BAB III ELABORASI TEMA
3.1 ALASAN PEMILIHAN TEMA
Pada saat sekarang dan kedepan perkembangan teknologi lebih mengarah kepada teknologi yang ramah lingkungan, hal ini disebabkan karena perkembangan teknologi
yang lalu-lalu selalu memanfaatkan dan mengeksplorasi alam tanpa memikirkan keberlangsungannya dimasa yang akan datang sehingga akibatnya dapat kita rasakan
sekarang, seperti berkurangnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama dimuka bumi ini, memanasnya suhu permukaan bumi akibat penggunaan bahan-bahan yang
dapat merusak lapisan ozon. Pemanfaatan teknologi dalam arsitektur diharapkan dapat menjadi solusi terhadap
pengendalian lingkungan dan tidak semata-mata untuk estetika arsitekural yang hanya dapat dinikmati secara visual, karena karya arsitektur sebagai bagian dari lingkungan
binaan harus handal dan dapat berfungsi dengan baik yang dapat mewadahi kegiatan manusia.
3.2 PENGERTIAN TEMA
Tema yang dipilih untuk proyek Aceh Convention Center yaitu Arsitektur High-tech. Arsitektur adalah :
Menurut Fransis D. K. Ching dalam bukunya, Bentuk, Ruang dan Susunannya: −
Lingkungan binaan, Suatu ruangan yang diwujudkan, dibina, dan ditata menurut norma, kaidah, dan
aturan tertentu yang berkembang menurut waktu dan tempatnya. −
Ilmu dalam merancang bangunan Adalah suatu yang sengaja dirancang guna memenuhi kebutuhan para pemakai
sebagai suatu pemecahan dari masalah yang ada dan harus memenuhi persyaratan fungsional.
Menurut James C. Snyder dan Anthony J. Catanesse dalam bukunya, Pengantar Arsitektur:
Universitas Sumatera Utara
”Lingkungan buatan yang mempunyai bermacam-macam kegunaan melindungi manusia dan kegiatannya serta hak miliknya dari elemen, dari musuh dan kekuatan-kekuatan
adikodrati dengan membuat tempat, menciptakan suatu kawasan aman yang berpenduduk dalam dunia fana dan cukup berbahaya, menekankan sosial yang
menonjolkan status”.
High-tech adalah:
High dalam bahasa Indonesia berarti tinggi. Tinggi disini maksudnya adalah sesuatu yang mengacu pada modernisasi dan hal yang baru.
Tech merupakan kata lain dari Technology. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini berubah
dan diserap menjadi “teknologi” yang berarti suatu metode yang dipakai dalam suatu pemecahan masalah perancangan. Masalah perancangan yang dimaksud di sini adalah
masalah struktur, serta pemakaian material dengan sistem konstruksi yang mendukung untuk bangunan yang dirancang.
Arsitektur High-tech adalah gaya perancangan suatu bangunan atau lingkungan binaan dengan beberapa standar tertentu yang kemudian ditata dan diatur agar pemecahan
masalah yang ada berhasil dicapai dengan pemakaian suatu metode yang tidak biasa, baik itu dari sistem struktur maupun pemakaian bahan bangunan yang fungsional dan
estetis. High-tech dalam arsitektur mempunyai arti yang berbeda dengan High-tech dalam
industri, High-tech dalam industri berarti elektronik, komputer, chip silicon, robot dan sebagainya, namun dalam arsitektur High-tech berarti suatu style bangunan atau langgam
tertentu. Arsitek yang mempelopori style ini yaitu Richard Rogers, Norman Foster, Nicholas Grimshaw dan Michael Hopkins.
10
3.3 INTERPRESTASI TEMA