terlihat dari masih banyaknya kasus-kasus yang diduga sebagai malpraktek ataupun kasus-kasus yang melibatkan tenaga kesehatan yang diajukan ke depan
muka pengadilan.
B. Kasus dan Analisis Kasus
1. Kasus
Kemudian pada pukul 17.00 WIB jalan lahirnya sudah lengkap 10 cm dan disitulah saksi korban Henny Vivi Yulianty melahirkan dengan kondisinya ketika
Kronologis Perkara
Terdakwa Afrina Br. Sembiring telah didatangi saksi korban Henny Vivi Yulianty bersama adik saksi korban di Klinik Bersalin Sari Buana milik terdakwa
di Jl. Setia Budi Medan pada pukul 09.00 WIB dengan mengatakan bahwa saksi korban sudah ada tanda-tanda akan melahirkan. Kemudian terdakwa memeriksa
kesehatan pasien dan bayinya yang pada waktu itu kondisi kesehatan saksi korban Henny Vivi Yulianty dan bayinya dalam keadaan sehat, kemudian terdakwa
ketahui bahwa bukaan jalan lahir bayi saksi korban sebesar 3 cm dan diperkirakan masih lama lagi. Lalu terdakwa menyarankan saksi korban untuk jalan-jalan
disekitar klinik kurang lebih lima menit. Kemudian sekitar pukul 13.00 terdakwa memberi infus Deatrose 5 sebanyak 500 cc untuk menambah
tenaga,pemasangan infus tersebut telah disetujui oleh saksi korban Henny Vivi Yulianty dan menurut pengakuan saksi korban, saksi Hastaricka alias Adek, saksi
Yusrah Nasution, dan saksi Denny Armaya alias Deni, 10 menit kemudian saksi korban di SINTO obat perangsang untuk cepat melahirkan melalui jarum infus
yang dilakukan oleh terdakwa.
Universitas Sumatera Utara
itu agak lemah dan saksi korban Henny Vivi Yulianty melahirkan dalam keadaan normal tanpa menggunakan ekstraksi Vakum dan juga tidak dengan dioperasi lalu
10 menit kemudian keluar urinya. Pada pukul 18.00 WIB terdakwa melihat darah masih keluar sedikit-
sedikit dari vagina saksi korban Henny Vivi Yulianty dan pada pukul 20.00 terdakwa melihat saksi korban agak gelisah dan lemah dan perutnya agak
kembung dan ketika terdakwa mengukur tekanan darah menunjukan 7050 MMHg. Kemudian ibu saksi korban memberitahukan kepada terdakwa bahwa
telah terjadi pendarahan banyak dari vagina saksi korban, namun terdakwa mengatakan “Jangan Cemas” dan membiarkannya begitu saja, lalu keluarga saksi
korban bersikeras agar saksi korban dibawa ke Rumah Sakit untuk ditangani lebih intensif, lalu terdakwa menyarankan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Vina Estetica.
Waktu itu pihak keluarga saksi korban yaitu bapak saksi korban meminta ke Rumah Sakit Tentara, namun terdakwa menyarankan kepada mereka, saksi agar
dirujuk ke Rumah Sakit Vina Estetica karena Dr.Jhon Robert Simanjuntak, SpOG sebagai Dokter Konsul terdakwa bisa menangani pasien di Rumah Sakit Vina
Estetica dan kemudian terdakwa menghubungi Dr. Jhon Robert Simanjuntak, SpOG melalui Hp nya bahwa terdakwa membawa saksi korban ke Rumah Sakit
Vina Estetica. Kemudian pada malam itu juga sekitar pukul 20.00 WIB terdakwa
bersama keluarga saksi korban membawa saksi korban ke Rumah Sakit Vina Estetica di Jl. Iskandar Muda Medan.
