Populasi dan Sampel

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Dalam suatu penelitan selalu terdapat populasi yang diteliti. Suharsimi Arikunto (2006) berpendapat, “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”

(hlm. 130). Menurut Burhan Bungin (2005 ) “Populasi penelitian merupakan

keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagai-nya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber

data penelitian” (hlm. 99).

Dengan demikian, populasi adalah keseluruhan subyek yang berada pada suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.

Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan PT Kereta Api Daop VII Madiun yang terdiri dari 14 bagian yang berjumlah 150 karyawan.

commit to user

No.

Bagian

Jumlah Karyawan

1 Aset

2 Humas dan Hukum

3 IT

4 Jalan Rel dan Jembatan

7 Pemasaran Angkutan

8 Pengadaan Barang dan Jasa

9 Pengusahaan Aset

10

10 Pusat Pengendali Operasional Kereta Api

14

11 Sarana

12 Sumber Daya Manusia dan Penggajian

14

13 Sinyal dan Telekomunikasi

16

14 Unit Kesehatan

Jumlah

150 Sumber: Data sekunder (Sumber Daya Manusia dan

Penggajian) yang diolah Januari 2012

2. Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 ) berpendapat, ”Sampel adalah sebagian atau wakil p opulasi yang diteliti” (hlm. 131). Iskandar (2008) berpendapat, “Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara

representatif atau mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati” (hlm. 69).

Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi untuk dijadikan obyek dalam penelitian.

Peneliti mempertimbangkan penggunaan sampel penelitian tersebut berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 134), yaitu:

commit to user

lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10- 15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih

baik.

Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah diatas 100 yaitu 150 karyawan. Berdasarkan pendapat diatas, maka peneliti menetapkan jumlah sampel sebanyak 30% dari keseluruhan populasi yang berjumlah 150 karyawan. Jadi peneliti mengambil sampel sebanyak 45 karyawan.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel merupakan sekelompok subyek penelitian yang memberikan informasi atau data dari penelitian yang merupakan bagaian dari populasi yang diambil secara representatif sehingga mewakili populasi yang bersangkutan. Karena keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti yang meliputi: waktu, biaya, dan tenaga, maka tidak keseluruhan populasi dikenakan penelitian. Untuk itu diperlukan sampel yang dapat mewakili populasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (hlm. 131).

Dengan demikian, sampel adalah wakil yang dipilih dari populasi secara keseluruhan untuk sumber data penelitian, dimana sampel tersebut memenuhi syarat untuk menjadi cermin dari populasi.

Teknik sampling ada dua macam (Suharsimi Arikunto, 2006: 134-142), yaitu:

a. Sampel random, atau sampel acak, sampel campur

1) Undian (untung-untungan).

2) Ordinal (tingkatan sama).

3) Menggunakan tabel bilangan random.

b. Non random sampel

1) Sampel berstrata (Stratified Sampel).

2) Sampel wilayah (Area probability Sampel).

3) Sampel proporsi (Proportional Sampel).

commit to user

4) Sampel bertujuan (Purposive Sampel).

5) Sampel kuota (Quota Sampel).

6) Sampel kelompok (Cluster Sampel).

7) Sampel sampling (Gugus Bertahap).

8) Sampel kembar (Double Sampel). Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik

kombinasi antara teknik proportional sampling dan random sampling. Teknik proportional sampling digunakan untuk menentukan persentase jumlah sampel yang akan diambil dari jumlah populasi yang ada dan teknik random Sampling yang digunakan dalam penelitian adalah cara undian.

Teknik proporsional sampling merupakan cara pengambilan sampel penelitian dengan membagi rata pada masing-masing kelompok, sehingga sampel akan dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Teknik proportional sampling digunakan peneliti dengan cara mengambil sampel secara proporsional pada masing-masing bagian. Setiap bagian diambil sampel sebesar 30% dari jumlah karyawan.

Teknik random sampling merupakan cara pengambilan sampel dengan cara acak dan objektif, semua sampel dalam populasi dianggap sama. Teknik random sampling digunakan peneliti dengan cara mengambil sampel secara acak pada setiap bagian. Seperti yang diungkapkan Suharsimi Arikunto (2006) bahwa

dalam pengambilan sampel, peneliti “”mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek- subjek di dalam populasi dianggap sama” (hlm.

132). Langkah-langkah pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Peneliti mengambil sampel berdasarkan nomor induk setiap karyawan secara acak tanpa melihat namanya terlebih dahulu. Sehingga dalam pengambilan sampel ini bersifat objektif, karena setiap sampel dianggap sama.

b. Peneliti mengambil sampel pada setiap bagian sebesar 30% dari jumlah karyawan. Rincian pengambilan sampel penelitian ini yaitu:

commit to user

No.

Bagian

Jumlah Karyawan

Perhitungan

Jumlah Sampel

1 Aset

30% x 6 = 1,8 dibulatkan menjadi 2

2 Humas dan Hukum

30% x 6 = 1,8 dibulatkan menjadi 2

3 IT

30% x 6 = 1,8 dibulatkan menjadi 2

4 Jalan Rel dan Jembatan

12

30% x 12 = 3,6 dibulatkan menjadi 4

5 Keuangan

26

30% x 26 = 7,8 dibulatkan menjadi 8

6 Operasi

10 30% x 10 = 3

7 Pemasaran Angkutan

30% x 8 = 2,4 dibulatkan menjadi 2

Pengadaan Barang dan Jasa

30% x 6 = 1,8 dibulatkan menjadi 2

9 Pengusahaan Aset

Operasional Kereta Api

14

30% x 14 = 4,2 dibulatkan menjadi 4

11 Sarana

30% x 8 = 2,4 dibulatkan menjadi 2

12

Sumber Daya Manusia dan Penggajian

14

30% x 14 = 4,2 dibulatkan menjadi 4

30% x 16 = 4,8 dibulatkan menjadi 5

14 Unit Kesehatan

30% x 8 = 2,4 dibulatkan menjadi 2

Sumber: Data sekunder (Sumber Daya Manusia dan Penggajian) yang diolah

Januari 2012