2.3.2. Etiologi Kanker Serviks
Etiologi utama kanker serviks adalah infeksi HPV Human Papilloma Virus. Beberapa faktor risiko juga mempengaruhi penyebab terjadinya kanker
serviks. HPV subtipe 16 merupakan agen utama penyebab kanker serviks. HPV subtipe 16 teridentifikasi dalam 5 wanita normal dalam pemeriksaan sitologi, 50
mengandung CIN 1 dalam pemeriksaan Pap smear, dan lebih dari 90 invasif kanker serviks. Selain HPV subtipe 16, HPV subtipe 18, 31, dan 33 juga terlibat
menjadi penyebab kanker serviks Pitkin et al, 2003.
2.3.3. Faktor Risiko Kanker Serviks
Menurut American
Cancer Society
2012, faktor-faktor
yang mempengaruhi kanker serviks yaitu:
1. Infeksi Human Papilloma Virus HPV
Infeksi HPV merupakan faktor risiko yang paling utama. HPV dapat menginfeksi kulit, alat kelamin, mulut dan tenggorokan, tapi tidak pada darah
dan kebanyakan organ internal seperti jantung dan paru-paru. HPV 6 dan HPV 11 merupakan 2 tipe HPV yang menyebabkan kutil kelamin. Kelompok
tersebut digolongkan dalam tipe risiko rendah dari HPV karena jarang menimbulkan kanker serviks. Beberapa tipe tertentu digolongkan dalam tipe
risiko tinggi karena sering menimbulkan kejadian kanker, termasuk kanker serviks, vulva, dan vagina pada wanita, penis pada pria, kanker anus dan
mulut pada pria dan wanita. Tipe risiko tinggi meliputi HPV 16, HPV 18, HPV 31, HPV 33, dan HPV 45, dan beberapa tipe lainnya. Sekitar dua per
tiga kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV 16 dan 18. Menurut Crum et al 2003, HPV 16 memberikan persentase sebesar 53,7 dan HPV 18
memberikan persentase sebesar 14,7 untuk kanker serviks. 2.
Merokok Wanita yang merokok memiliki peluang dua kali lebih besar untuk terkena
kanker serviks. Zat-zat kimia pencetus kanker dalam rokok mempengaruhi seluruh organ tubuh. Zat-zat kimia berbahaya ini terserap ke dalam paru-paru
dan dibawa melaui aliran darah ke seluruh tubuh. Tembakau pernah
Universitas Sumatera Utara
ditemukan dalam mukus serviks pada wanita perokok. Zat-zat kimia ini merusak DNA dari sel serviks dan mencetus pertumbuhan kanker serviks. Di
sisi lain, merokok juga menurunkan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi HPV.
3. Imunosupresi
Human immunodeficiency virus HIV, virus penyebab AIDS, merusak sistem imun tubuh dan menempatkan wanita kepada risiko yang besar terhadap
infeksi HPV. Pada wanita yang terinfeksi HIV, pre-kanker serviks dapat berkembang menjadi kanker invasif lebih cepat daripada normalnya. Risiko
tinggi juga terjadi pada kelompok wanita lain yang mengkonsumsi obat yang menurunkan respon imun sebagai obat penyakit autoimun, atau yang baru
menjalani transplantasi organ. 4.
Infeksi Chlamydia Chlamydia adalah bakteri yang umumnya menyerang sistem reproduksi dan
menular melalui kontak seksual. Infeksi Chlamydia menyebabkan inflamasi pelvis yang dapat berujung infertilitas. Beberapa studi menunjukkan risiko
kanker serviks yang lebih tinggi pada wanita yang pemeriksaan darahnya menunjukkan riwayat atau sedang terinfeksi Chlamydia dibandingkan dengan
wanita dengan pemeriksaan normal. Infeksi Chlamydia sering tidak menunjukkan gejala sehingga wanita yang terinfeksi tidak mengetahui bahwa
dia sedang terinfeksi. 5.
Diet Wanita dengan diet yang rendah buah-buahan dan sayur-sayuran menaikkan
risiko terkena kanker serviks. Wanita dengan berat badan berlebih juga cenderung lebih sering terkena adenokarsinoma serviks.
6. Kontrasepsi oral
Penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka waktu lama dapat menaikkan risiko kanker serviks. Risiko kanker serviks menjadi dua kali lebih besar pada
wanita yang menggunakan kontrasepsi oral lebih dari 5 tahun.
Universitas Sumatera Utara
7. Paritas Jumlah kelahiran
Wanita yang memiliki 3 atau lebih kali persalinan akan meningkatkan risiko pertumbuhan kanker serviks. Perubahan hormonal selama kehamilan
menyebabkan wanita lebih rentan terhadap infeksi HPV atau pun pertumbuhan kanker. Di samping itu, sistem imun selama kehamilan lebih
lemah dan memungkinkan untuk terjadinya infeksi HPV dan pertumbuhan kanker.
8. Usia pertama kali hamil
Wanita yang hamil pertama kali di bawah umur 17 tahun hampir 2 kali lebih besar kemungkinan menderita kanker serviks daripada wanita yang hamil
pertama kali pada umur 25 atau lebih. 9.
Sosial ekonomi Banyak wanita dengan penghasilan rendah tidak memiliki akses pelayanan
kesehatan yang baik, termasuk skrining pap smear. 10.
Diethylstilbestrol DES DES merupakan obat hormonal yang digunakan untuk mencegah keguguran
pada tahun 1940-1971. Wanita yang ibunya mengkonsumsi DES juga berisiko terkena SCC Squamous Cell Carcinoma dan pre-kanker serviks.
11. Riwayat keluarga
Jika ibu atau saudara perempuan wanita menderita kanker serviks, peluang wanita tersebut untuk terkena kanker serviks 2-3 kali lebih besar daripada
wanita yang riwayat keluarganya tidak menderita kanker serviks.
2.3.4. Patogenesis Kanker Serviks