Pengakuan Pendapatan Setelah Pengiriman Barang Jasa

IV Metode Penagihan Digunakan untuk pendapatan jasa ketika ketidakpastian penagihan sangat tinggi atau estimasi beban yang terkait dengan pendapatan tidak dapat dipercaya sehingga persyaratan reliabilitas tidak dipenuhi. Pendapatan diakui hanya ketika kas diperoleh.

2. Pengakuan Pendapatan Setelah Pengiriman Barang Jasa

Dalam beberapa hal, mengakui pendapatan pada titik penjualan merupakan hal yang tidak tepat apabila janji pembayaran yang masih berlaku belum diterima. Dalam hal ini, pengakuan pendapatan ditangguhkan sampai kas benar-benar diterima. Menurut Stice Stice Skousen 2004;602, ada beberapa metode untuk mengakui pendapatan, yaitu : 1 Metode penjualan cicilan Mengakui laba berdasarkan suatu persentase laba kotor. Dari setiap rupiah yang diterima, sebagian dicatat sebagai laba berdasarkan persentase laba kotor. Dalam metode ini, laba diakui pada saat kas dibayarkan dan bukannya pada saat penjualan. Metode penjualan cicilan paling umum digunakan dalam kasus penjual real estat dimana kontrak mungkin melibatkan sedikit atau tidak ada uang muka sama sekali, pembayaran meliputi waktu 30 sampai 40 tahun, dan tingkat kegagalan yang pembayaran yang tinggi dalam tahun-tahun awal karena investasi yang kecil di pihak pembeli dalam kontrak dan karena harga pasar properti sering kali tidak stabil. Menurut metode ini, laba yang baik diakui ketika kas diterima pada saat penjualan, contohnya penjualan cicilan barang dagangan dan penjualan cicilan Universitas Sumatera Utara estate. Dalam metode penjualan cicilan penetapan laba diakui dengan menggunakan dua metode, yaitu : a Penetapan laba dari periode penjualan laba dapat diterapkan pada penjualan. b Penetapan laba berkala dalam proporsi penagihan penetapan laba dalam periode penagihan per kas. 2 Metode pemulihan biaya Penerimaan kas pertama kali dianggap sebagai pengembalian atas biaya yang berhubungan dengan penjualan tersebut. Saat biaya telah dikembalikan, setiap rupiah yang diterima kemudian dicatat sebagai laba. Tidak ada laba yang diakui untuk suatu penjualan sampai harga pokok barang yang dijual diperoleh kembali melalui penerimaan kas. Setelah itu semua penerimaan berikutnya dilaporkan sebagai pendapatan. Metode digunakan hanya jika situasi seputar suatu penjualan sangat tidak pasti sehingga pengakuan lebih awal adalah tidak mungkin. 3 Metode kas Ketika metode kas digunakan, laba ditentukan dengan membandingkan kas yang diterima dari pelanggan dengan kas yang dikeluarkan untuk periode tersebut berkaitan dengan persediaan atau jasa. Jika probabilitas biaya produk atau jasa adalah sangat kecil, akuntansi metode kas dapat digunakan. Namun metode ini jarang sekali dapat diterapkan untuk penjualan barang dagangan maupun real Universitas Sumatera Utara estat karena hak pemilikan kembali akan memberikan nilai yang cukup besar untuk penjual. Namun, metode kas ini sesuai untuk kontrak jasa dengan biaya awal yang sangat besar dan ada ketidakpatian yang cukup besar terhadap penagihan dari harga kontrak. Dalam metode ini semua biaya dibukukan sebagai beban saat terjadinya, dan pendapatan diakui saat penagihan dilakukan. Menurut metode ini, pendapatan ditetapkan ketika penerimaan kas dilakukan. Pengakuan pendapatan menurut Niswonger dibagi atas 4 empat kriteria, yaitu : a. Saat Penjualan Point of sale Pendapatan dari penjualan barang biasanya ditentukan dengan metode saat penjualan, dimana pendapatan direalisasi pada saat hak kepemilikan berpindah kepihak pembeli. Pada saat pejualan, harga jual telah disepakati, pembeli mendapatkan hak kepemilikan atas barang tersebut, dan penjual mempunyai klaim tuntutan yang sah terhadap pembeli. Realisasi