BAB 4 HASIL PENELITIAN
Berdasarkan metode yang diuraikan pada Bab 3, peneliti berhasil mendapatkan data 66 pasien yang termasuk ke dalam kriteria inklusi. Adapun karakteristik pasien sebagai berikut.
4.1 Karakteristik Jenis Kelamin
Grafik 1. Distribusi jenis kelamin penderita spondilitis TB
4.2 Karakteristik Usia
4.2.1 Distribusi usia
55 45
Laki-Laki n=36 Perempuan n=30
Universitas Sumatera Utara
Grafik 2. Distribusi usia penderita spondilitis TB 4.2.2
Distribusi usia berdasarkan kategori Departemen Kesehatan
Grafik 3. Distribusi usia penderita spondilitis TB berdasarkan kategori Departemen Kesehatan
4.2.3 Distribusi jenis kelamin berdasarkan usia
Grafik 4. Distribusi jenis kelamin penderita spondilitis TB berdasarkan kelompok usia
12 6
18 52
12 Balita n=8
Kanak-Kanak n=4 Remaja n=12
Dewasa n=35 Lansia n=8
1 2
7 22
4 7
2 5
12
4
Balita Kanak-Kanak
Remaja Dewasa
Lansia Laki-Laki
Perempuan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.3 Karakteristik Indeks Massa Tubuh
4.3.1 Distribusi Indeks Massa Tubuh
Grafik 5. Distribusi indeks massa tubuh penderita spondilitis TB
4.3.2 Distribusi Indeks Massa Tubuh berdasarkan usia
Grafik 6. Distribusi indeks massa tubuh penderita berdasarkan usia
16
67 17
Underweight n=11 Normoweight n=44
Overweight n=11 Obesitas n=0
5 1
1 4
2 1
8 27
6 1
2 3
3 2
Balita Kanak-Kanak
Remaja Dewasa
Lansia Underweight
Normoweight Overweight
Obesitas
Universitas Sumatera Utara
4.4 Karakteristik Pernah atau Tidak Menderita TB Paru
Grafik 7. Distribusi penderita berdasarkan pernah atau tidaknya didiagnosis TB paru
4.5 Karakteristik Pernah atau Tidak Menderita TB Ekstra Paru Lainnya
Grafik 8. Distribusi penderita berdasarkan pernah atau tidaknya didiagnosis TB ekstra paru lainnya
8
92 Menderita n=5
Tidak menderita n=61
100 Menderita n=5
Tidak menderita n=61
Universitas Sumatera Utara
4.6 Karakteristik keluhan utama
4.6.1 Proporsi keluhan utama penderita
Grafik 9. Proporsi keluhan utama penderita 4.6.1
Proporsi keluhan utama penderita berdasarkan jenis kelamin
Grafik 10. Proporsi keluhan utama penderita berdasarkan jenis kelamin
23
53 20
4
Kelemahan n=15 Nyeri n=35
Deformitas n=13 Abses n=3
9 18
6 3
6 17
7
Lemah Nyeri
Deformitas Abses
Laki-Laki Perempuan
Universitas Sumatera Utara
4.7 Karakteristik level keterlibatan tulang belakang
4.7.1 Proporsi level keterlibatan tulang belakang
Grafik 11. Level Keterlibatan Tulang Belakang.
4.7.2 Proporsi lebel keterlibatan tulang belakang berdasarkan keluhan utama
penderita
Grafik 12. Tabel silang antara level keterlibatan tulang belakang dengan keluhan utama pasien
2
32
24 39
3
Cervical n=1 Torakal n=21
Torakolumbal n=16 Lumbal n=26
Sacral n=2
1 11
3 6
8 19
2 3
6 4
1 2
Cervical Torakal
Torako-Lumbal Lumbal
Sacral Kelemahan
Nyeri Defromitas
Abses
Universitas Sumatera Utara
4.8 Karakteristik derajat deficit neurologis berdasarkan kategori frankel
4.8.1 Proporsi derajat defisit neurologis penderita
Grafik 13. Proporsi derajat defisit neurologis penderita 4.8.2
Proporsi derajat defisit neurologis penderita berdasarkan letak lesi
Grafik 14. Proporsi derajat defisit neurologis penderita berdasarkan letak lesi
3 6
21
23 47
Frankel A n=2 Frankel B n=4
Frankel C n=14 Frankel D n=15
Frankel E n=31
2 2
2 9
3 2
1 4
6 4
6 5
18
2
Cervical Torakal
Torako-lumbal Lumbal
Sacral A
B C
D E
Universitas Sumatera Utara
4.9 Karakteristik tatalaksana
4.9.1 Proporsi tatalaksana penderita spondilitis TB
Grafik 15. Proporsi tatalaksana penderita spondilitis TB
4.9.2 Proporsi tatalaksana penderita spondilitis TB berdasarkan level keterlibatan
tulang belakang
Grafik 16. Proporsi tatalaksana penderita spondilitis TB berdasarkan level keterlibatan tulang belakang
41 59
Operatif n=27 Nonoperatif n=39
7 7
13
1 14
9 13
2
Cervical Torakal
Torako-lumbal Lumbal
Sacral Operatif
Non Operatif
Universitas Sumatera Utara
4.9.3 Proporsi tatalaksana penderita spondilitis TB berdasarkan derajat frankel
Grafik 17. Proporsi tatalaksana penderita spondilitis TB berdasarkan level keterlibatan tulang belakang
4.9.3 Tatalaksana penderita berdasarkan keluhan utama
Grafik 18. Tatalaksana penderita berdasarkan keluhan utama pasien.
1 9
6 11
2 3
5 9
20
Frankel A Frankel B
Frankel C Frankel D
Frankel E Operatif
Non Operatif
5 16
4 3
10 19
9
Lemah Nyeri
Deformitas Abses
Operatif Non Operatif
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian ini, didapati 66 orang penderita spondilitis TB dengan proporsi sebanyak 36 orang laki-laki 54,5 dan 30 orang perempuan 45,5. Data
ini menunjukkan bahwa penyakit ini tidak mendominasi satu jenis kelamin saja, sehingga baik laki-laki maupun perempuan dapat terkena.
5.2 Usia
Berdasarkan hasil penelitian, maka didapati bahwa usia penderita spondilitis TB bervariasi, dengan penderita termuda berusia 2 tahun, dan yang tertua berusia 65 tahun,
dengan rata-rata usia penderita 28 tahun. Lebih lanjut, jika umur dikelompokkan menjadi kategori sesuai dengan
Departemen Kesehatan, maka dari keseluruhan 66 orang penderita, maka didapati penderita yang termasuk kategori balita adalah sebanyak 8 orang, kategori kanak-kanak
4 orang, kategori remaja sebanyak 12 orang, kategori dewasa 35 orang, kategori lanjut usia 8 orang.
Kelompok penderita terbanyak adalah kategori dewasa, yakni berusia 26 – 45 tahun, yakni sebanyak 35 orang atau 46 persen dari total sampel. Pada kelompok usia
ini, terdapat penderita dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 22 orang dan jenis kelamin perempuan sebanyak 12 orang.
Terlihat bahwa spondilitis TB banyak menyerang penderita laki-laki dengan usia yang produktif, sehingga hal ini dapat menurunkan produktivitas penderita sehingga
berakibat bagi terputusnya mata pencaharian penderita dan membuat beban ekonomi keluarga yang semakin bertambah.
5.3 Indeks Massa Tubuh