Sejarah Karet Jenis-jenis Karet

menyebabkan partikel-partikel karet terdispersi secara stabil di dalam serum lateks. Untuk memperoleh karet, partikel-partikel karet yang terdapat di dalam lateks dipisahkan dari cairannya dengan cara penggumpalan baik secara sengaja maupun alami. Pada prinsipnya, penggumpalan terjadi akibat terganggunya faktor penunjang kestabilan sistem koloid lateks, misalnya penurunan pH. Di dalam proses penggumpalan lateks, terjadi perubahan sol ke gel dengan pertolongan zat penggumpal. Pada sol karet terdispersi di dalam serum, tetapi pada gel karet di dalam lateks. Penggumpalan dapat terjadi dengan penambahan asam menurunkan pH, sehingga koloid karet mencapai titik isoelektrik dan terjadilah penggumpalan. Peranan pH sangat menentukan mutu karet. Penggumpalan pada pH yang sangat rendah mengakibatkan warna karet semakin gelap dan nilai modulus karet semakin rendah. Penggumpalan sengaja yang lazim dilakukan saat ini adalah dengan penambahan asam, seperti asam format dan asetat untuk menurunkan pH lateks. Sedangkan lateks dapat menggumpal secara alami akibat terbentuknya senyawa- senyawa asam hasil perombakan karbohidrat dan lipid yang terdapat di dalam lateks oleh mikroorganisme. Nazaruddin.1998

2.1.1. Sejarah Karet

Karet alam merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting untuk indonesia dan lingkup internasional. Di Indonesia, karet merupakan salah satu hasil pertanian yang banyak menunjang perekonomian negara. Indonesia pernah Universitas Sumatera Utara menguasai produksi karet dunia dengan mengungguli hasil dari negara-negara lain dan negara asal tanaman karet sendiri yaitu di daratan Amerika Serikat. Posisi Indonesia sebagai produsen karet nomor satu di dunia akhirnya terdesak oleh dua negara tetangga, Malaysia dan Thailand. Mula-mula Malaysia menggeser posisi Indonesia ke nomor dua. Tetapi secara tak terduga Thailand menyodok Malaysia dan kini menjadi produsen karet terbesar di dunia. Sedangkan Indonesia hingga saat ini tetap bertahan pada posisi kedua. Posisi ketiga diduduki Malaysia yang terlempar dari posisi nomor satu dan dua.

2.1.2. Jenis-jenis Karet

Saat ini karet yang digunakan di industri terdiri karet alam dan karet sintesis. Penggunaan karet sintesis jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan karet alam. Karet sintesis memiliki kelebihan seperti tahan terhadap berbagai zat kimia dan harganya cendrung tetap stabil. Dalam hal pengadaan, karet sintesis jarang mengalami kesulitan untuk pengiriman atau suplai barang. Walaupun karet alam sekarang ini jumlah produksi dan konsumsinya jauh dibawah karet sintesis atau karet buatan pabrik, tetapi sesungguhnya karet alam belum dapat digantikan oleh karet sintesis. Adapun kelebihan-kelebihan yang dimiliki karet alam dibandingkan keret sintesis adalah a. Memiliki daya elastis atau daya lenting yang sempurna b. Memiliki plastisitas yang baik sehingga pengolahannya mudah c. Mempunyai daya aus yang tinggi d. Tidak mudah panas e. Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan Universitas Sumatera Utara Walaupun demikian, karet sintesis memiliki kelebihan seperti tahan terhadap berbagai zat kimia dan harganya yang cendrung bisa dipertahankan supaya tetap stabil. Tim Penulis PS.2013 Secara umum karet sintesis dibedakan menjadi dua, yaitu karet sintesis untuk kegunaan umum dan kegunaan khusus. a. karet sintesis untuk kegunaan umum dinamakan untuk kegunaan umum karena karet sintesis ini dapat digunakan untuk bermacam-macam kebutuhan. Ada beberapa jenis karet sintesis yang bahkan dapat menggantikan fungsi karet alam. Beberapa jenis karet sintesis untuk kegunaan umum sebagai berikut: 1. SBR atau Styrena Butadiene Rubber SBR merupakan jenis karet sintesis yang paling banyak diproduksi dan digunakan. SBR memiliki ketahanan kikis yang baik dengan kalor dan panas yang ditimbulkannya rendah. 2. BR Butadiene Rubber BR memiliki daya lekat lebih rendah dibandingkan dengan BSR, sehingga dalam penggunaannya BR biasa harus dicampur dengan karet alam. 3. IR Isoprene Rubber Karet jenis sintesis ini memiliki banyak kemiripan dengan karet alam karena sama-sama merupakan pilimer isoprene. IR bahkan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan karet alam, yaitu bahannya lebih murni dan viskositasnya lebih bagus. a. Karet sintesis untuk kegunaan khusus Universitas Sumatera Utara Karet sintesis untuk kegunaan khusus ini memiliki sifat khusus yang tidak dimiliki oleh karet sintesi untuk kegunaan umum, yakni than terhadap minyak, oksidasi, panas atau suhu tinggi, dan kedap terhadap gas. Beberapa jenis karet untuk kegunaan khusus ini diantaranya IIR Isobutene Isoprene Rubber, NBR Nytril Butadine Rubber, CR Chloroprene Rubber dan EPR Ethylene Propylene Rubber. Setiawan.2005

2.2. Pengolahan Latek