Universitas Sumatera Utara
Setibanya di Rumah Sakit Vina Estetica adalah sekitar pukul 20.30 WIB dan selanjutnya saksi lorban ditangani oleh pihak Rumah Sakit Vina Estetica
sampai dirinya ditangani oleh Dr. Jhon Robert Simanjutak, SpOG. Sesuai dengan Resume Medik Rumah Sakit Vina Estetica tanggal 5
Agustus 2004 yang ditandatangani oleh Dr. Jhon Robert Simanjuntak, SpOG selaku dokter yang merawat saksi korban dan R. Sinaga, Bsc,SE selaku Direktur
Umum, bahwa pada tanggal 1 Juli 2004 telah dilakukan operasi buka perut laparatomi yang dijumpai robekan rahim dan robekan dinding kemaluan bagian
atas dan dijumpai jaringan nekrotik, diputuskan untuk penggangkatan rahim.
Dakwaan:
Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang mendakwa terdakwa sebagai berikut:
Pertama: Bahwa dia terdakwa Afrina Br. Sembiring pada hari Kamis tanggal 01 Juli
2004 sekira pukul 16.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan April tahun 2006, bertempat di Klinik Bersalin Sari Buana Jl. Setia Budi No.106
Tanjung Sari Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah Hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja melakukan
tindakan medis tertentu terhadap ibu hamil yang tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 1 dan ayat 2. Perbuatan ia terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 80 ayat 1
UURI No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
Atau kedua: Bahwa terdakwa Afrina Br Sembiring pada waktu dan tempat seperti
tersebut diatas dalam dakwaan Pertama, karena kesalahannya kealpaannya menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat, yang dilakukan dalam
menjalankan suatu jabatan atau pencarian.
Perbuatan ia terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 361 KUHP.
Atau ketiga: Bahwa dia terdakwa Afrina Br. Sembiring pada waktu dan tempat seperti
tersebut diatas dalam dakwaan Pertama, karena kesalahannya kealpaannya menyebabkan orang luka berat.
Perbuatan ia terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 360 KUHP. Tuntutan Hukum:
Tuntutan Hukum Jaksa Penuntut Umum yang pada pokoknya menuntut agar terdakwa dijatuhi Pidana sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa Afrina Br. Sembiring telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “melakukan tindakan medis terhadap ibu hamil yang tidak sesuai dengan ketentuan”
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 80 ayat 1 UU No.23 Tahun 1992 tentang UU Kesehatan.
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa Afrina Br. Sembiring
dengan pidana selama 3 tiga bulan penjara dikurangi sepenuhnya selama terdakwa menjalani tahanan sementara dan denda Rp.1.000.000,- subsidair
2 bulan kurungan.
Universitas Sumatera Utara
3. Menyatakan barang bukti berupa:
nihil 4.
Menetapkan agar terdakwa Afrina Br. Sembiring supaya dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.500,- lima ratus rupiah.
Fakta-Fakta Hukum:
Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dalam persidangan secara berturut-turut dikemukakan berupa keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa,
dan dikuatkan dengan barang bukti. Keterangan saksi-saksi:
Saksi Henni Vivi Yulianty alias Heni, setelah bersumpah menurut agama islam
di depan persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa saksi menerangkan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ketika dimintai keterangan sehubungan dengan pengaduannya tentang adanya
dugaan Malpraktek yang dilakukan oleh Bidan Afrina Br. Sembiring selaku bidan di Klinik Bersalin Sari Buana Jl. Setia Budi No. 106 Medan ketika
dirinya melahirkan anaknya yang ketiga. -
Bahwa saksi menerangkan ketika mengetahui sudah ada tanda-tanda dirinya akan melahirkan selanjutnya saksi bersama-sama dengan adiknya bernama
HASTARICKA alias ADEK pergi ke Klinik Bersalin Sari Buana di Jl. Setia Budi No. 106 Medan dengan berboncengan menggunakan sepeda motor
pada hari kamis, tanggal 01 Juli 2004 sekitar pukul 09.00 WIB, dan setiba di Klinik tersebut, saksi diperiksa langsung oleh Bidan Afrina Br.Sembiring
Universitas Sumatera Utara
dan selesai itu lebih kurang 10 menit kemudian saksi di SINTO obat perangsang untuk cepat melahirkan oleh Bidan Afrina Br. Sembiring .
