25
diselenggarakan dan setiap pihak dapat melihat DPS tersebut. Bukti bahwa seseorang adalah pemegang saham juga dilihat pada halaman belakang lembar
saham apakah namanya sudah diregistrasi oleh perusahaan emiten atau belum. Adapun jenis – jenis saham menurut Mohamad Samsul 2006 : 45 adalah
sebagai berikut :
1. Saham preferen preferred stock adalah jenis saham yang memiliki
hak terlebih dahulu untuk menerima laba dan memiliki hak laba kumulatif. Hak kumulatif adalah hak untuk mendapatkan laba yang
tidak dibagikan pada suatu tahun yang mengalami kerugian, tetapi akan dibayar pada tahun yang mengalami keuntungan, sehingga saham
preferen akan menerima laba dua kali. Hak istimewa ini diberikan kepada pemegang saham preferen karena merekalah yang memasok
dana perusahaan sewaktu mengalami kesulitan keuangan.
2. Saham biasa common stock adalah jenis saham yang akan menerima
laba setelah laba bagian saham preferen dibayarkan. Apabila perusahaan bangkrut, maka pemegang saham biasa yang menderita
terdahulu. Penghitungan indeks harga saham didasarkan pada harga saham biasa. Hanya pemegang saham biasa yang mempunyai suara
dalam RUPS.
Menurut sartono 2001:330 kelebihan dan kelemahan saham preferen dan saham saham biasa adalah :
1. Saham preferen. Dari sisi perusahaan mengeluarkan saham preferen
manfaat utama yang diperoleh adalah bahwa pembayaran dividen atas saham preferen relatif lebih fleksibel dibandingkan dengan bunga
utang. Ketidakmampuan pembayaran dividen kepada pemegang saham preferen tidak berakibat terlalu buruk dibandingkan dengan
ketidakmampuan membayar bunga utang yang dapat diancam bangkrut. Sedangkan kelemahan utama penggunaan saham preferen
adalah biaya modal setelah pajak yang tinggi dibandingkan dengan biaya modal dari utang, karena dividen saham preferen dibayar setelah
pajak atau tidak dapat dipergunakan sebagai pengurang pajak.
2. Saham biasa. Manfaat utama penggunaan saham biasa untuk
memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah tidak adanya kewajiban tetap untuk membayar dividen kepada pemegang saham biasa.
Keuntungan lain adalah saham biasa tidak memiliki jatuh tempo. Dengan demikian memberikan fleksibilitas yang tinggi kepada
manajemen untuk mengelola dana yang diperoleh dari emisi saham biasa. Sedangkan kelemahannya adalah saham biasa memiliki biaya
Universitas Sumatera Utara
26
modal yang paling tinggi dibandingkan dengan sumber dana jangka panjang lainnya karena investor meminta tingkat keuntungan yang
lebih besar daripada tingkat keuntungan obligasi maupun saham preferen.
Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama,
yaitu mendaptkan capial gain, yaitu selisih positif antara harga jual dan harga beli saham dan dividen tunai yang diterima dari emiten karena perusahaan
memperoleh keuntungan. Apabila harga jual lebih rendah dari harga beli saham, maka investor akan menderita kerugian atau disebut capital loss. Selain memiliki
tujuan yang sama, investor juga memiliki tujuan yang berbeda, yaitu untuk mendaptkan keuntungan jangka pendek dan keuntungan jangka panjang. Investor
membeli pada pagi hari dan segera menjual pada saat harga naik, yang kenaikannya melebihi biaya transaksi jual beli pada hari yang sama atau dalam
beberapa hari berikutnya. Investor semacam ini lebih tepat disebut sebagai spekulator atau day trader. Investor yang sebenarnya adalah yang membeli saham
untuk jangka panjang, yaitu untuk disimpan dan dijual setelah beberapa bulan.
2.4 Harga Saham