Berlebihnya produksi prostaglandin disebabkan kontraksi otot uterus yang berlebihan selama menstruasi.
24
Hal ini sesuai dengan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square pada penelitian Frenita diperoleh nilai p=0,046 artinya terdapat hubungan yang
bermakna antara lama menstruasi dengan kejadian dismenore. Rasio prevalens siswi dengan lama menstruasi
≥ 7 hari dan 7 hari adalah 1,158 0,746 – 0,999.
26
5.1.6. Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Siklus Menstruasi
Gambar 5.6. Diagram Pie Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Siklus Menstruasi di SMA Negeri 2 Medan Tahun 2014
Pada gambar 5.6. dapat dilihat bahwa berdasarkan siklus menstruasi, proporsi tertinggi adalah responden yang siklus menstruasinya normal 25 sampai 32 hari
80,5 dan yang terendah adalah responden yang siklus menstruasinya tidak normal kurang dari 25 hari atau lebih 32 hari 19,5.
Siklus menstruasi normal adalah 25 – 32 hari.
39
Gangguan menstruasi dengan siklus menstruasi sekitar 32 – 90 hari disebut oligomenorea. Oligomenorea
dipengaruhi oleh faktor stres, nutrisi yang buruk dan penurunan berat badan yang
80,5 19,5
Siklus Menstruasi
Normal Tidak Normal
Keterangan
Universitas Sumatera Utara
signifikan.
28
Sedangkan gangguan menstruasi dengan siklus menstruasi kurang dari 24 hari disebut polymenorea. Gangguan ini terjadi karena gangguan hormonal dan
infeksi ovarium.
5
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Putri pada tahun 2012 menunjukkan 72 orang 79,1 responden yang memiliki siklus menstruasi tidak normal mengalami
dismenore sedangkan 30 orang 75,0 responden yang memiliki siklus menstruasi normal mengalami dismenore.
37
5.1.7. Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Kebiasaan Olahraga
Gambar 5.7. Diagram Pie Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Kebiasaan Olahraga di SMA Negeri 2 Medan Tahun 2014
Pada gambar 5.7. dapat dilihat bahwa berdasarkan kebiasaan olahraga, proporsi tertinggi adalah responden yang jarang olahraga kurang dari 3 kali
seminggu 75,0 dan yang terendah adalah responden yang sering olahraga lebih
dari sama dengan 3 kali seminggu 25,0.
Ketika seseorang melakukan olahraga, tubuh akan memproduksi hormon endorphin. Hormon endorphin dihasilkan di system saraf pusat yaitu di otak dan
75,0 25,0
Kebiasaan Olahraga
Jarang Sering
Keterangan
Universitas Sumatera Utara
sumsum tulang belakang. Hormon ini membuat seseorang merasa nyaman dan juga dapat menurunkan kadar stress dan secara tak langsung juga menurunkan rasa nyeri
saat menstruasi.
37
Hal ini sesuai dengan penelitian Ika tahun 2006 yang menunjukkan 71,4 responden yang jarang berolahraga mengalami dismenore.
53
5.1.8. Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Status Gizi