- Bahwa saksi menerangkan kondisi kesehatan saksi dan kandungannya dalam
keadaan sehat bahkan sebelumnya sejak usia kandungan saksi berumur 7 bulan, saksi selalu memeriksakan kandungannya ke Klinik Bersalin Sari
Buana, dan hasil pemeriksaan sehat, bahkan saksi korban dengan ditemani oleh Bidan Afrina Br. Sembiring pergi bersama memeriksakan kandungan
saksi di tempat praktek dr. JHON ROBERT S. Sp.OG.untuk USG pada bulan Juni 2004 atau sekitar dua minggu sebelum saksi melahirkan dengan
hasil bayi yang dikandung dalam keadaan sehat. -
Bahwa saksi menerangkan ketika dirinya akan melahirkan anaknya yang ketiga pada hari kamis, tanggal 01 Juli 2004 sekitar pukul 09.00, yang
ditangani oleh Bidan Afrina Br. Sembiring ada memberikan suntikan perangsang untuk bayi lahir dengan cara di SINTO obat perangsang untuk
cepat melahirkanmelalui jarum infus dan sejak diberi SINTO obat perangsang untuk cepat melahirkan tersebut saksi merasa perutnya mulas
seperti ingin melahirkan saja dan kemudian barulah sekitar pukul 14.30 WIB, saksi melahirkan anaknya yang ketiga dengan berat badan bayi 3,9
Kg, namun lebih kurang 5 menit setelah melahirkan saksi mengalami pendarahan yang hebat yang akhirnya saksi dirujuk ke RSU Vina Estetica
Medan dan kemudian ditolong oleh dr. Jhon Robert S. Sp.OG. dan ketika dilakukan operasi barulah kelihatan bahwa rahim saksi telah robek akibat
melahirkan yang ditangani oleh Bidan Afrina Br. Sembiring di Klinik Sari
Universitas Sumatera Utara
Buana Jl. Setia Budi Medan dan akhirnya saksi ditolong dengan cara pengangkatan rahim untuk keselamatan jiwa saksi.
Saksi Hastaricka alias Adek, setelah bersumpah menurut agama Islam didepan
persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa saksi menerangkan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ketika dimintai keterangan sehubungan dengan pengaduan kakak saksi bernama
Henni Vivi Yulianty tentang adanya dugaan Malpraktek yang dilakukan oleh Bidan Afrina Br. Sembiring selaku Bidan di Klinik Bersalin Sari Buana
Jl. Setia Budi No. 106 Medan ketika kakak saksi Henni Vivi Yulianty melahirkan anaknya yang ketiga.
- Bahwa saksi menerangkan ketika kakaknya sudah ada tanda-tanda akan
melahirkan selanjutnya, saksi bersama-sama dengan kakaknya bernama Henni Vivi Yulianty pergi ke Klinik Bersalin Sari Buana di Jl. Setia Budi
No. 106 Medan dengan berboncengan menggunakan sepeda motor pada hari kamis, tanggal 01 Juli 2004 sekitar pukul 09.00 WIB, dan setiba di Klinik
tersebut, kakak saksi diperiksa langsung oleh Bidan Afrina Br. Sembiring dan selesai itu lebih kurang 10 menit kemudian kakak saksi bernama Henni
Vivi Yulianty di SINTO obat perangsang untuk cepat melahirkan oleh Bidan Afrina Br. Sembiring.
- Bahwa saksi menerangkan ketuban Henni Vivi Yulianty pecah sekitar pukul
13.00 WIB, dan kemudian pada pukul 14.30 WIB, Henni Vivi Yulianty melahirkan anaknya yang ketiga dengan berat 3,9 Kg, namun selama proses
persalinan saksi melihat tangan Bidan Afrina Br. Sembiring dimasukkan
Universitas Sumatera Utara
kedalam lobang kemaluan kakak saksi Henni Vivi Yulianty untuk berusaha mengeluarkan si bayi dan waktu itu Henni Vivi Yulianty mengerang-erang
kesakitan. -
Bahwa saksi menerangkan lebih kurang 5 menit selesai dibersihkan dari melahirkan, Henni Vivi Yulianty mengalami pendarahan dan ketika itu tidak
ada tindakan Bidan Afrina Br. Sembiring terhadap kakak saksi dan tindakan perawatnya hanya melakukan tensi darah saja.
