Definisi atau kriteria Usaha Kecil dan Menengah Jenis dan Bentuk Usaha Kecil dan Menengah UKM :

c. Tujuan kredit bagi masyarakat : 1. Kredit dapat mengurangi pengangguarn karena dapat membuka peluang usaha kerja dan pemerataan pendapatan. 2. Kredit dapat meningkatkan fungsi pasar karena ada peningkatan daya beli.

C. Ruang lingkup Usaha Kecil dan Menengah UKM

Pembahasan mengenai Usaha Kecil dan Menengah UKM meliputi defenisi atau kriteria usaha kecil dan menengah, jenis dan bentuk usaha yang akan didirikan serta keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Dengan memahami hal-hal tersebut, usaha kecil dan menengah UKM akan mempunyai suatu pedoman yang jelas dalam mendirikan, menjalankan dan mengembangkan usahanya.

1. Definisi atau kriteria Usaha Kecil dan Menengah

Banyak orang yang merasa kurang jelas tentang batasan dan jenis usaha. Dalam penentuan batasan ini orang cenderung melihatnya kepada modal awal, asset, dan pendapatan pertahun. Definisi Usaha Kecil dan Menengah ternyata sangat berfariasi, tergantung dari pada konsep yang di gunakan. Setiap definisi sedikitnya mencakup dua aspek, yaitu aspek penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokan perusahaan ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam gugusan atau kelompok perusahaan tersebut. Berikut ini beberapa batasan usaha kecil dilihat dari modal awal, asset, dan pendapatan. Suatu usaha dinyatakan sebagai usaha kecil jika Kanisius, 2000:2 : Universitas Sumatera Utara a. Usaha perdagangan atau jasa yang dijadikan mempunyai modal tidak lebih dari Rp. 80.000.000 b. Usaha produksiindustri atau jasa konstruksi mempunyai modal tidak lebih dari Rp. 200.000.000 Berdasarkan undang-undang nomor 9 tahun 1995 kriteria usaha kecil dilihat dari segi keuangan dan modal yang di milikinya adalah : a. Memiliki kekayaan bersih tidak lebih dari Rp. 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. Memiliki omset setahun tidak lebih dari Rp. 1 milyar Rachmat,2004 : 14. Pengertian pengelompokan kegiatan usaha dapat ditinjau dari jumlah pekerja sebagai berikut : a. Industri rumah tangga adalah unit usaha dengan jumlah tenaga kerja paling banyak 4 orang termasuk pengusaha. b. Industri skala kecil adalah unit usaha dengan jumlah tenaga kerja paling sedikit 5 orang dan paling banyak 19 orang termasuk pengusaha. c. Industri skala menengah dan besar adalah unit usaha dengan jumlah pekerja lebih dari 20 orang. Menurut BPS 1998 usaha kecil adalah unit usaha dengan jumlah pekerja paling sedikit 5 orang dan paling banyak 19 orang termasuk pengusaha.

2. Jenis dan Bentuk Usaha Kecil dan Menengah UKM :

Menurut Wibowo 2003 : 5, kegiatan perusahaan pada prinsipnya dapat di kelompokkan dalam 3 jenis usaha yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Jenis usaha perdagangan distribusi Jenis usaha ini merupakan usaha yang terutama bergerak dalam kegiatan memindahkan barang dan produsen ke konsumen atau dari tempat yang mempunyai kelebihan persediaan ke tempat yang membutuhkan. Jenis usaha ini diantaranya bergerak di bidang pertokoan, warung, rumah makan, pedagang perantara, tengkulak, dan sebagainya. Komisioner dan makelar dapat juga di masukan dalam kegiatan perdagangan karena kegiatannya dalam jual beli barang. b. Jenis usaha produksi Industri adalah jenis usaha yang terutama bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu bahanbarang menjadi bahanbarang lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai tambah. Kegiatan ini dapat berupa produksi industri pangan, pakaian, peralatan rumah tangga, kerajinan, bahan bangunan dan sebagainya. Dalam hal ini, kegiatan dalam budidaya sektor pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan kegiatan penangkapan ikan termasuk jenis usaha produksi. c. Jenis usaha komersial Usaha jenis komersial merupakan usaha yang bergerak dalam kegiatan pelayanan atau menjual jasa sebagai kegiatan utamanya. Contoh jenis usaha ini adalah asuransi, bank konsultan, biro perjalanan, parawisata, pengiriman barang ekspedisi, bengke l, salon Universitas Sumatera Utara kecantikan, penginapan, gedung bioskop, dan sebagainya, termasuk praktek dokter dan perencanaan bangunan. 3. Keunggulan Usaha Kecil dan Menengah UKM a. Tetap bertahan dan mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai faktor penyebab lainnya. b. Tanpa subsidi dan proteksi, usaha kecil dan menengah UKM di Indonesia mampu menambah nilai devisa bagi negara. c. Usaha kecil yang informasi mampu berperan sebagai penyangga buffer dalam perekonomian masyarakat lapisan bawah. d. Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau penyerapannya terhadap tenaga kerja. e. Independen dalam penentuan harga produksi atau barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkannya. f. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang cepat berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar yang pada umumnya birokratis. g. Prosedur hukum yang sederhana. h. Pajak relatif ringan, sebab yang dikenakan pajak bukanlah perusahaannya tetapi pengusahaanya. i. Mudah dalam proses pendiriannya. j. Mudah untuk dibubarkan pada waktunya yang dikehendaki. k. Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu. l. Pemilik menerima seluruh laba. Universitas Sumatera Utara m. Umumnya mempunyai kecenderungan untuk bertahan survive. n. Usaha kecil dan menengah UKM sangat cocok untuk didirikan oleh para pengusaha yang sama sekali belum pernah mencoba untuk mendirikan suatu usaha sehingga memiliki sedikit pesaing. o. Terbukanya peluang dengan adanya berbagai kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah yang mendukung berkembangnya usaha kecil di Indonesia. p. Deversifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar konsumen senantiasa tergali melalui kreativitas pengelola. q. Relatif tidak membutuhkan investasi yang terlalu besar, tenaga kerja yang tidak berpendidikan tinggi, serta sarana produksi lainnya yang tidak terlalu mahal. r. Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil. s. Terdapatnya dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.

4. Kelemahan dari Usaha Kecil dan Menengah UKM sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 40 89

Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil Dan Menengah Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan ( PKBL ) Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

20 96 85

Peran Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT. Pertamina (Persero) Medan Dalam Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) (Studi Pada Mitra Binaan Pkbl PT. Pertamina (Persero) Medan)

7 120 111

Pengaruh Pengalokasian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Bank Mandiri Kantor WilayaH I Medan

0 36 92

Pengaruh Pelatihan Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura II Polonia Medan

0 19 84

Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil Dan Menengah Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) PT.PERTAMINA (PERSERO) Unit Pemasaran I Medan

5 82 63

Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura II Polonia Medan

0 26 90

Peberdayaan Usaha Kecil Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Studi pada Program Kemitraan Perum Perumnas Reg. VI.

1 1 133

I. IDENTITAS RESPONDEN - Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 0 14

Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 0 10