Bahan anorganik yang terkandung didalamnya adalah mineral atau abu, dan berdasarkan hasil analisa terdiri dari sekitar 50 elemen atau unsur.
2.2.1. Unsur-Unsur Hara Makro
a. Karbon, Oksigen, dan Hidrogen. 1. Karbon
Penting sebagai pembangun bahan organik, karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik, Karbon diambil tanaman berupa CO
2
, sumber karbon banyak di udara.
2. Oksigen Terdapat dalam bahan organik dan termasuk pembangun bahan organik, diambil dalam
bentuk karbon dioksida dan air. Sumbernya tidak terbatas.
3. Hidrogen Merupakan elemen pokok pembangun bahan organik, bersumber dari air, sumbernya
tidak terbatas.
b. Nitrogen Nitrogen merupakan unsur hara utama dari pertumbuhan tanaman, yang pada umumnya
sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar, tetapi kalau terlalu banyak dapat menghambat
pembungaan dan pembuahan tanaman.
Fungsi Nitrogen yang selengkapnya bagi tanaman adalah sebagai berikut: 1.
Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman 2.
Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau. Kekurangan Nitrogen menyebabkan klorosis pada daun muda
berwarna kuning pucat. 3.
Meningkatkan kadar protein dalam tanaman. 4.
Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan.
Universitas Sumatera Utara
5. Meningkatkan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam tanah.Mulyadi.M,
2002
Nitrogen merupakan unsur hara makro utama yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Nitrogen diserap oleh tanaman dalam bentuk ion NO
3 -
dan NH
4 +
dari tanah. Kadar nitrogen rata-rata dalam jaringan tanaman adalah 2-4 berat kering. Dalam
tanah, kadar nitrogen sangat bervariasi, tergantung pada pengelolaan penggunaan tanah tersebut. Ada dugaan bahwa senyawa organik, misalnya asam nukleat dan asam amino
larut, dapat diserap langsung oleh tanaman. Tetapi keberadaan kedua senyawa tersebut dalam tanah dianggap kecil jika dibandingkan dengan keperluan tanaman. Menurut
Mengel dan kirkby 1987, pada pH rendah, nitrat di serap lebih cepat dibanding dengan ammonium, sedangkan pada pH netral kemungkinan penyerapan keduanya seimbang.
Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya persaingan anion OH
-
dengan anion NO
3 -
, sehingga penyerapan nitrat sedikit terhambat.
Ammonium dalam kadar yang tinggi dapat meracuni tanaman. Hal ini disebabkan oleh adanya amoniak NH
3
yang terbentuk dari ammonium. Bagian tanaman yang berwarna hijau mengandung N-protein terbanyak dan meliputi 70-80 dari total N
tanaman. Nitrogen asam nukleat terdapat sekitar 10 dan asam amino terlarut hanya sebanyak 5 dari total dalam tanaman.
Pemupukan dengan nitrogen akan menaikkan hasil produksi tanaman, kadar protein dan kadar sukrosa serta menaikkan patinya. Hasil assimilasi CO
2
diubah menjadi karbohidrat, ini akan disimpan dalam jaringan tanaman. Untuk pertumbuhan yang
optimum selama fase vegetatif, pemupukan dengan nitrogen harus diimbangi dengan pemupukan unsur yang lain. Pembentukan senyawa N-organik tergantung pada
keseimbangan ion-ion lain, termasuk Mg untuk pembentukan klorofil dan ion pospat untuk sintesis asam nukleat. Penyerapan nitrat untuk sintesis menjadi protein juga
dipengaruhi oleh ketersediaan ion K
+
.
Universitas Sumatera Utara
Pemberian nitrogen dibawah optimal menyebabkan naiknya assimilasi ammonia dan kadar protein didalam daun, tetapi sering dianggap menyebabkan pertumbuhan akar
terhambat. Pemupukan nitrogen berpengaruh terhadap susunan kimia tanaman. Kenaikan dosis pupuk nitrogen menurunkan kadar karbohidrat dalam tanaman.Rosmarkam.A,
2002.
Nitrogen dapat kembali ke tanah melalui pelapukan sisa mahluk hidup. Nitrogen yang berasal dari bahan organik ini dapat dimanfaatkan oleh tanaman setelah melalui tiga
tahap reaksi yang melibatkan aktivitas mikroorganisme tanah. Tahap reaksi tersebut adalah sebagai berikut:
- Penguraian protein yang terdapat pada bahan organik menjadi asam amino,
Tahap ini disebut aminisasi -
Perubahan asam amino menjadi senyawa-senyawa ammonia dan ammonium. Tahap ini disebut tahap ammonifikasi.
- Perubahan senyawa-senyawa ammonia menjadi nitrat yang disebabkan oleh
bakteri nitrosomonas dan nitrosococcus.Tahap ini disebut tahap nitrifikasi. Novizan,2002
Proses penguraian protein secara enzimatik menjadi ammonium dilakukan oleh mikroba heterotropik. Ammonium merupakan ion tersedia sehingga jika tidak
diakumulasi tanaman atau mikroba maka akan hilang melalui pencucian dan volatilisasi dalam bentuk gas ammonia, atau mengalami nitrifikasi yang menghasilkan nitrit NO
2 -
yang merupakan anion toksik, dilakukan oleh bakteri nitrosomonas sp, kemudian dilanjutkan ke nitratasi yang menghasilkan nitrat NO
3 -
yang juga merupakan N tersedia oleh bakteri nitrobacter sp. Hanafiah,A.K,2005
2.3. Humus dan Kompos 2.3.1. Humus