Posisi Kasus PROFIL KASUS CARDINAL DENGAN CADINAR

42

BAB III PROFIL KASUS CARDINAL DENGAN CADINAR

A. Posisi Kasus

Dalam Putusan ini merupakan kasus antara Tony Tjahjadi, selaku Direktur Utama PT. Multi Garmenjaya yang berkedudukan di Jalan Karawang No.7 Bandung melawan Syafri Jeski, selaku PT. Gisha Cahaya Mandiri yang bertempat tinggal di Pasar Regional Tanah Abang Blok F Lt.III Los CKS No. 42- 43 Jakarta Pusat. Dalam hal ini Syafri Jeski sebagai Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I dan PT. Multi Garmenjaya sebagai Termohon Kasasi dahulu Penggugat. Merek “CARDINAL” yang dimiliki oleh PT. Multi Garmenjaya telah mendapatkan perlindungan merek sejak tanggal 03-04-1980 sampai dengan 20- 07-2021 danatau telah terdaftarkan atas berbagai kelas barangjasa antara lain untuk kelas 25 dengan uraian barangjasa khususnya untuk jenis barang pakaian- pakaian jadi untuk pria dan wanita. Jenis barang kelas 25 adalah seperti Pakaian, alas kaki, tutup kepala. 1 Penggugat ini adalah suatu perusahaan yang berbadan hukum, bergerak antara lain dibidang garmen atau produksiperdagangan pakaian jadi seperti: Celana Panjang casualdan semi casual, celana panjang formal, casual, jeans, shirt, celana pendek, kargo, dan bermuda katun, overalls, jaket, berbagai 1 Ahmad Miru, Hukum Merek, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2005, h.28. 43 jenis barang pakain jadi lain nya baik untuk pria, wanita, dewasa, remaja dan anak-anak dan berbagai jenis lain nya, dengan memakai merek dagang “CARDINAL”. Dengan segala upaya, waktu dan biaya, pada awalnya atau sejak tahun 1979 Penggugat pertama kali berdiri adalah suatu perusahaan dalam bentuk home industry dibidang jahit pakaian jadi berdasarkan pesanan dan telah menjadi suatu perusahaan yang cukup berkembang bahkan telah menyerap, menpertahankan dan menghidupi ribuan tenaga kerja, reputasi baik dan konsistensi yang senantiasa menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Dan merek CARDINAL ini telah memiliki ketenaran dan beredar tersebar luas dipasaran hampir di seluruh wilayah Negara Indonesia, pada tahun 1987 telah ekspor ke luar negeri antara lain Amerikat Serikat, Jepang, Asia Timur, Timur Tengah Rusia, bahkan pada tahun 1988 telah ekspor ke Negara Eropa Timur dan Eropa Barat. Merek dagang “CADINAR”yang telah terdaftar milik Tergugat I berdasarkan SERTIFIKAT MEREK pada tanggal pendaftran 15 Agustus 2007, kelas barangjasa: 25, uraian barang jasa khususnya untuk jenis barang pakaian- pakaian jadi, yang diterbitkan oleh KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA Cq. DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Terjadinya kasus ini bersumber dari adanya persamaan pada pokoknya antara merek yang dimiliki PT. Multi Garmenjaya yaitu “ CARDINAL” dengan merek “CADINAR”. Berdasarkan hal ini, PT. Multi Garmenjaya sebagai 44 Termohon Kasasi yang dahulu sebagai Penggugat yang telah mengajukan gugatan terhadap pemilik CADINAR sebagai Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat I di depan persidangan Pengadilan Niaga ada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sebagai mana berdasarkan pada Pasal 68 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 bahwa Gugatan pembatalan pendaftaran merek dapat diajukan pihak yang berkepentingan berdasarkan alsan yang dimaksud pada Pasal 4, Pasal 5, atau Pasal 6. Dikatakan bahwa, dengan adanya merek CADINAR yang memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek CARDINAL milik Penggugat, produksiperdagangan barang merek CARDINAL mengalami penurunan dan mutu kualitas barang milik PT. Multi Garmenjaya jauh diatas barang-barang milik Tergugat I yang mana sampai saat ini pihak dari merek CARDINAL masih berupaya untuk dipertahankan. Karena telah dapat persamaan pada pokoknya antara merek CADINAR dengan merek CARDINAL, hal tersebut terlihat dari kemiripan, yang menimbulkan kesan adanya unsur ataupun kemiripanpersamaan bunyi ucapan, cara penetapan, cara penulisan unsur-unsur ataupun kemiripanpersamaan bunyi ucapan, produk barang merek CADINAR dengan merek CARDINAL untuk barang-barang yang sama sejenis dan telah menyesatkanmembingungkan para pelanggangkonsumen pada saat bermaksud membeli barang barang produk milik Penggugat. 45 Bahwa, perbuatan yang dimiliki oleh Tergugat I yang telah mendaftarkan merek CADINAR terdapat persamaan pada pokoknya dengan merek CARDINAL milik Penggugat yang telah didaftarkan terlebih dahulu untuk barangjasa yang sejenis, merupakan perbuatan yang beritikad tidak baik dan tidak jujur yang membonceng, meniru atau menjiplak ketenaran merek milik Penggugat demi kpentingan usaha Tergugat I yang berakibat kerugian bagi Penggugat atau menimbulkan kondisi persaingan curang, mengecoh, atau menyesatkan pelanggan atau konsumen. Persamaan pada pokoknya tidak mutlak ditegakkan persamaan semua elemen merek, juga tidak mutlak adanya persamaan kata, warna dan bunyi yang persis betul. Tidak dituntut secara keras adanya persamaan jalur pemasaran, segmen pemasaran dan cara pemakaian dan pemeliharaan barang. Yang paling fundamental dinilai adanya maksud dan niat “membonceng” reputasi merek orang lain yang biasa dikenal dengan itikad tidak baik atau buruk guna memperoleh keuntungan yang tidak jujur. 2 Berdasarkan pada Pasal 4 dan Pasal 6 angka huruf a Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang merek yang menyatakan: “Merek tidak dapat didaftar atas dasar Permohonan yang diajukan pleh Pemohon yang beritikad baik”; “Permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang dan jasaatau 2 Yahya Harahap, Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia Berdasarkan Undang-undang No.19 Tahun 1992, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1996, h.417-418. 46 jasa yang sejenis”. Selain dari persamaan pokoknya, jenis kelas barangproduk yang diperdagangkan sama-sama kelas 25 yaitu Pakaian jadi. Dan untuk menjaga adanya kerugian yang lebih besar Penggugat dan menjaga kondisi persaingan usaha yang curang, mengecoh atau menyesatkan pelanggankonsumen dengan memakai merek CADINAR tanggal 15 Agustus 2007, kelas barang 25, Penggugat mohon agar Pengadilan Niaga Jakarta Pusat agar Tergugat I diperintahkan agar terlebih dahulu untuk tidak memakai merek CADINAR dalam melaksanakan kegiatan usaha perdagangannya sampai dengan putus dan perkara ini berkekuatan hukum tetap Inkracht Van Gewijsde.

B. Profil PT Multi Garmenjaya dan PT Gisha Cahaya Mandiri

Dokumen yang terkait

ANALISIS PUTUSAN MA NO.3203K/PDT/2012 ANTARA M. ALI TARYONO DENGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEMBANTU SETIABUDHI DIKAITKAN DENGAN UU PERBANKAN SYARIAH.

0 0 1

Analisis Yuridis Terhadap Sengketa Kepemilikan Merek “Lexus” Antara Perusahaan PT. Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha Dengan PT. Lexus Daya Utama (Studi Kasus Putusan No. 194.K Pdt.Sus 2011)

0 1 15

Analisis Yuridis Terhadap Sengketa Kepemilikan Merek “Lexus” Antara Perusahaan PT. Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha Dengan PT. Lexus Daya Utama (Studi Kasus Putusan No. 194.K Pdt.Sus 2011)

0 0 2

Analisis Yuridis Terhadap Sengketa Kepemilikan Merek “Lexus” Antara Perusahaan PT. Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha Dengan PT. Lexus Daya Utama (Studi Kasus Putusan No. 194.K Pdt.Sus 2011)

0 0 26

Analisis Yuridis Terhadap Sengketa Kepemilikan Merek “Lexus” Antara Perusahaan PT. Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha Dengan PT. Lexus Daya Utama (Studi Kasus Putusan No. 194.K Pdt.Sus 2011)

1 5 24

Analisis Hukum Kekuatan Putusan Arbitrase Internasional di Indonesia dalam Putusan MA No. 631 K Pdt.Sus 2012

0 0 10

Analisis Hukum Kekuatan Putusan Arbitrase Internasional di Indonesia dalam Putusan MA No. 631 K Pdt.Sus 2012

0 1 1

Analisis Hukum Kekuatan Putusan Arbitrase Internasional di Indonesia dalam Putusan MA No. 631 K Pdt.Sus 2012

0 1 36

Analisis Hukum Kekuatan Putusan Arbitrase Internasional di Indonesia dalam Putusan MA No. 631 K Pdt.Sus 2012

0 0 19

Analisis Hukum Kekuatan Putusan Arbitrase Internasional di Indonesia dalam Putusan MA No. 631 K Pdt.Sus 2012

0 0 2