mendorong dan merangsang kegiatan-kegiatan ekonomi. Pada akhirnya akan memacu pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
4. Dummy
Dalam menginterpretasikan hasil regresi data panel dengan menggunakan FEM yang menggunakan variabel dummy, signifikannya variabel dummy yang digunakan menunjukan
bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut berbeda dengan pertumbuhan ekonomi wilayah yang dijadikan basis yaitu Kota Surakarta sebagai pusat pertumbuhan. Angka positif atau angka
negatif pada koefesien dummy mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi wilayah yang dijadikan dummy adalah lebih tinggi untuk angka positif atau lebih kecil untuk angka negatif
dari wilayah yang dijadikan basis yaitu Kota Surakarta sebagai pusat pertumbuhan. Sedangkan kalau tidak signifikan variabel dummy yang digunakan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut
sama dengan pertumbuhan ekonomi wilayah yang dijadikan basis yaitu Kota Surakarta sebagai pusat pertumbuhan.
Dalam penelitian ini, D1 Kabupaten Boyolali, D2 Kabupaten Klaten, D3 Kabupaten Sukoharjo, D4 Kabupaten Wonogiri, D6 Kabupaten Sragen memiliki nilai negatif dan
signifikan. Hal ini ditunjukan dengan nilai probabilitasnya lebih kecil dari alpha 10. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten,
Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Sragen lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta. Sedangkan D5 Kabupaten Karanganyar tidak
signifkan. Hal ini ditunjukan dengan nilai probabilitasnya lebih besar dari alpha 10, yang mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karanganyar tidak berbeda sama
dengan pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta sebagai pusat pertumbuhan.
7. Kesimpulan
Dari hasil istimasi regresi, variabel tenaga kerja, tingkat pendidikan dan pengeluaran pemerintah berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini sesuai dengan hipotasis awal yang
menyebutkan bahwa tenaga kerja, tingkat pendidikan dan pengeluaran pemerintah berpengaruh positif dan signifikan. Varibel dummy menjelaskan perbedaan pertumbuhan antara pusat
pertumbuhan dengan daerah pendukungnya. Dalam penelitian ini, bahwa pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Sragen lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta.
Sedangkan Kabupaten Karanganyar tidak berbeda sama dengan pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta sebagai pusat pertumbuhan
8. Saran