pendapatan dari penjualan jasa dapat juga ditentukan dengan cara ini, walaupun sering ada perbedaan waktu antara saat perjanjian disetujui dan penyelesaiaan jasa tersebut. b. Penerimaan Pembayaran Receipt of Payment Penetapan pendapatan dapat juga ditangguhkan sampai diterimanya pembayaran. Bila digunakan kriteria ini, pendapatan baru dikatakan direalisasi pada saat uang kas telah diterima, tidak peduli kapan dilakukannya penjualan. Dasar kas Cash Basis ini umumnya dipraktekkan oleh ahli-ahli hukum maupun perusahaan lainnya yang bergerak dibidang jasa. Cara ini diterima sebagai metode yang wajar untuk menentukan waktu serta penetapan pendapatan dari jasa Universitas Sumatera Utara perorangan adalah karena pengaruh kenyataan bahwa hal ini dapat digunakan untuk menghitung penghasilan kena pajak. Akan tetapi, kriteria diatas bukanlah metode yang tepat untuk mengukur pendapatan dari penjualan barang. c. Metode Cicilan Installment Sales Method Pada beberapa perusahaan, khususnya dalam bidang perdagangan eceran, umumnya penjualan dilakukan dengan sistem cicilan. Dalam sistem penjualan cicilan, pembeli membayar sejumlah uang muka dan sisanya, disepakati akan dibayar dengan jumlah tertentu, keadaannya sedemikian rupa sehingga penerimaan tagihan sering tidak pasti. Oleh karena itu dapat digunakan metode cicilan installment method untuk menetapkan pendapatan, dimana setiap penerimaan pembayaran dianggap sebagai pendapatan dan terdiri dari harga pokok barang yang dijual dan laba kotor penjualan. d. Persentase Penyelesaian Percentage of Compleation Perusahaan yang mengerjakan proyek kontruksi mungkin memerlukan beberapa tahun untuk menyelesaikan kontrak tertentu. Apabila total kontrak jangka panjang serta tingkat kemajuan proyek dapat ditaksir secara layak, maka pendapatan dapat dianggap direalisasi sepanjang umur kontrak. Jumlah pendapatan yang dilaporkan untuk periode tertentu ditentukan berdasarkan estimasi persentase dari kontrak yang telah diselesaikan selama periode tertentu. Berdasarkan riset yang penulis lakukan dan atas dasar dari teori yang penulis dapatkan, bahwa PT. PEPHARIN RIA MEDAN mengakui pendapatan perusahaannya berdasarkan Metode Kas. Universitas Sumatera Utara Konsep penetapan pendapatan menunjukkan kapan waktu transaksi dicatat pada buku perusahaan. Penetapan itu termasuk penggambaran suatu item baik dalam kata-kata maupun dalam jumlahnya, dimana jumlah mencakup angka- angka ringkas dalam laporan keuangan melalui riset yang penulis lakukan. PT. PEPHARIN RIA MEDAN menetapkan pendapatannya menggunakan “Cash Basis“ maksudnya, pendapatan akan dicatat sebagai pendapatan pada saat kas pendapatan tersebut telah diterima. Dalam hal ini, pengakuan pendapatan terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan aktiva, yaitu kas. Selama kas atas pendapatan belum diterima maka oleh perusahaan pendapatan tersebut belum diakui sebagai pendapatan. Pada umumnya pengakuan pendapatan memang menjadi masalah penting dalam akuntansi. Dalam hal penentuan transaksi disebut pendapatan, harus ada keterkaitan antara pengakuan kenaikan aktiva perusahaan tertentu penurunan kewajiban. Penentuan pendapatan dalam laporan laba rugi harus berdasarkan kriteria : a Nilai ekonomi seharusnya telah ditambahkan oleh perusahaan pada produksinya b Jumlah pendapatan harus dapat diukur c Pengukuran harus dapat diuji secara relatif terlepas dari bias d Beban yang berkaitan harus sanggup ditaksir dengan tingkat ketepatan yang wajar. Dengan demikian, perusahaan harus dapat memilih apakah pendapatan ditetapkan pada saat periode terjadinya transaksi pendapatan, atau pada saat kas Universitas Sumatera Utara telah diterima. Perusahaan PT. PEPHARIN RIA MEDAN