Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Namun berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimanakah hubungan antara agen dengan perusahaan asuransi dalam perjanjian keagenan asuransi. 2. Untuk mengetahui proses penerapan prinsip Good Corporate Governance GCG pada perusahaan asuransi. 3. Untuk mengetahui pertanggungjawaban direksi agency dalam pengelolaan perusahaan asuransi. Sedangkan manfaat dari penulisan ini adalah : 1. Secara teoritis, penulisan ini dapat dijadikan bahan kajian terhadap perkembangan Good Corporate Governance GCG khususnya terhadap direksi agency perusahaan asuransi. 2. Secara praktis, adalah memberikan sumbangan pemikiran juridis tentang tanggung jawab direksi agency berdasarkan prinsip Good Corporate Governance GCG kepada Almamater Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sebagai bahan masukan bagi rekan-rekan mahasiswa.

D. Keaslian Penulisan

Dari penelitian yang dilakukan pada perpustakaan Universitasd Sumatera Utara belum ada tulisan yang mengangkat mengenai “Tanggung Jawab Direksi Agency Perusahaan Asuransi AIA Financial Berdasarkan Prinsip Good Corporate Governance GCG Studi pada PT. AIA Financial Agency Uniland – Medan ”. Universitas Sumatera Utara Penulisan ini diangkat untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana tanggung jawab direksi agency perusahaan asuransi dan kaitannya dengan prinsip Good Corporate Governance GCG. Penulisan ini disusun berdasarkan literature-literatur yang berkaitan dengan Prinsip Good Corporate GovernanceGCG yang membahas tentang tanggung jawab direksi agency perusahaan asuransi. Oleh karena itu penulisan ini adalah asli karya tulis sendiri.

