Penentuan C – Organik Penentuan Nitrogen

10 Pengomposan 16 hari 0,1 9,20 9,10 8,95 11 Pengomposan 20 hari 0,1 8,90 9,15 9,00

4.1.2. Penentuan C – Organik

Penentuan Normalitas NH 4 2 FeSO 4 2 standar yang digunakan untuk menentukan C – Organik : 2 4 2 4 7 2 2 7 2 2 2 4 2 4 NH K V x SO Fe V O Cr O Cr N K FeSO NH N  N NH 4 2 FeSO 4 2 = Normalitas NH 4 2 FeSO 4 2 standar V NH 4 2 FeSO 4 2 = mL NH 4 2 FeSO 4 2 yang terpakai untuk blangko N K 2 Cr 2 O = Normalitas K 2 Cr 2 O 7 yang digunakan sebagai larutan standar primer V K 2 Cr 2 O 7 = mL K 2 Cr 2 O 7 yang digunakan untuk menstandarisasi mL 60 , 10 mL 10 x N 1 NH N 2 4 2 4  SO Fe = 0,9433 N Penentuan C – Organik dalam sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :   0,77 x g sampel kering berat 0,33 x ] SO NH V x SO NH N - [10 Organik 2 4 2 4 2 4 2 4 Fe Fe C   Dimana : N NH 4 2 FeSO 4 2 = Normalitas NH 4 2 FeSO 4 2 standar V NH 4 2 FeSO 4 2 = mL NH 4 2 FeSO 4 2 standar yang digunakan untuk titrasi sampel Universitas Sumatera Utara Catatan : Nilai 0,33 menyatakan bahwa 1 grek K 2 Cr 2 O 7 dapat mengoksidasi 3 grek NH 4 2 FeSO 4 2 dan nilai 0,77 menyatakan bahwa sebanyak 77 senyawa organik yang dapat dioksidasi K 2 Cr 2 O 7 Berdasarkan data volume NH 4 2 FeSO 4 2 0,9433 N yang terpakai dalam penentuan C- Organik dengan metode Walkley Black tabel 4.1 maka dapat ditentukan C- Organik pada sampel yaitu: Untuk Hidrilla sebelum dikomposkan Pengukuran I 0,77 x g 025 , 0,33 x 8,10] x 0,9433 - [10 Organik -  C = 38,972 Untuk data hasil pengukuran C – Organik II dan III pada Hidrilla sebelum dikomposkan ditunjukkan pada tabel 4.3 pada lampiran demikian juga untuk data hasil pengukuran C – Organik pada Dedak dan Sekam kayu sebelum dan setelah pengomposan dengan variasi pengomposan 2 sampai 20 hari dengan interval waktu 4 hari setiap pengukuran C – Organik masing-masing dilakukan sebanyak 3 kali .

4.1.3. Penentuan Nitrogen

Penentuan Normalitas HCl standar yang digunakan untuk menentukan Nitrogen : HCl NaOH V x NaOH N HCl V N  N NaOH = Normalitas NaOH standar V NaOH = mL NaOH yang terpakai dalam standarisasi N HCl = Normalitas HCl V HCl = mL HCl titrasi Maka Normalitas HCl Standar adalah : Universitas Sumatera Utara N 0,0112 80 , 9 10 x 0,011   HCl N Penentuan Nitrogen dalam sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :   1000 ring 100 14 x g ke berat x x HCl N x Vb V Nitrogen   Dimana : V = mL larutan HCl standar yang terpakai mentitrasi sampel Vb = mL larutan HCl standar yang terpakai mentitrasi blangko N HCl = Normalitas HCl Berdasarkan data Volume HCl 0,0112 yang terpakai dalam penentuan Nitrogen dengan metode Kjeldahl tabel 4.2 maka dapat ditentukan Nitrogen pada sampel Yaitu : Untuk Hidrilla sebelum dikomposkan Pengukuran I   1000 1 , 100 14 0112 , 3 , 25 , 13 x x x x Nitrogen   = 2,03 Untuk data hasil pengukuran Nitrogen II dan III pada Hidrilla sebelum dikomposkan ditunjukkan pada tabel 4.4 pada lampiran demikian juga untuk data hasil pengukuran Nitrogen pada Dedak dan Sekan kayu sebelum dan setelah pengomposan dengan variasi pengomposan 2 sampai 20 hari dengan interval waktu 4 hari setiap pengukuran C – Organik masing-masing dilkaukan sebanyak 3 kali . Universitas Sumatera Utara

4.1.4. Penentuan rasio CN