memilih cara yang kedua yakni menetapkan pendapatan pada saat kas telah diterima. Penetapan pendapatan dilakukan untuk mengetahui besarnya pendapatan yang harus disajikan dalam laporan laba rugi. Penetapan yang dilakukan terhadap pendapatan dan unsur-unsur lain dari perhitungan laba rugi akan menggambarkan laba perusahaan yang sebenarnya sekaligus akan membantu Arus Modal kearah perusahaan yang lebih menguntungkan dan efisien sehingga menimbulkan pengalokasian yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan konsumen atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima perusahaan dikurangi dengan jumlah potongan keringanan bila ada. Pendapatan PT. PEPHARIN RIA MEDAN diukur dengan nilai wajar yang diterima atau yang dapat diterima. Menurut Standar Akuntansi Keuangan permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah menentukan saat pengakuan pendapatan. Pendapatan ditetapkan bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir keperusahaan dan manfaat ini dapat diukur dengan handal. Pernyataan ini juga memberikan pedoman praktis dalam penerapan kriteria tersebut. Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi beikut ini : a. Penjualan Barang b. Penjualan Jasa ; dan c. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang Universitas Sumatera Utara menghasilkan bunga, royalti dan dividen. Ad. a. Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi : 1. Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. 2. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual. 3. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal. 4. Besar kemungkinan manfaat ekonorni yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut, dan 5. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan handal. Ad. b. Penjualan Jasa Pendapatan sehubungan dengan penjualan jasa harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan handal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi : 1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan handal 2. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan. 3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan handal 4. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk Perusahaan Universitas Sumatera Utara ini mengakui bahwa pendapatan yang diterima, akan sah sebagai pendapatan. Ad. c. Bunga, Royalti, dan Deviden Pendapatan harus ditetapkan dengan dasar sebagai berikut : 1. Bunga harus ditetapkan atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif aktiva tersebut. 2. Royalti harus ditetapkan atas dasar akrual dengan substansi perjanjian yang relevan. 2. Dalam metode biaya cost method, dividen tunai harus ditetapkan bila hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan. E. PENETAPAN BIAYA Penetapan biaya juga menjadi masalah dalam suatu perusahaan. Penetapan biaya berhubungan dengan kapan suatu pengeluaran akan diakui bahkan dicatat sebagai biaya, biaya dapat juga diartikan sebagai beban yang secara langsung atau secara tidak langsung telah dimanfaatkan didalam kegiatan operasi perusahaan guna mendapatkan suatu penghasilan atau laba. Biaya merupakan faktor pengurangan pendapatan dalam menentukan laba, oleh karena itu beban diakui dalam pelaporan labarugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang menimbulkan pendapatan tertentu yang akan diperoleh. Proses yang biasanya disebut penandingan biaya dengan pendapatan ini melibatkan pengakuan pendapatan dan beban secara gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa Universitas Sumatera Utara lainnya yang sama, misalnya berbagai komponen beban yang membentuk beban pokok penjualan diakui pada saat yang sama dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan jasa. Prinsip