2. Pengolahan skor jawaban siswa yang diperoleh dari angket
Analisis data angket dilakukan dengan cara berikut: a.
Memberikan skor untuk setiap nomor sesuai kriteria berikut ini: 1
Pilihan jawaban “Ya” diberi skor 1 2
Pilihan jawaban “Tidak” diberi skor 0 b.
Menjumlahkan skor yang diperoleh dari jawaban seluruh siswa pada setiap pertanyaan.
c. Menentukan persentase jawaban dari skor yang didapat pada setiap pertanyaan
dengan menggunakan persamaan menurut Sudjana dalam Surya 2010 � =
100 Keterangan:
X
in
= Persentase jawaban angket-i ∑S
= Jumlah skor jawaban S
maks
= Skor maksimum yang diharapkan d.
Menafsirkan persentase angket secara keseluruhan dengan menggunakan tafsiran Koentjaraningrat 1990 pada tabel berikut.
Tabel 8 Hubungan antara nilai presentase dengan tafsiran Presentase
Tafsiran Tidak ada
1-25 Sebagian kecil
26-49 Hampir separuhnya
50 Separuhnya
51-75 Sebagian besar
76-99 Hampir seluruhnya
100 Seluruhnya
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan mengenai
keterampilan mengelompokkan dan inferensi pada materi koloid melalui penera- pan model pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai berikut:
1. Keterampilan siswa mengelompokkan, pada kelompok tinggi terdapat 62,5
siswa berkriteria sangat baik, dan 37,5 siswa berkriteria baik. Pada kelom- pok sedang terdapat 20,0 siswa berkriteria sangat baik, 60,0 siswa berkri-
teria baik, dan 20,0 siswa berkriteria cukup. Pada kelompok rendah terdapat 22,2 siswa berkriteria baik, dan 77,7 siswa berkriteria cukup.
2. Keterampilan siswa menginferensi, pada kelompok tinggi terdapat 75,0 siswa
berkriteria sangat baik, dan 25,0 siswa berkriteria baik. Pada kelompok sedang terdapat 26,6 siswa berkriteria sangat baik, 40,0 siswa berkriteria
baik, dan 33,3 siswa berkriteria cukup. Pada kelompok rendah terdapat 33,3 siswa berkriteria baik, dan 66,6 siswa berkriteria cukup.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa :
1. Bagi calon peneliti lain agar dapat melakukan uji validitas terhadap soal
pretest yang akan di ujikan, sehingga dapat digunakan untuk mengelompok-
kan kemampuan kognitif siswa dengan tepat.
2. Bagi calon peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian sejenis agar
melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada subjek penelitian, sehingga pada saat awal pelaksanaan penelitian subjek tidak bingung mengikuti alur
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. 1995. Pengembangan Program Pengajaran Bidang Kimia. Airlangga
University Press. Surabaya. Arikunto, S. 2004. Dasar
– dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Craswell, J.W. 1997. Research Design Qualitative Quantitative Approaches.
Thousand Oaks-London-New. New Delhi. Sage Publications. Darma, I.M. 2013. Upaya Meningkatkan Motivasi, Minat dan Hasil Belajar Kimia
melalui Pembelajaran Kooperatif Bermain Link Kartu KonsepArtikel. Depdiknas. 2003. Pedoman khusus pengembangan silabus dan penilaian
kurikulum 2004. Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran Tentang Struktur
Atom Dari SMA Hingga Perguruan Tinggi. Disertasi. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia.
Hartono. 2007. Profil Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Program Pendidikan Jarak Jauh S1 PGSD Universitas Sriwijaya. FKIP Universitas
Sriwijaya. Palembang. Proceeding of The First International Seminar on Science Education.ISBN: 979-25-0599-7
Koentjaraningrat. 1990. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia. Jakarta.
Lidiawati. 2011. Efektivitas Penerapan Model Problem Solving Dalam Meningkatkan Keterampilan Mengkomunikasikan dan Penguasaan Konsep
Koloid pada Kelas XI IPA SMAN 1 Abung Semuli TP 2010-2011. Skripsi. FKIP Unila. Bandar Lampung
Muhfahroyin. 2009. Pengaruh Strategi TPS dan Kemampuan Akademik Terhadap Kemampuan berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol.16
Nomor 2 Oktober 2009. Diakses Tanggal 12 April 2013 dari http: phisiceducation09.blogspot.
com201301pengaruh-strategi-think-pair-share-tps. html
Nur,M. Dan Widakardi, P.R.2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa Dan Pendekatan Konstruktivistik Dalam Pengajaran. PSMS Program
Pascasarjana UNESA. Surabaya . Rosnawati. 2011. Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Kelas XI Pada
Sub Pokok Bahasan Sifat-Sifat Koloid Melalui Pembelajaran STM. Skipsi. Diakses tanggal 21Juni 2013 dari
http:repository.upi.eduskripsiview.php?no_skripsi=1282 Roestiyah. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Rajawali Pers : Jakarta Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses
Pembelajaran. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers. Jakarta.
Slavin, R.E. 2005. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. London: Allymand Bacon
Sudijono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. CV Alfabeta. Bandung
Sugiyono, 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. CV Alfabeta. Bandung. Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Kanisius.
Yogyakarta. Suprini. 2012. Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Kelas XI Pada Sub
Pokok Bahasan Sifat-Sifat Koloid Menggunakan Metode Discoverry- Inquiri. Skripsi. Diakses tanggal21 Juni 2013 dari
http:repository.upi.eduoperatoruploads_kim_0808741_chapter1.pdf
Suyanti, R.D. 2010. Strategi Pembelajarn Kimia. Graha Ilmu. Yogyakarta. Tim Penyusun. 2010. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung.
Penerbit Universitas Lampung. Bandar Lampung. Tim action Research Buletin Pelangi pendidikan. 1999. Proses Belajar Mengajar.
Universitas Lampung. Trianto. 2010. Model-Model Pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik.
Prestasi Pustaka. Jakarta. Pannen, P., D. Mustafa, dan M. Sekarwinahyu. 2001. Konstruktivisme dalam
Pembelajaran. Dikti. Jakarta.