Pengukuran Uji Aktivitas Ekstrak Teripang Bilalo {Actinopyga mauritiana (Quoy) Gaimard) Terhadap Jamur Candida Albiccm

c Teknik agar sebar Pengenceran dilakukan seperti teknik agar tuang. Pipet 0,1 ml cairan dari tabung pengencer dan biarkan cairan mengalir ke permukaan agar. Pada teknik ini sterilisasi penyebar dilakukan dengan mencelupkan ke dalam alkohol dan kemudian dipanaskan sehingga alkohol terbakar habis. Penyebar didinginkan dahulu sebelum digunakan untuk menyebarkan pada permukaan agar. Penyebaran cairan dilakukan dengan memutar agar Lay, 1994. 2.6 2.6 2.6 2.6 Pemindahan Pemindahan Pemindahan Pemindahan Biakan Biakan Biakan Biakan Pemindahan mikroorganisme dilakukan dengan teknik aseptis untuk memepertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat. Dalam biakan cair, mikroorgansme menunjukkan ciri pertumbuhan tersendiri yaitu kekeruhan yang terjadi akibat pertumbuhan mikroorganisme. Selain dalam media cair, mikroorganisme juga memeperlihatkan pertumbuhan dengan ciri tertentu dalam biakan padat seperti agar miring Lay, 1994. 2.7 2.7 2.7 2.7 Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran aktivitas aktivitas aktivitas aktivitas antimikroba antimikroba antimikroba antimikroba P enentuan kepekaan bakteri patogen terhadap antibakteri tertentu dapat dilakukan dengan salah satu dari dua metode pokok yaitu dilusi atau difusi. Penting sekali menggunakan metode standar untuk mengendalikan semua faktor yang mempengaruhi aktivitas antimikroba. Universitas Sumatera Utara a. Metode dilusi Metode ini menggunakan antimikroba dengan kadar yang menurun secara bertahap, baik dengan media cair atau padat. Kemudian media diinokulasi bakteri uji dan dieramkan. Tahap akhir dimasukkan antimikroba dengan kadar yang menghambat atau mematikan. Uji kepekaan cara dilusi agar memakan waktu dan penggunaannya dibatasi pada keadaan tertentu saja Jawetz, et al., 1995. b. Metode difusi Metode yang paling sering digunakan adalah metode difusi agar. Cakram kertas saring berisi sejumlah tertentu obat ditempatkan pada permukaan medium padat yang sebelumnya telah diinokulasi bakteri uji pada permukaannya. Setelah inkubasi, diameter zona hambatan sekitar cakram dipergunakan mengukur kekuatan hambatan obat terhadap organisme uji. Metode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor fisik dan kimia, selain faktor antara obat dan organisme Jawetz, et al., 1995. Universitas Sumatera Utara BAB BAB BAB BAB III III III III METODE METODE METODE METODE PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental. Tahap penelitian meliputi penyiapan bahan, karakterisasi simplisia, uji golongan senyawa kimia dan pembuatan ekstrak. Selanjutnya pengujian aktivitas antijamur dengan metode difusi agar menggunakan silinder logam. Parameter yang dilihat adalah besarnya diameter hambat pertumbuhan jamur. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. 3.1 3.1 3.1 3.1 Alat Alat Alat Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas, oven, tanur, rotary evaporator, krus porselin, desikator, inkubator, autoklaf, kompor gas, penangas air, jangka sorong, blender, jarum ose, kertas saring, lemari pendingin, mikroskop, neraca listrik, penangas air, pencadang logam diameter 6 mm, pinset, Laminar air flow cabinet, pipet mikro, pinset, seperangkat alat penetapan kadar air dan kamera digital. 3.2 3.2 3.2 3.2 Bahan Bahan Bahan Bahan Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah teripang bilalo, potato dextrose agar, jamur Candida albicans ATCC No. 10231 yang diperoleh dari laboratorium mikrobologi fakultas farmasi USU, natrium klorida, air suling, bahan kimia yang digunakan berkualitas pro analisa, yaitu: etanol, Universitas Sumatera Utara etil asetat, n- heksan, asam klorida pekat, asam sulfat pekat, eter, kalium iodida, iodium, bismut III nitrat, asam asetat, asam asetat anhidrida, raksa II klorida, kloroform, kloralhidrat dan toluena. 3333.3 .3 .3 .3 Penyiapan Penyiapan Penyiapan Penyiapan Sampel Sampel Sampel Sampel 3333.3.1 .3.1 .3.1 .3.1 Pengumpulan Pengumpulan Pengumpulan Pengumpulan sampel sampel sampel sampel Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif, yaitu tanpa membanding kan dengan daerah lain. Sampel yang digunakan adalah teripang yang masih segar dari perairan Sabang, Aceh. 3333.3.2 .3.2 .3.2 .3.2 Identifikasi Identifikasi Identifikasi Identifikasi sampel sampel sampel sampel Identifikasi sampel dilakukan di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Jakarta. 3333.3.3 .3.3 .3.3 .3.3 Pengolahan Pengolahan Pengolahan Pengolahan sampel sampel sampel sampel Teripang dibersihkan dari kotoran dengan cara mencuci di bawah air mengalir hingga bersih, kemudian dipisahkan dari bagian dalam perut dan di perkecil potongannya selanjutnya ditiriskan lalu ditimbang kemudian disebar diatas wadah. Sampel dikeringkan dengan cara diangin-anginkan diudara terbuka. Kemudian dikeringkan di lemari pengering. Teripang yang sudah kering ini disebut simplisia hewan. Kemudian simplisia diblender sampai menjadi serbuk, ditimbang beratnya. Selanjutnya simplisia disimpan dalam wadah plastik dan disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya. Universitas Sumatera Utara 3.4 3.4 3.4 3.4 Pembuatan