- Bahwa saksi menerangkan, karena pendarahan pada Henni Vivi Yulianty
tidak berhenti, dan kondisi Henni Vivi Yulianty semakin lemah saja, maka pada malam itu juga, Henni Vivi Yulianty dirujuk ke RSU Vina Estetica.
- Bahwa saksi menerangkan selanjutnya kakak saksi diberi pertolongan oleh
dr. Jhon Robert S. Sp.OG. dan kemudian pada malam itu juga sekitar pukul 23.30 WIB, kakak saksi Henni Vivi Yulianty di operasi pengangkatan rahim
dengan alasan rahim Henni Vivi Yulianty telah robek akibat melahirkan di Klinik Sari Buana Jl. Setia Budi Medan.
Saksi Yusrah Nasution, setelah bersumpah menurut agama Islam didepan
persidangan pada pokoknya menerangkan sebagaimana dalam BAP.
Saksi Maulana Yahya Hapendi, setelah bersumpah menurut agama Islam
didepan persidangan pada pokoknya menerangkan sebagaimana dalam BAP.
Saksi Denny Armaya alias Deni, setelah bersumpah menurut agama Islam
didepan persidangan pada pokoknya menerangkan sebagaimana dalam BAP.
Saksi Wiwiek Devita alias Wiwik, setelah bersumpah menurut agama Islam
didepan persidangan pada pokoknya menerangkan sebagaimana dalam BAP.
Universitas Sumatera Utara
Saksi Dr. Jhon Robert simanjuntak Sp.OG., setelah bersumpah menurut agama
Kristen didepan persidangan pada pokoknya menerangkan sebagaimana berikut: -
Bahwa saksi menerangkan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ketika dimintai keterangan sehubungan dengan kesaksiannya mengenai adanya
saksi melakukan pengobatan atau operasi terhadap perempuan bernama Henni Vivi Yulianty.
- Bahwa saksi menerangkan sebabnya dirinya melakukan operasi
pengangkatan rahim Histertomi terhadap pasien Henni Vivi Yulianty adalah karena pasien tersebut ketika dirujuk dari Klinik Bersalin Sari Buana
yang ditangani oleh Bidan Afrina Br. Sembiring kepada Rumah Sakit Vina pasien tersebut sebelumnya dilakukan pemeriksaan, dan hasil pemeriksaan,
pasien tersebut mengalami robekan rahim, dan pendarahan yang hebat dan kemudian dilakukan tindakan operasi dan pada saat operasi ditemukan darah
dirongga perut, sumber pendarahan dari robekan rahim yang luas, kemudian saya memutuskan untuk dilakukan pengangkatan rahim.
- Dan perlu saya tambahkan sebelum dilakukan operasi saya sudah
memberikan penjelasan kepada keluarga Henni Vivi Yulianty yang bertanggung dan setuju dilakukan operasi dan pada saat operasi, saya
memberikan penjelasan bahwa rahim tidak bisa dipertahankan lagi dan harus diangkat dan pada waktu itu keluarga pasien dalam hal ini orangtua kandung
Henni Vivi Yulianty setuju untuk pengangkatan rahim. -
Bahwa saksi menerangkan sebelum korban Henni Vivi Yulianty melahirkan anaknya yang ketiga tanggal 01 Juli 2004 yang ditangani oleh Bidan Afrina
Universitas Sumatera Utara
Br. Sembiring, korban Henni Vivi Yulianty pernah memeriksakan kesehatan kehamilannya di tempat praktek saksi di Jl. SM Raja No. 15 B Simpang
Garu I medan yaitu pada tanggal 19 Juni 2004 sekitar pukul 19.00 WIB dengan ditemani oleh Bidan Afrina Br. Sembiring dan hasil pemeriksaan
USG saksi ketika itu Henni Vivi Yulianty berikut bayinya dalam keadaan sehat dan waktu itu usia kehamilan 38 minggu, detak jantung janin positif,
letak kepala, air ketuban cukup, kondisi ibu Henni Vivi Yulianty sehat dengan tensi 12080.
Saksi Ahli Dr. Jenius L.Tobing Sp.OG., setelah bersumpah menurut agama
kristen didepan persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa saksi menerangkan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ketika dimintai keterangan sehubungan dengan kesaksiannya sebagai saksi ahli
karena memiliki keahlian FETO MATERNAL Janin dan Ibu atau Ilmu Kebidanan yaitu ilmu yang mempelajari tentang kehamilan persalinan dan
Nifas sehubungan dengan pengaduan Henni Vivi Yulianty. -
Bahwa saksi menerangkan dirinya tidak ada hubungan famili atau keluarga dengan Henni Vivi Yulianty dan juga Bidan Afrina Br. Sembiring.
- Bahwa saksi setelah membaca Resume Medik An. Henni Vivi Yulianty
yang menerangkan Henni Vivi Yulianty dirujuk ke Rumah Sakit Umum Vina Estetica dengan keluhan utama pendarahan dari kemaluan, sebelumnya
persalinan luar rumah sakit yang ditolong oleh bidan, pemeriksaan tekanan darah 5030 mm Hg sd tidak terukur dengan HB 5,3 g11. hasil
pemeriksaan : pendarahan paska persalinan ditambah pendarahan dalam
Universitas Sumatera Utara
rongga perut, diduga terdapat robekan rahim. Dan kemudian pada saat dilakukan operasi buka perut dijumpai robekan rahim dan robekan dinding
kemaluan bagian atas dan dijumpai jaringan nekrotik, diputuskan untuk pengangkatan rahim. Maka saya membuat kesimpulan bahwa tindakan Dr.
Jhon Robert Simanjuntak Sp.OG. yang melakukan pengangkatan rahim pasien Henni Vivi Yulianty tersebut sudah sesuai prosedur untuk
keselamatan jiwa pasien Henni Vivi Yulianty, namun yang menjadi penyebabnya berarti adalah pada Bidan yang menangani persalinan Henni
Vivi Yulianty sehingga terjadi pendarahan dan luka pada rahim Henni Vivi Yulianty.
- Bahwa saksi menerangkan setelah dirinya membaca dan memperhatikan
bukti-bukti tersebut, saksi berkesimpulan kemungkinan penyebab terjadinya pendarahan dari luka robekan rahim korban Henni Vivi Yulianty adalah
akibat dari pemberian SINTO obat perangsang untuk cepat melahirkan yang diberikan oleh Bidan Afrina Br. Sembiring, karena anak yang
dilahirkan oleh Henni Vivi Yulianty tersebut terhitung besar 3,9 Kg sesuai dengan surat Kelahiran dari Klinik Bersalin Sari Buana tempat korban
melahirkan sehingga rangsangan yang begitu kuat dari pengaruh SINTO obat perangsang untuk cepat melahirkan tersebut bisa mengakibatkan luka
robek pada rahim sehingga terjadinya pendarahan pada pasien Henni Vivi Yulianty.
- Bahwa saksi menerangkan menurut tanggapan saksi selaku saksi ahli setelah
memperhatikan, membaca Resume Medis, Berita Acara Pemeriksaan Saksi
Universitas Sumatera Utara
Henni Vivi Yulianty dan juga Surat Keterangan Kelahiran dari Klinik Bersalin Sari Buana, tindakan Bidan Afrina Br. Sembiring tidak sesuai
dengan Prosedur Medis yang berlaku di Negara RI karena pemberian SINTO obat perangsang untuk cepat melahirkan tersebut dengan tanpa izin
dokter. Keterangan Terdakwa:
Terdakwa Afrina Br. Sembiring, pada pokoknya didepan persidangan
menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa terdakwa mengaku ketika dimintai keterangan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ketika memberikan keterangan sehubungan dengan
adanya pengaduan Henni Vivi Yulianty. -
Bahwa terdakwa mengaku dan membenarkan dirinya yang menangani proses persalinan pasien Henni Vivi Yulianty ketika melahirkan anak pasien
yang ketiga pada hari kamis, tanggal 01 Juli 2004 sekitar pukul 15.30 di Klinik Bersalin Sari Buana Jl. Setia Budi No. 106 Tanjung Sari Medan.
- Bahwa terdakwa mengaku dirinya tidak ada hubungan famili atau keluarga
dengan korban Henni Vivi Yulianty. -
Bahwa terdakwa mengaku kondisi kesehatan Henni Vivi Yulianty dan bayi dalam kandungannya ketika dirinya memeriksakan kepada terdakwa dalam
keadaan sehat-sehat saja. -
Bahwa terdakwa mengaku ketika hendak menangani persalinan Henni Vivi Yulianty dirinya tidak ada mengkonsulkan kepada Dokter konsul klinik
Universitas Sumatera Utara
terdakwa dan kebetulan Dokter konsul terdakwa di klinik Bersalin Sari Buana adalah Dr. Jhon Robert Simanjuntak Sp.OG.
- Bahwa terdakwa mengaku Henni Vivi Yulianty melahirkan anaknya yang
ketiga di Klinik miliknya tersebut dengan keadaan normal dengan berat 3,9 Kg dan tinggi 50 cm, namun setelah melahirkan terdakwa mengaku Henni
Vivi Yulianty mengalami pendarahan pervagina. -
Bahwa terdakwa mengaku selanjutnya pasien Henni Vivi Yulianty dirujuk ke Rumah Sakit Vina Estetica pada hari kamis, yanggal 01 Juli 2004 sekitar
pukul 17.00 WIB dengan keluhan pendarahan pervagina, dan setelah dioperasi oleh Dr. Jhon Robert Simanjuntak Sp.OG. barulah diketahui
penyebab terjadinya pendarahan pervagina tersebut karena robeknya rahim dari Henni Vivi Yulianty dan itu diketahui terdakwa karena terdakwa sendiri
langsung melihat jalannya operasi tersebut. -
Bahwa terdakwa mengaku tindakan yang dilakuka oleh Dr. Jhon Robert Simanjuntak Sp.OG guna penyelamatan jiwa Henni Vivi Yulianty adalah
dengan cara mengangkat rahim Henni Vivi Yulianty tersebut. -
Bahwa terdakwa tidak mengakui dirinya ada memberikan SINTO obat perangsang untuk cepat melahirkan kepada pasien Henni Vivi Yulianty.
- Bahwa benar terdakwa meminta uang sebanyak Rp.250.000,- untuk biaya
melahirkan. Barang Bukti:
Nihil
Universitas Sumatera Utara
Surat : 1.
Resume Medik RSU Vina Estetica Medan yang ditandatangani oleh Dr. Jhon Robert Simanjuntal Sp.OG dan Direktur Umum RSU Vina Estetica
R. Sinaga Bsc. SE. 2.
Resume Medik Klinik Sari Buana yang ditandatangani oleh Afrina. 3.
Surat Keterangan Kelahiran dari Klinik Bersalin Sari Buana. 4.
Surat Keterangan Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Medan No.4404286IV2006.
5. Surat Izin Praktik Bidan Afrina Br. Sembiring tanggal 27 Februari 2002
yang berakhir tanggal 27 Februari 2004. 6.
Surat Izin Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Swasta yang diberikan kepada Afrina Br. Sembiring pada tanggal 11 April 2002 yang berlaku
sampai tanggal 11 April 2004.
Amar Putusan:
Menyatakan bahwa terdakwa Afrina Br. Sembiring tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tidak pidana: “Melakukan
tindakan medik tidak sesuai dengan ketentuan”. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 3 tiga bulan, denda Rp.500.000 lima ratus ribu rupiah subsidair 1 satu bulan kurungan.
Menetapkan masa penahan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
Universitas Sumatera Utara
Memerintahkan agar barang bukti berupa: Nihil
Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1000,-.
2. Analisis Kasus