micros, sementara studi lain juga menyebutkan ketidakefektivan CaOH
2
dalam mengeliminasi Candida albicans dan Enterococcus faecalis.
1,9
Sementara itu CaOH
2
juga memiliki efek merusak jaringan periodontal ketika digunakan sebagai medikamen intrakanal, dengan mempengaruhi proses
penyembuhan jaringan lunak marginal dan menghambat perlekatan sel-sel fibroblas gingiva. Secara teori, CaOH
2
bukan merupakan bahan biokompatibel yang bila terpapar ke pembuluh darah akan mengakibatkan kristalisasi yang disebabkan oleh
nilai pH yang berbeda. Sharma S, et al. melaporkan CaOH
2
dapat mengakibatkan nekrosis pada jaringan bila masuk ke pembuluh darah dan secara langsung
menyebabkan toksisitas jaringan.
20
2.3 Fusobacterium nucleatum sebagai Salah Satu Bakteri yang Terdapat
pada Infeksi Saluran Akar
Menurut taksonominya, F.nucleatum diklasifikasikan berdasarkan : Kingdom
: Bacteria Filum
: Fusobacteria Famili
: Bacteriodacceae Genus
: Fusobacterium Spesies
: Fusobacterium nucleatum.
11
Gambar 1. F.nucleatum
11
Nama Fusobacterium berasal dari kata fusus, sebuah tongkat; dan bacterion, sebuah batang kecil dan jika digabungkan berarti sebuah tongkat kecil berbentuk
batang. Istilah nucleatum diambil karena adanya sebuah inti yang sering muncul pada pengamatan mikroskop elektron. Fusobacterium nucletum adalah bakteri non-spora,
non-motil dan gram negatif. Fusobacterium nucleatum memiliki panjang yang berkisar antara 5-10 µm. Bakteri ini merupakan anaerob, namun dapat bertahan pada
lingkungan yang memiliki 6 oksigen. Fusobacterium nucleatum memerlukan media
yang baik untuk tumbuh dan biasanya tumbuh subur pada media yang mengandung trypticase, peptone dan ekstrak ragi. Sedangkan untuk sumber energi, Fusobacterium
nucleatum dapat menggunakan asam amino ataupun peptida, seperti glutamat, histidin, dan aspartat.
11
Pada permukaan bakteri gram negatif ditemukan lipopolisakarida LPS. Kompleks lipopolisakarida secara umum dikaitkan sebagai zat endotoksin yang
menyebabkan biological effects yaitu aktivasi komplemen, sitotoksisitas, dan resorpsi tulang. Lipopolisakarida memegang peranan penting dalam proses perlekatannya dan
mampu larut dalam saliva. Lipopolisakarida yang diproduksi oleh Fusobacterium nucleatum memungkinkan bakteri ini melekat pada struktur hidroksiapatit, serum dan
sementum. Hal ini menunjukkan bahwa lipopolisakarida dari Fusobacterium nucleatum memegang peranan penting dalam proses perlekatannya, bukan hanya
epitel, tetapi juga permukaan gigi.
1,11
Bakteri anaerob umumnya memproduksi asam propionat, butirat, dan isobutirat. Dengan adanya produksi asam ini, dapat membantu kemotaksis neutrofil,
degranulasi, chemiluminescence dan fagositosis.
1
Fusobacterium nucleatum menghasilkan asam butirat dan mengubah treonin menjadi asam propionat. Asam
butirat, propionat dan ion amonium merupakan produk hasil metabolisme Fusobacterium nucleatum yang dapat menghambat proliferasi sel fibroblas pada
gingiva dan dapat mempermudah F.nucleatum melakukan penetrasi ke epitel gingiva.
11
Asam butirat juga telah menunjukkan kemampuannya dalam menghambat blastogenesis T-cell dan menstimulasi produksi dari IL-1 Interleukin 1 yang
berkaitan dengan resorpsi tulang.
1
Data kultur dan penelitian molekuler menunjukkan bahwa mikrobiota yang sering berasosiasi dengan infeksi primer pada perawatan endodonti didominasi oleh
bakteri anaerob obligat.
1
Spesies bakteri yang memiliki prevalensi tinggi pada infeksi primer dan kasus yang disertai abses berasal dari bakteri gram negatif
Fusobacterium, Dialister, Porphyromonas, Prevotella, Tannerella, Treponema, Campylobacter, dan Veillonella dan gram positif Parvimonas, Filifactor,
Pseudoramibacter, Olsenella, Actinomyces, Peptostreptococcus, Streptococcus, Propionobacterium, dan Eubacterium. Gambar 2 menunjukkan filum bakteri yang
sering pada kasus infeksi saluran akar, dimana Fusobacterium nucleatum merupakan salah satu bakteri anaerob obligat gram negatif yang ditemukan.
10-12
Gambar 2. Filum bakteri yang dideteksi pada infeksi saluran akar
Fusobacterium nucleatum dapat ditemukan pada infeksi saluran akar primer baik dengan periodontitis apikalis akut dengan persentase 25 Gambar 3 maupun
kronis dengan persentase 50 Gambar 4.
10
Meskipun tidak memiliki persentase tertinggi pada masing-masing kasus, pada keadaan defisiensi nutrisi Fusobacterium
nucleatum mampu memecah kandungan glukosa dari struktur interseluler dan memanfaatkannya sebagai sumber energi. Hal ini akan mendorong bakteri lain
berpindah ke sekitar permukaan sel Fusobacterium nucleatum dan selanjutnya berikatan dengan dinding selnya. Secara in vivo ditemukan hubungan antara
Fusobacterium nucleatum dengan Porphyromonas gingivalis oleh karena hubungan interaksinya akan menghasilkan enzim proteolitik dan agregasi kedua bakteri ini
dapat menghasilkan efek sinergisme yang terjadi pada kasus infeksi endo-perio.
11,12
Gambar 3. Prevalensi bakteri yang dideteksi pada gigi dengan infeksi primer disertai periodontitis apikalis kronis
10
Gambar 4. Prevalensi bakteri yang dideteksi pada gigi dengan infeksi primer disertai periodontitis apikalis akut
10
2.4 Tanaman Manggis Garcinia mangostana L