70 Buku Guru Kelas XI SMASMK
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang berakhlak
mulia. Aspek karakter bangsa yang akan mendukung pribadi yang kuat adalah sebagai berikut.
1. Religius, yaitu sikap yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur, yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi, yaitu tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4. Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja keras, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan. 6. Kreatif, yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7. Mandiri, yaitu sikap yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas. 8. Demokratis, yaitu cara berikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9. Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat kebangsaan, yaitu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta tanah air, yaitu cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan isik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 12. Menghargai prestasi, yaitu sikap yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabatkomunikatif, yaitu tindakan yang mampu menjalin relasi positif dengan orang lain sebagai saudara dan sahabat.
14. Cinta damai, yaitu sikap yang suka damai, menghargai orang lain yang tumbuh dari hati yang bersih juga dengan sadar menghindari konlik yang distruktif
dan tidak membangun. 15. Gemar membaca, yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 71
16. Peduli lingkungan, yaitu tindakan yang mencintai lingkungan, selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya.
17. Peduli sosial, yaitu tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab, yaitu perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan alam, sosial dan budaya, negara, dan Tuhan. Bagi orang Kristen, memiliki karakter bangsa memang sangat penting dan hal
itu dapat mendukung karakter Kristen yang dibangun dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tuhan Yesus meringkaskan karakter Kristen itu adalah melakukan
hukum kasih, yaitu mengasihi Tuhan Allah, mengasihi orang lain seperti me- ngasihi diri sendiri.
C.
Penjelasan Bahan Alkitab
1. Matius 7:24-27
Pada zaman Tuhan Yesus, rumah-rumah di pedesaan biasanya dibangun dari lumpur yang mengeras. Pencuri bisa melubangi tembok rumah semacam itu
karena terbuat dari bahan yang rapuh. Di Israel cuaca dapat berubah dengan cepat. Selama musim panas yang sering terjadi sangat lama, sungai-sungai
banyak yang kering. Di musim dingin, hujan lebat membuat sungai kering bisa berubah menjadi aliran air yang sangat deras dan kadang-kadang merubah
daratan secara drastis. Di padang gurunpun bisa terjadi banjir yang menyapu bersih perkemahan, menghilangkan nyawa manusia dan ternak. Saat musim
kering, orang-orang yang berdiam di lembah mengambil kesempatan bercocok tanam di tepi-tepi sungai, bahkan mendirikan pondok-pondok di situ, di atas
tanah pasir. Mereka hanya memikirkan hasil yang akan mereka peroleh, tanpa memikirkan bahaya yang akan mereka alami jika sewaktu-waktu datang hujan.
Teks ini menuliskan tentang hujan yang turun, aliran air yang naik, dan angin yang bertiup. Teks ini juga membandingkan antara orang bijaksana yang
membangun rumah di atas batu dan orang bodoh yang membangun rumah di atas pasir. Ini merupakan teguran Tuhan Yesus mengenai orang-orang yang
pandai berseru ‘Tuhan’ tetapi tidak melakukan perkataan-Nya.
Musibah banjir yang sering terjadi di Palestina, bisa menyebabkan kerusakan hebat pada bangunan rumah, bahkan meruntuhkannya. Namun jika fondasi
rumah itu kokoh fondasinya adalah batu maka rumah itu tidak akan goyah, rusak atau runtuh. Musibah alam ini menggambarkan berbagai masalah yang
sering dihadapi manusia. Ketika dihadapkan dengan berbagai masalah hidup
72 Buku Guru Kelas XI SMASMK
yang berat, orang Kristen tidak akan goyah imannya jika dia mempunyai dasar yang kokoh pada saat membangun kehidupannya. Dasar yang kokoh agar
tahan menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan adalah datang kepada Tuhan Yesus, mendengar perkataan-Nya serta melakukannya. Masalah yang
dihadapi dapat merupakan cobaan dari iblis; atau karena kesalahan yang kita buat; atau karena Tuhan mau menguji iman kita dengan membiarkan kita
menghadapi berbagai masalah. a. Pembangun yang bijaksana
Batu adalah fondasi yang keras dan kuat. Rumah yang dibangun di atasnya tidak mudah goyah pada saat datang banjir atau angin. Pembangun
rumah ini memikirkan tujuan jangka panjang. Dia memperhitungkan bahwa sewaktu-waktu akan datang hujan, angin dan banjir yang dapat
merobohkan rumah jika rumah tidak kokoh, maka ia harus membangun rumah di atas batu supaya rumah itu kokoh. Meskipun memerlukan waktu
yang lama, tetap akan ditempuhnya karena ia mau memakai rumah itu untuk jangka waktu yang lama. Apa yang telah dikorbankannya tidak akan
sia-sia.
Disebut sebagai orang yang bijaksana, karena ia mendengar perkataan Tuhan Yesus dan melakukannya. Orang yang melakukan perkataan Tuhan
Yesus sama dengan melakukan kehendak Allah Bapa, dan dialah yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Dasar yang kuat untuk membangun
kehidupan adalah datang kepada Tuhan Yesus, mendengarkan irman-Nya dan melakukannya. Kehidupan akan menjadi kuat, tidak akan mudah goyah
imannya, dan siap setiap saat menghadapi berbagai persoalan yang berat. Hasilnya adalah keselamatan.
b. Pembangun yang bodoh
Sifat pasir adalah mudah digali, mudah tergerus air, dan mudah bergeser karena angin. Karena sifat-sifatnya ini, maka jika membangun rumah di
atas pasir rumah tersebut tidak akan kokoh, tetapi mudah rusak bahkan runtuh saat dilanda banjir atau diterpa angin yang kuat. Demikian pula jika
membangun di atas tanah tanpa dasar. Sifat tanah juga mudah tergerus air, sehingga jika rumah dibangun tanpa fondasi batu, rumah itu akan runtuh di
saat banjir.
Membangun rumah di atas pasir menunjukkan pekerjaan yang sembarangan, tidak mau repot mencari lokasi yang aman. Membangun rumah tanpa
dasar menunjukkan tidak mau melakukan pekerjaan yang berat dan sukar. Pembangun rumah ini tidak memikirkan tujuan jangka panjang. Dia hanya
berpikir pendek, menginginkan rumah segera jadi, segera bisa ditempati, menggunakan cara yang mudah, tidak mau bekerja keras dan tidak mau