E. Tinjauan Kepustakaan

Pengertian Agen Asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.2 tahun 1992 tanggal 11 februari 1992 Tentang Usaha Perasuransian : Agen Asuransi adalah seseorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan jasa dalam memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung 4 penanggung kepadanya. Kalau brokers adalah agen dari tertanggung, maka agen asuransi adalah wakil dari penanggung . Sedangkan menurut J. T. Sianipar, Agen Asuransi merupakan perantara dari perusahaan asuransi dengan pihak tertanggung baik dalam penutupan pertanggungan maupun dalam penyelesaian klaim. Agen bias suatu badan hukum dan bias juga orang perseorangan, yang melakukan tugasnya untuk dan atas nama penanggung principalnya sesuai dengan surat kuasa yang diberikan oleh 5 Dengan demikian apabila agen merupakan perantara dalam penutupan asuransi, maka agen menutup asuransi tersebut bukan untuk namanya sendiri, akan tetapi untuk dan atas nama principalnya. Sebagai balas jasa dari tugasnya melakukan . 4 Undang- Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1992 Tanggal 11 Februari 1992 Tentang Usaha Perasuransian. 5 Abdul Muis. Kedudukan Keagenan Dalam Transaksi Bisnis The Position of a Broker in Business Transactions . Kanun Jurnal Ilmu Hukum No. 28 Tahun X April 2001. Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Darussalam – Banda Aceh, hal. 52. Universitas Sumatera Utara perantara tadi, agen memperoleh komisi dari premi, jumlah mana diperolehnya dari penanggung atau principalnya. Karena tugasnya hanya sebagai perantara, maka khusus perantara dalam penutupan, agen asuransi ini tidak perlu harus seorang yang ahli di dalam bidang perasuransian. Agen asuransi ada yang agen tetap dan ada yang agen lepas. Agen tetap mempunyai ikatan hubungan kerja tertentu, sehingga dengan demikian semua pos-pos asuransi yang didapatkan wajib diberikan kepada pihak penanggung yang telah menunjukan sebagai agen. Penunjukan sebagai agen ini biasanya ditegaskan dengan pemberian Surat Kuasa sebagai Agen. Agen tetap yang demikian ini biasanya disebut dengan istilah Handling Agent, sedangkan Agen Lepas tidak mempunyai ikatan apa-apa dengan principalnya, karena itu pos-pos asuransi yang didapatkannya tidak harus diberikan kepada penanggung 6 Penerapan prinsip Good Corporate Governance pengelolaan perusahaan yang baik di Indonesia sangat dipengaruhi baik oleh faktor-faktor budaya maupun historis. Kedua aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan memiliki keterkaitan yang erat dengan elemen-elemen kemasyarakatan. Faktor- faktor tersebut memberikan kendala yang signifikan bagi pemerintah dalam memberlakukan dan menerapkan berbagai kebijakannya. Kemajemukan dan kompleksitas masyarakat Indonesia juga merupakan factor kesulitan dalam upaya menciptakan konsep-konsep pengelolaan yang baik. Hal ini sejalan dengan substansi Good Corporate Governance yang telah diatur UUPT . 7 UUPT telah menyerap inti Good Corporate Governance berkenaan dengan aspek transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan fairness. Walau bagaimanapun juga para stakeholders tetap menuntut adanya upaya-upaya spesifik sehubungan . 6 Ibid hal. 53. 7 Syarif Bastaman, Junaidi, Ari Wahyudi Hertanto of Bastaman Partner, Indonesia,How to Implement Good Corporate Governance, International Financial Law Review 2003, PW Reproprint Ltd, London, 2003, Hal. 112 Universitas Sumatera Utara dengan prinsip tersebut untuk diratifikasi lebih lanjut. Hal ini sejalan baik terhadap konsep Good Corporate Governance dan juga fiduciary duty direksi dan komisaris. Istilah Corporate Governance sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang baru, karena telah sering diperdengarkan. Akan tetapi pada kenyataannya pemberian defenisi atas konsep tersebut sampai saat ini dipandang masih belum memadai. Semisal pemahaman yang paling sederhana yang dapat diberikan adalah Good Corporate Governance secara struktur sama seperti neraca keuangan dalam konsep permodalan yang disajikan secara efektif dan rinci sebagai bentuk hak dan tanggung jawab masing-masing stakeholders. Para stakeholders ini pada hakekatnya mewakili berbagai macam individu yang turut terpengaruh oleh kegiatan perusahaan, termasuk di dalamnya antara lain aspek aspek manajemen, pemegang saham, kreditor, karyawan, konsumen, dan masyarakat pada umumnya 8 J. Mark Mobius, President of Templeton Emerging Markets Funds Inc. dalam tulisannya tentang Issues in Global Corporate Governance dalam Corporate Governance an Asia-Pacific Critique menyatakan bahwa defenisi yang diberikan terhadapCorporate Governance secara umum diseluruh dunia tidak memiliki bentuk keseragaman . 9 8 Low Che Keong, Introduction the Corporate Governance Debate, Corporate Governance an Asia Pacific Critique, Sweet Maxwell Asia a Thompson Company, Hal. 3. 9 Ibid . Namun demikian, berbagai macam lembaga regulasi seperti Organized for Economic Coperation and Development OECD telah mengembangkan seperangkat prinsip umum yang dapat dipergunakan oleh Negara-negara anggota dalam memberikan defenisi. Prinsip-prinsip tersebut mencakup perlakuan yang setara equitable treatment atau fairness , transparansi transparency , akuntabilitas accountability dan responsibilitas responsibility . Universitas Sumatera Utara Komitmen pemerintah dalam rangka mewujudkan fondasi hukum yang kuat dalam rangka implementasi Good Corporate Governance yaitu dengan dikeluarkannya : 1. Keputusan Menteri Negara Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara No. KEP-23M-PM. PBUMN2000 tentang Pengembangan Praktek Good Corporate Governance dalam Perusahaan Perseroan PERSERO tertanggal 31 Mei 2000, dan 2. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP -117 MMBU 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara BUMN tertanggal 1 Agustus 2002. F. Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian hukum normatif dengan pengumpulan data secara studi pustaka library research yaitu dengan meneliti bahan-bahan pustaka atau data-data sekunder, dan juga dengan melakukan studi lapangan field research disertai pengumpulan dan membaca referensi melalui peraturan, Koran, majalah, internet kemudian diseleksi data-data yang layak untuk mendukung penulisan. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kepustakaan dan studi lapangan adalah : 1. Penelitian kepustakaan Library Research Penelitian dengan cara membaca, mempelajari dan mengutip literature yang ada hubungannya dengan judul skripsi ini. 2. Studi Lapangan Field Research Penelitian yang dilakukan secara langsung ke lapangan dengan cara mewawancarai Pimpinan Agency Perusahaan Asuransi AIA Financial Uniland – Medan. Universitas Sumatera Utara

G. Sistematika Penulisan