Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan melalui dua tahap selama bulan April-Oktober 2010. Tahap pertama adalah proses pencekokan serbuk buah kepel dan akuades dilakukan di Bagian Farmakologi dan Toksikologi, Departemen Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi FKH IPB. Tahap kedua adalah pengukuran dan analisis kadar amonia, trimetilamin, dan fenol pada feses yang dilaksanakan di laboratorium Kimia Analitik, Departemen Kimia FMIPA IPB.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah serbuk buah kepel Stelechocarpus burahol, akuades, dan hewan coba berupa mencit Mus musculus kelamin jantan dengan rerata berat 20 gram. Serbuk buah kepel yang digunakan diperoleh dari Pusat Studi Biofarmaka IPB. Bahan yang digunakan untuk menghitung kadar amonia dalam feses mencit adalah asam perklorat 6, NaOH 20, H 3 BO 4 3, Na 2 B 4 O 7 0,02 N, dan beberapa indikator fenolftalein, tashiro dan metil merah. Bahan yang digunakan untuk menentukan kadar trimetilamin pada feses mencit adalah larutan TCA 7, K 2 CO 3 , H 3 BO 3 2, formalin pekat, indikator Conway, dan HCl 0,02 N. Bahan yang digunakan untuk menghitung kadar fenol pada feses adalah etanol, akuades, reagen Folin- Ciocalteau 50, dan larutan natrium bikarbonat 5. Alat yang digunakan untuk menentukan kadar amonia dan trimetilamin pada feses mencit adalah buret, mikroburet, corong gelas, erlenmeyer, gelas piala, labu takar, pipet volumetrik dengan volume 0,5 ml, 1 ml, dan 2 ml, kertas saring kasar, inkubator, perangkat alat destilasi uap, cawan Conway, dan timbangan analitik dengan ketelitian 0,0001 gram. Alat yang digunakan untuk menentukan kadar fenol dalam feses mencit adalah kertas saring Whatman 42, rotavapor, spektrofotometri, dan tabung reaksi. Alat lain yang digunakan pada penelitian ini adalah spoit, sonde lambung, kandang metabolik, botol film, dan timbangan. 3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Persiapan Hewan Coba