Kesalahan Standart Estimasi Koefisien Determinasi Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel Dependen Y dengan

4.3 Kesalahan Standart Estimasi

Dengan didapat persamaan regresi linier bergandanya, maka dapat diketahui seberapa besar penyimpangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Toba Samosir. Maka penyimpangan ataupun kesalahan standart estimasi dapat dicari sebagai berikut: 20.5 -8149.37 8169.868 66746745 19.78 -4230.44 4250.217 18064346 17.34 3146.095 -3128.76 9789108 17.6 -3135.89 3153.489 9944494 15.5 1488.825 -1473.33 2170687 16.4 1821.965 -1805.56 3260063 Dari tabel 4.3 diatas, maka dapat dihitung kesalahan standar estimasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1 2 ,..., 2 , 1 , k n Y Y S i k y 4.15 Universitas Sumatera Utara Dengan : ∑Y - 2 = 109975442 n = 6 k = 2 diperoleh 1 2 ,..., 2 , 1 , k n Y Y S i k y 4.16 S y,1,2 = S y,1,2 = S y,1,2 = S y,1,2 = 6054,624 Jadi nilai standar estimasinya kemiskinan diperkirakan adalah sebesar 6054,624 Universitas Sumatera Utara

4.4 Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor – faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Kabupaten Toba Samosir, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: ∑yx 1 = – 4.17 = 1372,7814 – = 1372,7814 – 1349,8905 = 22,8909 ∑x 2 y = – 4.18 = 18593689,28 – = 18593689,28 – 18606529,76 = -12840,48 Universitas Sumatera Utara = – 4.19 = 1931,144 – = 1931,144 – 1912,449 = 18,695 = + 4.20 = 1,1417 x 22,8909 + 2,8694 x -12840,48 = 26,13454053 + -36844,47 = -36818,3 Dengan demikian dapat diperoleh nilai = 4.21 = = -1969,420 R = R = 44,378 Universitas Sumatera Utara Dari perhitungan diatas, diperoleh koefisien korelasinya R adalah sebesar 44,3778. Sedangkan koefisien determinasinya R 2 adalah sebesar -1969,420. Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen.

4.5 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel Dependen Y dengan

Variabel Independen X Untuk mengukur seberapa besar hubungan variabel depanden Y terhadap variabel independen X i . Dapat dilihat dari seberapa besarnya nilai koefisien korelasinya, yaitu: 1 Koefisien korelasi antara Y Tingkat Kepadatan Penduduk dengan X 1 Luas Wilayah r yx1 = 2 2 2 1 2 1 1 1 1 Y Y n X X n Y X Y X n 4.22 = = – Universitas Sumatera Utara = = = 0,004817 = 0,004 Nilai positif nenandakan hubungan yang searah antara Y jumlah penduduk miskin dengan X 1 jumlah pengangguran, artinya peningkatan Y jumlah penduduk miskin akan meningkatkan X 1 jumlah pengangguran, dan sebaliknya penurunan Y jumlah penduduk miskin akan menurunkan X 1 jumlah pengangguran. Hubungan anatara Y jumlah penduduk miskin dengan X 1 jumlah pengangguran, tergolong rendah, ini ditandai dengan nilai r yang rendah yaitu sebesar 0,004 2. Koefisien korelasi antara Y tingkat kepadatan penduduk dengan X 2 jumlah PUS yang menikah r yx1 = 2 2 2 2 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X Y X n 4.23 = Universitas Sumatera Utara = – – = = = 0,975 Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara Y jumlah penduduk miskin dengan X 2 jumlah pengangguran, artinya peningkatan Y jumlah penduduk miskin akan meningkatan X 2 jumlah pengangguran, dan sebaliknya penurunan Y jumlah penduduk miskin akan menurunkan X 2 jumlah pengangguran. Hubungan antar Y dengan X 2 tergolong tinggi, ini ditandai dengan nilai nilai r yang tinggi yaitu 0,975 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM