikuti dengan terapi radiasi ditambah kemoterapi. - Terapi radiasi ditambah kemoterapi. Stadium IIA Kanker Serviks - Kombinasi terapi radiasi internal dan terapi radiasi eksternal ditambah kemoterapi. - Histerektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening. - Histerektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening diikuti dengan terapi radiasi ditambah kemoterapi. Universitas Sumatera Utara Stadium IIB Kanker Serviks Pengobatan stadium IIB kanker serviks dapat dilakukan dengan terapi radiasi internal dan eksternal dikombinasikan dengan kemoterapi. Stadium III Kanker Serviks Pengobatan meliputi terapi radiasi internal dan eksternal dikombinasikan dengan kemoterapi. Stadium IVA Kanker Serviks Pengobatan dilakukan dengan terapi radiasi internal dan eksternal dikombinasikan dengan kemoterapi. Stadium IVB Kanker serviks - Terapi radiasi sebagai terapi paliatif untuk meredakan gejala yang disebabkan oleh kanker dan meningkatkan kualitas hidup. - Kemoterapi - Uji klinis obat antikanker baru atau kombinasi obat. Penanganan kanker serviks, baik bedah atau non-bedah, sangat kompleks dan melibatkan multidisiplin spesialis. Manajemen perlu direncanakan pada setiap penderita dengan mempertimbangkan luasnya penyakit, komorbiditas medis yang dapat membatasi pengobatan baik dengan metode bedah atau non-bedah, dan juga keinginan penderita Palmer, 2010. Penderita kanker serviks yang diterapi dengan terapi radiasi memiliki fungsi seksual yang lebih buruk dibandingkan dengan penderita yang mendapat terapi histerektomi radikal dan diseksi kelenjar getah bening. Oleh karena itu, perlu pertimbangan tepat sebelum memulai terapi pada kanker serviks. Frumovitz et al, 2013.

2.3.9. Prognosa Kanker Serviks