Dexamethasone adalah glukokortikoid yang mempunyai efek sedikit menahan sodium. Dexamethasone diindikasikan untuk inflamasi dan alergi.
Menurut Standar Pelayanan Medik, kortikosteroid merupakan salah satu terapi untuk pasien PPOK, maka pemberian Dexamethasone sudah tepat obat.
Ranitidin diindikasikan untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan keadaan hipersekresi patologis atau ulkus 12 jari, gastric ulcer, duodenal ulcer
Tatro, D.S., 2003. Kondisi pasien yang mengalami mual, maka pemberian ranitidine tepat obat.
Kodein merupakan antitusif dan analgetik kuat codein bekerja menstimulasi reseptor sistem penghambat nyeri endogen. Efek kodein terjadi
apabila kodein berikatan secara agonis dengan reseptor opioid di berbagai tempat di susunan saraf pusat. Kondisi pasien yang mengalami batuk, maka kodein sudah
tepat obat. Natrium Diklofenak adalah derivate fenilasetat termasuk dalam NSAID
yang terkuat daya antiradangnya dengan efek samping yang kurang keras dibandingkan dengan obat kuat lainnya indometasin, piroxicam. Obat ini sering
digunakan untuk segala macam nyeri, juga pada migrain dan encok Tjay dan Raharja, 2002. Karena pasien merasakan nyeri maka, pemberian natrium
diklofenak sudah tepat obat.
4.3.4 Pengkajian Tepat Dosis
Pengkajian tepat dosis untuk pasien pada tanggal 02 November 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Pengkajian tepat dosis tanggal 02 november 2014
Sediaan Obat Dosis
Keterangan Lazim
Diberikan
IVFD NaCl Selama penggunaan
obat i.v lainnya Karena digunakan
sebagai penambah cairan tubuh .
Tepat dosis.
Seftriakson 1-2 g hari
1 g 12 jam Tepat Dosis
Neb. Combivent 7,5-10 mlhari
2,5 ml 6 jam Tepat Dosis
Neb. Pulmicort 0,5-1 mghari
0,5 mg 12 jam Tepat Dosis
Furosemid 20-40 mghari
20 mgml24 jam Tepat Dosis
Retaphyl 300 mghari
150 mg12 jam Tepat Dosis
Dexamethason 0,5-24
5 mg 8 jam mghari
Tepat Dosis Kodein
20 mg8 jam 60 mghari
Tepat Dosis Ranitidin
50 mg12 jam 100 mghari
Tepat Dosis Na.Diklofenak
25 mg8 jam 100-150 mghari
Tidak Tepat Dosis Alprazolam
0,5 mghari 0,25-0,5mghari
Tepat Dosis
4.3.5 Pengkajian Waspada Efek Samping
Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi
obat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam mengoptimalkan terapi pasien. Efek samping dan interaksi obat yang digunakan
dalam terapi dapat dilihat pada Tabel 4.11 dibawah ini:
Tabel 4.11 Pengkajian waspada efek samping tanggal 02 november 2014
Obat Efek Samping
Interaksi Obat IVFD NaCl
0,9 Pemberian dosis tinggi dapat menyebabkan
akumulasi natrium, edema dan asidosis hiperkloraemik Martin, 2009.
Seftriakson Diare, mual dan muntah, sakit kepala, alergi
berupa ruam, demam, gangguan fungsi hati, anemia hemolitik, pusing, gangguan darah,
dan lainnya Depkes RI, 2000. Penggunaan
furosemid dengan seftriakson dapat
menurunkan fungsi ginjal Combivent
Sakit kepala, pusing, gelisah, takikardi, tremor halus pada otot rangka, palpitasi, hipokalemia
serius, mual, muntah, berkeringat, otot lemah, mialgia atau kram otot, mulut kering, disfonia,
komplikasi pada mata , reaksi tipe alergi.
Pulmicort Iritasi ringan pada tenggorokan dan suara
serak. Iritasi lidah dan mulut, kandidiasis oral. Batuk, mulut kering.
Furosemid Anemia, diare, sakit kepala, hiperuricemia,
hipokalemia, gangguan GI, hipotensi, pusing dan anoreksia, bradikardia Martin, 2009.
Penggunaan furosemid
dengan ceftriaxone dapat menurunkan fungsi ginjal
Retaphyl teophyline
Diare, mual, muntah, takikardia, sakit kepala, insomnia.
Dexamethasone Aritmia, bradikardia, glukosuria, depresia, moon face, ulkus peptik, kemerahan, vertigo
Universitas Sumatera Utara
Martin, 2009. Kodein
Pusing, mual, muntah; kesulitan BAK; spasme ureter atau saluran empedu; mulut kering, sakit
kepala, berkeringat, pelebaran pembuluh darah di wajah.
Ranitidin Aritmia, pusing, halusinasi, sakit kepala,
mengantuk, vertigo, trombositopenia, reaksi hipersensitivitas, anemia aplastik, leukopenia,
Martin, 2009.
Na.Diklofenak Gangguan saluran pencernaan, sakit kepala,
pusing, vertigo. Alprazolam
Mengantuk, kelemahan otot, ataksia, amnesia, depresi, pusing, kebingungan, halusinasi,
penglihatan kabur.
4.3.6 Kategori Drug Related Problems DRPs