Bahan Baku Aluminium Alumina dan Aluminium

h. Non magnetik : dan karenanya sangat baik untuk penggunaan pada peralatan listrik elektronik, pemancar radio TV, dan lain-lain, dimana diperlukan faktor magnetisasi negatif. i. Tak beracun : dan karenanya sangat baik untuk penggunaan pada industri makanan, minuman dan obat-obatan, yaitu untuk peti kemas dan pembungkus. j. Memiliki ketangguhan yang baik : dalam keadaan dingin dan tidak seperti logam lainnya yang menjadi getas bila didinginkan. Sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada pemrosesan maupun transportasi LNG dimana suhu gas cair k. Menarik : dan karena itu aluminium sering digunakan tanpa diberi proses pengerjaan akhir. Tampak permukaan aluminium sangat menarik dan karena itu cocok untuk perabot rumah hiasan, bahan bangunan dan mobil. Disamping itu aluminium dapat diberi surface treatment, dapat dikilapkan, disikat atau dicat dengan berbagai warna, dan juga diberi proses anodisasi. Proses ini menghasilkan lapisan yang juga dapat melindungi logam dari goresan dan jenis abrasi lainnya. l. Mampu diproses ulang-guna : yaitu dengan mengolahnya kembali melalui proses peleburan dan selanjutnya dibentuk menjadi produk seperti yang diinginkan. Proses ulang-guna ini dapat menghemat energi, modal dan bahan baku yang berharga Daryus,2008.

2.1.4. Bahan Baku Aluminium

Untuk memproduksi aluminium diperlukan : Universitas Sumatera Utara A. Bahan baku utama 1. Alumina Alumina diperoleh dari bauksit melalui beberapa proses Bayer. Bauksit merupakan bahan baku Al yang terdiri dari Al 2 O 3 aluminium oksida dan memiliki kemurnian yang berbeda seperti besi oksida, aluminium silika dan titanium oksida. Aluminium oksida Al 2 O 3 atau alumina biasanya berupa kristal ion. Tetapi ion oksida O -2 dipolarisasi oleh ion aluminium sehingga sebagian ikatannya bersifat kovalen. Aluminium oksida meleleh pada 2035 C. Zat ini tidak larut dalam air, stabil dan keras. Aluminium oksida adalah amfoter. Zat ini melarut dengn lambat dalam asam encer maupun basa encer. Al 2 O 3 s + 6H + aq  2Al 3+ aq + 3H 2 O l Al 2 O 3s + 2OH - aq + 3H 2 O  2AlOH - 4 2. Anoda Anoda adalah elektroda bermuatan listrik positif. Jenis anoda yang dipakai adalah jenis anoda prebaked, anoda yang digunakan diseksi reduksi dibuat digedung karbon dengan bahan kokas dan hard pitch. 3. Katoda Katoda adalah elektroda bermuatan listrik negatif. Ditinjau dari bahan bakunya dan proses pembuatannya, katoda dibagi atas 4 jenis, yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Blok katoda amorphous, bahan bakunya antrasit, dipanggang pada suhu 1200 C b. Blok katoda semi graphitic, bahan bakunya grafit, dipanggang pada suhu 2300 C c. Blok katoda graphitic, bahan bakunya kokas mengalami proses grafitasi suhu 3000 C Jody,1992. B. Bahan baku penunjang a. Kriolit Kriolit dapat mengandung CaF 2 dan AlF 3 yang dapat membentuk kriolit Na 3 AlF 6 . Sifat-sifat kriolit adalah : 1 Konduktivitas listrik baik 2 Memiliki berat jenis yang rendah 3 Temperatur kristalisasi primer rendah 4 Stabil dalam keadaan cair 5 Dapat melarutkan alumina dalam jumlah besar Untuk memperbaiki sifat-sifat kriolit tersebut, bath biasanya ditambah dengan beberapa bahan tambahan seperti fluorida, alkil metal, AlF 3 dan CaF 2 . b. Soda abu Na 2 CO 3 Soda abu berfungsi memperkuat struktur katoda dan dinding samping agar sulit tererosi. Lapisan dinding samping dengan Na 2 CO 3 dilakukan pada tahap transisi Universitas Sumatera Utara untuk membantu proses pembentukan kerak samping. Selain mencegah erosi oleh bath, soda abu berfungsi sebagai isolasi termal. c. Aluminium florida AlF 3 Aluminium florida berfungsi menjaga keasaman bath dan merupakan bahan yang dituangkan secara manual jika kelebihan AlF 3 kurang didalam bath. Spesifikasi AlF 3 yang digunakan oleh PT INALUM adalah : Tabel 2.1. Spesifikasi AlF 3 Jenis Unit Spesifikasi AlF 3 93 minimal SiO 2 0,25 maksimal P 2 O 5 0,02 maksimal Fe 2 O 3 0,07 maksimal Moisture water content 0,35 maksimal Loss on Ignitation 300-1000 C 0,85 maksimal Bulk Density Gramcc 0,7 minimal Particle Size Tyler Mesh Typical + 150 mesh 25-60 + 200 mesh 50-75 + 320 mesh 75 minimal PT Inalum,2009. Universitas Sumatera Utara

2.1.5. Kegunaan Aluminium