Tingkat keparahan Tindakan pengobatan

Hasil penalitian Mandriani, E 2009 Dengan desain case series menemukan proporsi persentase hematokrit penderita tertinggi adalah 40. 23 hasil yang sama juga didapat pada penelitian Vivijulia 2010 dengan desain case series menemukan proporsi persentase hematokrit penderita tertinggi 40. 42

6.5. Tingkat keparahan

Distribusi Proporsi penderita DBD berdasarkan tingkat keparahan dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 6.10. Proporsi penderita DBD rawat inap berdasarkan tingkat keparahan di RSUD Lubuk pakam tahun 2011 Berdasarkan Gambar 6.10. dapat diketahui distribusi proporsi tertinggi penderita DBD berdasarkan tingkat keparahan yaitu dengan derajat I 76,1. Hal ini di asumsikan cepatnya masyarakat mencari pertolongan dengan berobat ke Rumah Sakit sebelum terjadi DSS derajat III dan IV, Jika dikaitkan dengan persentase hematokrit pada gambar 6.9 diketahui bahwa dalam penelitian ini banyak penderita 76.1 23.2 0.7 Derajat I Derajat II Derajat III Universitas Sumatera Utara yang masih memiliki persentase hematokrit normal 40 57,2. Rembesan plasma umumnya lebih banyak terjadi pada kasus syok derajat III dan IV. 27 Hasil penelitian Puteri 2007 dengan desain case series menemukan proporsi tingkat keparahan penderita terbanyak adalah derajat I 66,4, 41 hasil yang sama juga didapat pada penelitian Vivijulia 2010 dengan desain case series menemukan proporsi tingkat keparahan penderita terbanyak adalah derajat I 61,0. 42

6.6. Tindakan pengobatan

Distribusi Proporsi penderita DBD berdasarkan tindakan pengobatan dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 6.11. Proporsi penderita DBD rawat inap berdasarkan tindakan pengobatan di RSUD Lubuk pakam tahun 2011 Berdasarkan Gambar 6.11. dapat diketahui distribusi proporsi tertinggi penderita DBD berdasarkan tindakan pengobatan yaitu dengan tindakan pengobatan cairan tunggal 100. 100 Cairan tunggal Cairan dan transfuse Universitas Sumatera Utara Hal ini dapat dikaitkan dengan tingkat keparahan tertinggi penderita DBD pada derajat I 76,1. Transfusi darah diberikan pada keadaan manifestasi perdarahan yang nyata yang bisa dijumpai pada derajat III dan IV. 27 Hasil penelitian Puteri 2007 dengan desain case series menemukan proporsi tindakan pengobatan penderita terbanyak dengan cairan tunggal 96,2, 41 hal yang sama didapat pada penelitian Vivijulia 2010 dengan desain case series menemukan proporsi tindakan penggobatan penderita terbanyak dengan cairan tunggal 90. 42

6.7. Lama rawatan rata-rata hari