Keluarga yang Kuat Uraian Materi

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 69 Untuk membiasakan kehidupan rohani, minimal tiga hal berikut dapat diterapkan dalam kehidupan keluarga maupun secara pribadi. a. Di pagi hari, beribadahlah secara singkat kurang lebih 10 menit bersama keluarga bapak, ibu, anak-anak, dan orang yang tinggal dalam keluarga. Yang dilakukan adalah berdoa untuk mendengarkan irman Tuhan, membaca Alkitab, membaca renungan harian atau penjelasan singkat dari salah seorang anggota keluarga tentang ayat yang dibaca. Diakhiri dengan doa syukur atas irman Tuhan, mendoakan kegiatan sepanjang hari ini, mendoakan orang lain, serta gereja. b. Siang hari, secara pribadi. Sekitar jam 12 siang atau sesudah makan siang, dalam sikap berdoa hayati dan hafalkan doa Bapa kami dan hukum kasih sebagaimana yang tertera dalam Matius 22:37-39. c. Pada malam hari sebelum atau sesudah belajar, membaca Alkitab dan releksi terhadap apa yang terjadi pada hari itu. Hal ini dapat dilakukan dengan metode PPA, kemudian releksikan apa yang Allah telah lakukan terhadap pribadi dalam kegiatan-kegiatan yang telah terjadi sepanjang hari. Hal ini bisa direnungkan maupun dituliskan. Dalam membaca dan memahami Alkitab, pertanyaan berikut dapat dijadikan penuntun. • Siapa yang disebut dalam bagian ini? a. Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus b. Tokoh lain • Apa yang diungkapkan dalam teks Alkitab tersebut? a. Adakah janji, perintah atau larangan, dan sebagainya? b. Sikap atau kebiasaan apa yang harus saya ubah? c. Lakukanlah janji, perintah atau larangan tersebut • Apa yang saya pelajari dari irman Tuhan yang dibaca? • Pilihlah ayat yang menarik atau berkesan dari teks Alkitab yang dibaca. Jelaskan mengapa • Berdoalah sekali lagi untuk bersyukur atas irman Tuhan yang dibaca dan mohon tuntunan Roh Kudus untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kalau dalam keluarga remaja belum memiliki kebiasaan ini, remaja bertugas untuk mengajak keluarga beribadah secara rutin.

3. Karakter Bangsa yang Mendukung Karakter Kristen

Pribadi Kristen yang kuat harus juga harus mempunyai aspek-aspek karakter bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut, pendidikan karakter bangsa adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada anak dan remaja yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk 70 Buku Guru Kelas XI SMASMK melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang berakhlak mulia. Aspek karakter bangsa yang akan mendukung pribadi yang kuat adalah sebagai berikut. 1. Religius, yaitu sikap yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur, yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi, yaitu tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4. Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja keras, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 6. Kreatif, yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7. Mandiri, yaitu sikap yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8. Demokratis, yaitu cara berikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9. Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. 10. Semangat kebangsaan, yaitu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 11. Cinta tanah air, yaitu cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan isik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 12. Menghargai prestasi, yaitu sikap yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 13. Bersahabatkomunikatif, yaitu tindakan yang mampu menjalin relasi positif dengan orang lain sebagai saudara dan sahabat. 14. Cinta damai, yaitu sikap yang suka damai, menghargai orang lain yang tumbuh dari hati yang bersih juga dengan sadar menghindari konlik yang distruktif dan tidak membangun. 15. Gemar membaca, yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.