1. Kuesioner Quitionary Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan
daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia.
2. Observasi Observation Yaitu, kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang
ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau.
2.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Yaitu, pengumpulan data dan informasi yang diperlukandiperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
1. Penelitian Kepustakaan Library research Yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah,
pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Dokumentasi Documentary
Yaitu, teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi
terkait.
2.5 Teknik Penentuan Skor
Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat
kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ini adalah memakai skala Likert untuk menilai jawaban kuesioner.
35
Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5. 2. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4.
3. Untuk jawaban alternatif “c“ diberi skor 3. 4. Untuk jawaban alternatif “d“ diberi skor 2.
5. Untuk jawaban alternatif “e“ diberi skor 1. Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-
masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing
responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut :
Maka diperoleh : Skor tertinggi – Skor terendah
Banyaknya Bilangan 5
−1
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-
masing variabel dan sub variabel, yaitu : a. Skor untuk kategori sangat tinggi
: 4,20 - 5,00 b. Skor untuk kategori tinggi
: 3,40 - 4,20 = 0,8
5
35
Singarimbun, Op.Cit,.Hlm.107
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Skor untuk kategori sedang : 2,60 - 3,40
d. Skor untuk kategori rendah : 1,80 - 2,60
e. Skor untuk kategori sangat rendah : 1.00 - 1,80
2.6 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas X dan
variabel terikat Y dan sejauh mana hubungan antara variabel bebas X dan variabel terikat Y yaitu dengan menggunakan instrumen :
1. Koefisien Product Moment
Rumus Koefisien Korelasi Product Moment adalah:
36
Keterangan : rxy
= Angka indeks korelasi “r” Pearson Product Moment n
= Populasi = Jumlah perkalian antara skor x dan y
= Jumlah skor x = Jumlah skor y
Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
36
Sugiyono. Op.Cit., Hlm 212
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Nilai r positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif,
artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain.
b. Nilai r negatif menunjukkan hubungan variabel negatif artinya
menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya variabel yang lain.
c. Nilai r sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak
menunjukkan hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefisen korelasi, digunakan penafsiran interpretasi
angka yang dikemukakan oleh Sugiyono, yaitu : Tabel 1. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interpretasi Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,79 Tinggi
0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
Dengan nilai r yang diperoleh dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh dapat berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotsis alternatif diterima.
2. Uji Determinasi
Keterangan : D= Koefisien Determinan = Koefisien Korelasi Spearman Rank
3. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis pengaruh kepemimpinan Variabel X dengan
Kinerja Pegawai Variabel Y, maka diadakan pengujian dengan menggunakan rumus “t” yaitu:
37
4. Analisis Regresi Linear Sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh antara satu variabel prediktor variabel bebas terhadap variabel terikat.
Rumus:
Y = a + bx
Y = Variabel terikat a = Nilai intercept konstanta
b = Koefisien regresi X = Variabel bebas
37
Ibid., Hlm. 214
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Harga a dihitung dengan rumus: Harga b dihitung dengan rumus:
Persamaan regresi yang telah ditemukan tersebut dapat digunakan untuk melakukan prediksi berapa nilai dependen akan terjadi bila nilai dalam variabel
independen ditetapkan, dan kemudian untuk menghitung nilai besar pengaruh dari variable bebas X terhadap variable terikat Y digunakan koefisien determinasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan berlokasi di Jalan Jendral A.H Nasution No. 32 lantai 2-3 Medan. Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kota Medan terbentuk sejalan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Medan No.3 Tahun 2009, yang didasarkan atas Peraturan Pemerintah No.41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Unit
Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah. Kesederhanaan, kepastian hukum, transparan itulah harapan dari
dibentuknya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan yang merupakan unit kerja pelayanan perizinan dan non perizinan. Dalam rangka Good
Governance maka sudah saatnya dilakukan pelayanan kepada masyarakat secara sederhana, jelas, aman, transparan, efisien, ekonomis, adil, dan tepat waktu. Hal
ini dimaksudkan agar dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat serta menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi penanaman modal dan investasi
dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat Kota Medan.
3.2 Visi dan Misi Badan Pelayanan Terpadu Kota Medan
Adapun yang menjadi Visi dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan adalah Terwujud Pelayanan Prima Perijinan Untuk Mewujudkan Medan
Kota Metropolitan yang Berdaya Saing, Nyaman, Peduli dan Sejahtera, untuk mewujudkan visi tersebut maka BPPT memiliki misi sebagai berikut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA