diekstrak menggunakan asam perklorat 6, kemudian ekstrak yang didapat dimasukkan dalam tabung destilasi dan ditambahkan indikator fenolftalein.
Tabung destilasi dipasang pada peralatan destilasi uap dan dimasukkan larutan NaOH 20 ke dalamnya BSN 2009.
Destilasi dilakukan selama 10 menit dan hasil destilasi ditampung dalam erlenmeyer yang telah diisi larutan H
3
BO
4
3 dan indikator tashiro yang berwarna ungu. Hasil destilasi yang bercampur dengan larutan dalam erlenmeyer
akan menghasilkan larutan berwarna hijau. Tahap selanjutnya adalah destilasi larutan blanko dengan cara mengganti ekstrak sampel dengan PCA 6. Setelah
itu destilat dari sampel dan blanko dititrasi menggunakan larutan HCl 0,02 N. Titik akhir titrasi adalah dengan menemukan kembali larutan berwarna ungu.
Kadar amonia dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: Vc
= volume HCl contoh Vb
= volume HCl pada titrasi blanko N
= normalitas larutan HCl W
= bobot contoh 14,007 = massa relatif atom nitrogen
2 = faktor pengenceran
3.3.4 Penentuan Kadar Trimetilamin Dalam Feses Mencit
Proses penentuan kadar trimetilamin dalam feses diketahui melalui ekstraksi sampel feses dengan larutan asam tricloro asetat TCA 7. Filtrat yang
terbentuk dimasukkan ke dalam salah satu sisi outer chamber cawan conway yang pada bagian tutupnya telah diolesi oleh vaselin. Setelah itu larutan K
2
CO
3
dimasukkan pada sisi lain dari outer chamber cawan conway dan ditambahkan formalin pekat ke dalamnya. Pada bagian inner chamber dimasukkan larutan
H
3
BO
3
dan ditambahkan indikator conway ke dalamnya. Setelah itu, cawan conway ditutup rapat dan digoyang secara perlahan hingga larutan yang berada
pada kedua sisi outer chamber bercampur. Dilakukan uji blanko dengan cara mengganti larutan filtrat dengan larutan TCA 7. Cawan conway yang berisi
larutan filtrat dan blanko diinkubasi pada suhu 35°C selama dua jam atau pada suhu ruang selama satu malam. Selanjutnya hasil inkubasi dititrasi dengan
menggunakan larutan HCl 0,02 N sampai terbentuk kembali larutan berwarna merah muda. Kadar trimetilamin dapat diketahui dengan menggunakan rumus
perhitungan sebagai berikut:
Keterangan: Vc
= volume HCl contoh Vb
= volume HCl pada titrasi blanko N
= normalitas larutan HCl W
= bobot contoh 14,007 = massa relatif atom nitrogen
fp = faktor pengenceran
3.3.5 Penentuan Kadar Fenol dalam Feses Mencit
Prosedur pengujian kadar fenol feses diawali dengan mencampurkan sampel feses dan etanol, kemudian dihomogenkan menggunakan mesin
penggoyang shaker selama tiga jam. Campuran yang dihasilkan dipanaskan dalam penangas air pada suhu 70ºC selama satu jam dan disaring menggunakan
kertas saring Whatman 42. Residu yang tersisa dicuci dengan menggunakan etanol panas suhu 70ºC kemudian kedua filtrat dicampur. Filtrat kembali
disaring secara manual dengan Whatman 42 dan kemudian diuapkan dengan rotavapor pada suhu 40ºC.
Ekstrak feses yang diperoleh dianalisis kandungan total fenolnya dengan metode spektrofotometri. Ekstrak etanol feses yang mengandung 5-10 mg bahan
kering dilarutkan dalam 2 ml etanol 95 lalu ditambahkan 5 ml akuades dan 0,5
ml reagen Folin-Ciocalteau 50 vv. Setelah lima menit ditambahkan 1 ml larutan natrium bikarbonat Na
2
CO
3
5 wv. Campuran dihomogenisasi dan diinkubasi pada keadaan gelap selama satu
jam, kemudian ditentukan absorbansi pada panjang gelombang 725 nm. Kurva standar fenol dibuat dengan menggunakan standar asam galat 25-200 ppm sebagai
pengganti sampel dengan perlakuan yang sama.
3.4 Analisis Data