memiliki mode isi-ulang-otomatis 16-bit dan RCAP2H serta RCAP2L digunakan untuk menyimpan nilai isi-ulang tersebut.
•
Kontrol Register
Register-register IP, IE, TMOD, TCON, T2CON, T2MOD, SCON dan PCON berisi bit-bit kontrol dan status untuk sistem interupsi, pencacahpewaktu dan port
serial.
2.5 INTERFACING
Agar mikrokontroller dan PC dapat berkomunikasi maka dibutuhkan sebuah antarmuka yang dapat digunakan sebagai penghubungnya. Dalam perancangan alat ini
digunakan metode parallel DB 25 dan metode serial DB 9. Dalam perancangan alat ini digunakan metode komunikasi serial DB 9.
2.5.1 Serial Port DB 9
Komunikasi serial adalah pengiriman data secara serial data dikirim satu persatu secara berurutan, sehingga komunikasi serial jauh lebih lambat daripada komunikasi
parallel. Serial port lebih sulit ditangani karena peralatan yang dihubungkan ke serial port harus berkomunikasi dengan menggunakan transmisi serial, sedang data yang ada pada
computer diolah secara parallel. Oleh karena itu data dari dan ke serial port harus dikonversikan ke dan dari bentuk parallel untuk bias digunakan. Dengan menggunakan
bantuan sebuah hardware.
Selain itu kelebihan dari komunikasi serial ialah pengiriman data dapat dilakukan lebih jauh disbanding pengiriman secara parallel, karena serial port mengirimkan logika
“1” dengan kisaran tegangan -3 Volt hingga -25 Volt dan logika 0 dengan kisaran +3 Volt hingga +25 Volt sehingga kehilangan daya karena panjangnya kabel bukan masalah
utama. Bandingkan dengan port parallel yang memiliki kemungkinan lebih besar kesalahan dalam hal pengiriman data karena port paralel menggunakan level TTL
berkisar dari 0 Volt untuk logika “0” dan +5 Volt untuk logika “1”.
2.5.2 Komunikasi serial Pada Mikrokontroller AT89S51
Mikrokontroller 89S51 mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat
menerima data pada saat proses pengiriman data terjadi. Untuk menampung data yang diterima atau data yang akan dikirimkan, 89S51 mempunyai sebuah register yaitu SBUF
yang terletak pada alamat 99H di mana register ini berfungsi sebagai buffer sehingga pada saat mikrokontroler ini membaca data yang pertama dan data kedua belum diterima
secara penuh, maka data ini tidak akan hilang.
Pada kenyataannya register SBUF terdiri dari dua buah register yang memang menempati alamat yang sama yaitu 99H. Register tersebut adalah Transmit Buffer
Register yang bersifat write only hanya dapat ditulis dan Receive Buffer Register yang bersifat read only hanya dapat dibaca. Pada proses penerimaan data dari Port Serial,
data yang masuk ke dalam Port Serial akan ditampung pada Receive Buffer Register terlebih dahulu dan diteruskan ke jalur bus internal pada saat pembacaan register SBUF
sedangkan pada proses pengiriman data ke Port Serial, data yang dituliskan dari bus internal akan ditampung pada Transmit Buffer Register terlebih dahulu sebelum dikirim
ke Port Serial.
SBUF Receive Buffer Register
read only SHIFT REGISTER
SBUF Transmit Buffer Register
write only
Bus Internal 89s51 D
Clk RXD
P3.0 TXD
P3.1
Baud rate clok receive
Baud rate clok transmit
Gambar 2.6 Diagram blok port serial
Port Serial 89S51 dapat digunakan untuk komunikasi data secara sinkron maupun asinkron. Komunikasi data serial secara sinkron adalah merupakan bentuk komunikasi
data serial yang memerlukan sinyal clock untuk sinkronisasi di mana sinyal clock tersebut akan tersulut pada setiap bit pengiriman data sedangkan komunikasi asinkron tidak
memerlukan sinyal clock sebagai sinkronisasi. Pengiriman data pada komunikasi serial 89S51 dilakukan mulai dari bit yang paling rendah LSB hingga bit yang paling tinggi
MSB.
Gambar 2.7 Komunikasi Sinkron dan Komunikasi Asinkron
2.5.3 Baud Rate Serial Pada Mikrokontroller AT89S51