Openness O Agreeableness A Conscientiousness C

Skor rendah: Cenderung tidak menyukai interaksi sosial dan kurang mempunyai harapanpandangan yang positif, tidak ramah, bersahaja, suka menyendiri, orientasi pada tugas, pendiam. Contoh dari extraversion : a. Senang kehidupan partai. b. Senang menjadi pusat perhatian. c. Nyaman di sekitar orang. d. Suka berbicara.

3. Openness O

Faktor openness terhadap pengalaman merupakan faktor yang paling sulit untuk dideskripsikan, karena faktor ini tidak sejalan dengan bahasa yang digunakan tidak seperti halnya faktor-faktor yang lain. Openness mengacu pada bagaimana seseorang bersedia melakukan penyesuaian pada suatu ide atau situasi yang baru. Skor tinggi : Memiliki nilai imajinasi, ingin tahu, kreatif, broadmindedness, berani mengambil resiko, inovatif dalam membuat rencana dan mengambil keputusan. Skor rendah: Memiliki nilai kebersihan, kepatuhan, dan keamanan bersama, kemudian skor openess yang rendah juga menggambarkan pribadi yang mempunyai pemikiran yang Universitas Sumatera Utara sempit, konservatif dan tidak menyukai adanya perubahan serta kurang berani mengambil resiko. Contoh dari openness: a. Aku penuh dengan ide. b. Aku cepat memahami sesuatu. c. Aku mempunyai banyak kosakata. d. Saya memiliki ide yang sangat baik.

4. Agreeableness A

Agreebleness dapat disebut juga social adaptibility atau likability yang mengindikasikan seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang selalu mengalah, menghindari konflik dan memiliki kecenderungan untuk mengikuti orang lain. Skor tinggi : menyenangkan, lembut, dapat dipercaya, penurut, suka membantu, pemaaf, cenderung penuh kasih sayang, peduli kepada orang lain Skor rendah: sulit percaya pada orang lain, agresif, sinis, kasar, curiga, pendendam, manipulatif, tidak simpati, tidak kooperatif, dan sewaktu-waktu bermusuhan Universitas Sumatera Utara Contoh Agreeableness : a. Saya tertarik dalam masyarakat. b. Saya merasa orang lain emosi. c. Saya memiliki hati yang lembut.

5. Conscientiousness C

Conscientiousness dapat disebut juga dependability, impulse control, dan will to achieve, yang menggambarkan perbedaan keteraturan dan self discipline seseorang. Seseorang yang conscientious memiliki nilai kebersihan dan ambisi. Orang-orang tersebut biasanya digambarkan oleh teman-teman mereka sebagai seseorang yang well-organize, tepat waktu, dan ambisius. Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan sosial, berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma, terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi negatifnya trait kepribadian ini menjadi sangat perfeksionis, kompulsif, workaholic, membosankan. Skor tinggi : teratur, berdisiplin tinggi, pekerja keras, dapat diandalkan, disiplin, tepat waktu, rapi, hati-hati. Skor rendah: kadang-kadang tampak kehilangan arah dan kedisiplinan, tanpa tujuan, tidak dapat diandalkan, malas, sembrono, lalai, mudah menyerah, hedonistic. Contoh dari conscientiousness : a. Saya selalu siap. Universitas Sumatera Utara b. Aku sulit dalam bekerja. c. Saya mengikuti jadwal. Ada beberapa alat tes yang disusun berdasarkan teori Big Five, antara lain yaitu Big Five Inventory, Neo PI-R, International Item Pool IPIP, PCI, dan HPI.