Merbau Instia spp Bipa, Jambu, Matoa, Medang dan Merbau

Pohon dengan kanopi besar dengan tinggi sampai dengan 40 m dan diameter 60 cm. Daun spiral, sederhana, simetris, tulang daun menyirip, ada tangkai, daun permukaan bawah berwarna kuning ke hijau ke biru-hijau, permukaan bagian atas daun berwarna hijau tua. Bunga berkelamin tunggal, bunga jantan dan betina pada tanaman yang berbeda. Buah berdiameter 10,0-15,0 mm, merah, tidak berduri, sedikit berdaging dan buah berbiji 1 Conn Damas 2010. Tumbuhan ini merupakan pohon, tinggi sampai 80 m dan gemang 80 cm, di Palembang ditemukan pada ketinggian ± 550 m dpl. Kayu teras yang berwarna kuning tua mudah dikerjakan, tidak mudah retak dan tidak diserang bubuk ; digunakan untuk papan, karena struktur yang halus sangat digemari untuk bangunan rumah, harus digunakan di bawah atap Heyne 1987.

2.4.5 Merbau Instia spp

Suku Leguminosae. Suku ini merupakan satu diantara 3 suku terbesar Leguminosae, Graminae, dan Orchidae yang termasuk tumbuhan biji tertutup Angiospermae yang meliputi lebih dari 11.500 jenis yang terbagi dalam lebih dari 500 marga. Ciri khasnya adalah terdapatnya buah yang disebut buah polong, yaitu buah yang berasal dari satu daun buah dengan atau tanpa sekat-sekat semu. Biji-biji terdapat pada kampuh perut, bila masak, kering, pecah, sehingga biji terlontar keluar, atau buah terputus-putus menjadi beberapa bagian menurut sekat- sekat semunya, tetapi ada pula yang buahnya berdaging dan tidak pernah pecah. Karena besarnya suku ini, lagipula pada bunganya terdapat sifat-sifat yang karakteristik, maka suku ini ada yang memecah menjadi 3 suku, yaitu Mimosaceae, Paplinonaceae dan Caesalpiniaceae Tjitrosoepomo 2007. Suku Caesalpiniaceae. Anggota suku ini berbeda dengan warga Papilonaceae terutama karena warga suku ini hampir semuanya berupa perdu atau pohon, boleh dikatakan tidak ada yang berupa terna, daun hampir selalu majemuk menyirip atau menyirip ganda, jarang sekali tunggal atau beranak daun 1. Selanjutnya terdapat perbedaan mengenai bunganya, ialah bahwa pada suku ini bunga memang sering masih mempunyai mahkota yang nyata berbentuk seperti kupu-kupu, tetapi 5 daun mahkotanya tidak bebas, tidak ada yang berlekatan atau dapat pula jumlah daun mahkota kurang dari 5, bahkan sampai tidak ada. Benang sari 10, jarang lebih. Biasanya bebas atau berlekatan dengan bermacam-macam cara. Buahnya buah polong yang jika masak menjadi kering kemudian pecah, atau berdaging dan tidak membuka, seringkali bersayap. Biji dengan endosperm tipis atau tanpa endosperm, lembaga besar Tjitrosoepomo 2007. Instia spp yang lebih dikenal dengan merbau, terdiri atas Instia bijuga dan Instia palembanica, tergolong pohon raksasa dengan tinggi mencapai 40 m dan tinggi bebas cabang 30 m, serta diameter mencapai 200 cm. Bentuk batang agak tegak, tidak silindris sempurna, berakar papan yang rata-rata mencapai 2 m dan tebal 10 cm. Bagian kulit batang yang mati setebal 0,5 mm-10 mm pada penampang melintang yang berwarna kuning sampai coklat. Bentuk tajuk tidak teratur dengan penampilan yang hampir mirip bila dilihat dari kejauhan Mahfudz et al. 2006.

2.5 Penelitian Terdahulu