Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Kerangka Konsep

itu sendiri dan merupakan faktor resiko yang sangat mendukung terjadinya suatu penyakit yang sama di lingkungan keluarga tersebut. 24 Dari 81 remaja yang memiliki riwayat dismenore di keluarga, 60 orang diantaranya mengalami dismenore 74,1. 47 Hasil penelitian pada pelajar putri di Korea tahun 1999 menunjukkan 81, 9 mengalami dismenore dimana 42,6 memiliki riwayat keluarga yang mengalami dismenore. 9

2.1.6. Pencegahan Dismenore

a. Pencegahan Primer

Pencegahan primer yang dapat dilakukan untuk mengatasi dismenore adalah : a.1. Melakukan olahraga yang rutin agar aliran darah dan oksigen menuju uterusmenjadi lancar sehingga mengurangi rasa nyeri ketika menstruasi. a.2. Tidur cukup untuk mengurangi tingkat stres yang dapat menyebabkan dismenore. a.3. Hindari minuman yang mengandung kafein yang dapat meningkatkan pelepasan prostglandin a.4. Diet rendah garam a.5. Konsumsi makanan berserat dan perbanyak minum air putih 35

b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri yang berlebihan pada penderita dismenore meliputi diagnosa dan pengobatan. Penanganan sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan meletakkan botol air panas pada punggung atau abdomen bagian bawah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah di sekitar abdomen bagian bawah sehingga dapat mengurangi rasa nyeri. 35 Selain itu untuk Universitas Sumatera Utara mengurangi rasa nyeri dapat di lakukan dengan pemberian obat anti inflamasi nonsteroid NSAIDyang akan menghambat pembentukan prostaglandin berupa ibuprofen, natrium naproksen, asam mefenamat, atau meklofenamat. Obat-obatan ini diberikan pada saat atau sebelum awitan menstruasi dan dilanjutkan selama hari pertama atau kedua menstruasi. 28

c. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier bertujuanmemperkecil rasa nyeri yang dialami oleh penderita dismenore sehingga dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang dialami.. Pencegahan tersier yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan dukungan secara psikologis agar penderita dismenore merasa nyaman. Apabila rasa nyeri semakin meningkat dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit agar nyeri yang dirasakan dapat berkurang dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu.

2.1.7. Dampak Dismenore

Dismenore dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan wanita khususnya remaja yang masih berada dibangku sekolah yang dapat menganggu konsentrasi belajar. Untuk mengurasi rasa nyeri tersebut beberapa wanita meminum obat pengurang rasa nyeri. Hal ini dilakukan agar dapat beraktivitas dengan normal kembali. Hasil penelitian Iin tahun 2013 menunjukkan siswi di SMAN 1 Gresik yang mengalami dismenore melakukan kompres hangat untuk mengurangi rasa nyeri dimana 97,9 rasa nyeri siswi tersebut berkurang sehingga dapat beraktivitas normal. 48 Para remaja Manado mencari pertolongan ke orangtua 37,2 mengenai masalah yang timbul dan hanya 6,9 dari remaja putri yang Universitas Sumatera Utara mencari pertolongan ke dokter. 20 Pada tahun 2013, 65,9 remaja putri di Tomohon mengalami gangguan belajar akibat mengalami dismenore. 49

2.2. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep pada penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenorepada siswi SMA Negeri 2 Medan Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Variabel Independen Variabel Dependen 1. Umur 2. Derajat Kesakitan 3. Umur Menarche 4. Lama Menstruasi 5. Siklus Menstruasi 6. Kebiasaan Olahraga 7. Status Gizi 8. Riwayat Keluarga Kejadian Dismenore Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitikdenganpendekatan cross sectional.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 yang berada di Jalan Karang Sari Kecamatan Medan Polonia,Medan. 3.2.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Agustus 2014

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswi SMA Negeri 2 Medan dari kelas X dan XI yang berjumlah 477 orang yang terdiri dari 207 orang siswi X IPA, 27 orang siswi X IPS, 198 orang siswi XI IPA dan 45 orang siswi XI IPS.

3.3.2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah sebagian siswi SMA Negeri 2 Medan. Perhitungan sampel dengan menggunakan rumus besar sampel dengan jumlah populasi yang diketahui . 50 n = Z 2 [p 1-p] + N-1 E 2 Z 2 [p 1-p] N Universitas Sumatera Utara