Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bendungan adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Sering kali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah pembangkit listrik tenaga air. Salah satu fungsi bendungan adalah untuk menstabilkan aliran air pada bidang pertanian atau sering juga disebut irigasi. Disamping itu dapat juga digunakan sebagai pengendalian banjir dan reklamasi digunakan untuk mencegah masuknya air ke suatu daerah yang seharusnya dapat tenggelam. Selama ini pada bendungan- bendungan yang ada, pintu air digunakan untuk mengatur ketinggian air dalam bendungan masih digunakan cara manual untuk menjaga supaya air dalam bendungan tetap stabil atau air tidak kurang dan tidak melebihi batas yang sudah ada. Oleh karena itu, petugas penjaga pintu air harus siap siaga setiap saat. Tapi sangat tidak mungkin petugas itu setiap saat ada untuk menjaga pintu air. Oleh karena itu, penulis akan merancang sebuah sistem yang dapat mengendalikan pintu air pada bendungan. Sehingga dapat meringankan pekerjaan serta memudahkan dalam pengawasan terhadap ketinggian air yang berada pada bendungan tersebut. Alat ini sangat berguna sebagai pengganti kerja dari seorang operator dalam mengatur buka tutup pintu air, sehingga operator tersebut dapat mengendalikan pintu air tanpa harus bersiap siaga setiap saat dengan mengatur level ketinggian air yang stabil. Alat ini akan setiap saat mengawasi dan menstabilkan ketinggian air pada bendungan. Pada perancangan alat ini digunakan sensor berupa saklar otomatis yang akan mendeteksi ketinggian air pada bendungan tersebut. Sensor ini terdiri dari dua lempeng besi dan sebuah transistor yang berfungsi sebagai saklar otomatis. Dua lempeng besi diletakkan pada air dengan ketinggian 1 cm dengan lempeng besi lainnya yang akan berfungsi sebagai pendeteksi level ketinggian air. Setelah menghasilkan data digital, data digital inilah yang diolah pada mikrokontroller sebagai pembanding data yang akan dikirimkan ke PC sehingga kita dapat mengendalikan level ketinggian yang kita inginkan. Dalam hal ini digunakan mikrokontroller AT89S51 dengan pertimbangan harga yang murah dan memiliki fitur dasar yang cukup lengkap untuk suatu pemrosesan input- output. Data yang dibaca oleh mikrokontroller kemudian digunakan untuk mengetahui ketinggian air pada rancangan bendungan tersebut. Setelah mengetahui ketinggian air, selanjutnya mikrokontroller akan mengirimkan sinyal kepada PC untuk menerima perintah yang akan diberikan oleh PC. Namun PC tersebut tidak dapat langsung menerima sinyal yang diberikan oleh mikrokontroller, maka diperlukan sebuah penghubung. Dalam hal ini digunakan IC MAX 232. Yang merupakan antarmuka antara PC dengan Mikrokontroller yang dilakukan secara serial. Apabila air melewati batas yang diharapkan, maka mikrokontroller akan memerintahkan pintu air agar membuka sehingga air pada bendungan akan berkurang. Demikian sebaliknya, apabila air kurang dari batas ketinggian yang diharapkan, maka mikrokontroller akan memerintahkan pintu air agar menutup sehingga air pada bendungan akan bertambah. Demikian seterusnya sehingga ketinggian air menjadi stabil atau berada pada level ketinggian yang diharapkan.

1.2 Tujuan Penelitian