penandingan mewajibkan bahwa jika pendapatan ditentukan sesuai dengan prinsip pendapatan untuk beberapa periode pelaporan, beban yang terjadi dalam menghasilkan pendapatan harus diakui pada periode tersebut. Dasar dari prinsip penandingan adalah ketika pendapatan dihasilkan, aktiva tertentu dikonsumsi seperti perlengkapan atau dijual seperti persediaan, dan jasa digunakan seperti usaha pekerja. Harga pokok aktiva dan jasa yang digunakan harus diakui dan dilaporkan sebagai beban periode selama pendapatan terkait diakui. Biaya dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori : 1 Biaya Langsung, beban ini diakui berdasarkan pengakuan pendapatan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau kejadian serupa lainnya sebagai beban. 2 Biaya Periodik, beban-beban ini diakui selama periode di mana kas dikeluarkan atau kewajiban terjadi untuk barang dan jasa yang digunakan secara serentak pada perolehan atau kemudian, misalnya gaji bagian administrasi. 3 Biaya Alokasi, beban-beban ini dialokasikan dengan prosedur sistematik dan rasional pada periode selama aktiva terkait diharapkan akan memberikan manfaat, misalnya penyusutan dan asuransi. Universitas Sumatera Utara Biaya yang secara langsung berkaitan dengan penjualan Jasa merupakan biaya-biaya yang terkait dengan penjualan jasa secara langsung dapat diklasifikasikan seperti berikut : • Biaya Langsung awal adalah terkait langsung dengan transaksi jasa negoisasi dan penyempurnaan. Biaya-biaya ini termasuk komisi, honorarium hukum, kompensasi tenaga penjualan di samping komisi, dan kompensasi karyawan nonpenjualan yang dapat diterapkan pada transaksi jasa negoisasi dan penyempurnaan. • Biaya langsung adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke objek biaya yang bersangkutan. Misalnya seluruh pengeluaran beban dalam pembelian obat-obatan dibebankan kepada bagian keuangan, maka gaji manajer keuangan pada PT. PEPHARIN RIA Medan merupakan biaya langsung perusahaan tersebut. Semua biaya langsung awal dan biaya langsung harus diakui sebagai biaya selama periode dimana pendapatan jasa terkait diakui dengan metode kinerja khusus dan kinerja selesai untuk penandingan yang sesuai antara pendapatan dan beban. Demikian juga, biaya langsung awal dan biaya langsung yang terjadi sebelum pengakuan pendapatan dari kinerja jasa harus ditangguhkan sebagai pembayaran dimuka dan dibebankan ketika pendapatan jasa terkait diakui. Dengan metode kinerja proporsional, biaya langsung awal harus dicatat sebagai beban ketika pendapatan jasa diakui. Namun, biaya langsung harus dibebankan ketika terjadi korelasi yang tinggi antara jumlah biaya langsung yang terjadi dan pendapatan jasa yang diakui dalam metode ini. Universitas Sumatera Utara Dengan metode penagihan, semua biaya langsung awal dan biaya langsung harus dibebankan ketika terjadi. Oleh karena itu, setiap pengeluaran dalam hal ini kegiatan-kegiatan rumah sakit terhadap pimpinan, karyawan, keperluan kantor, keperluan pekerjaan, pemasaran jasa akan melalui bukti-bukti yang sah dan dana telah dikeluarkan untuk kegiatan tersebut. Maka saat itulah penetapan terhadap beban, karena penetapan beban pada perusahaan PT. PEPHARIN RIA MEDAN sama dengan metode penetapan pendapatannya yaitu “ Cash Basis “ . Dari riset yang penulis lakukan ditemukan bahwa pada PT. PEPHARIN RIA MEDAN Medan diketahui bahwa biaya ditetapkan terdiri atas : a Beban operasional yaitu biaya yang langsung berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan, merupakan biaya fungsional b Beban administrasi umum yaitu biaya yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan operasi perusahaan, tapi masih dikategorikan biaya fungsional c Biaya lain-lain yaitu jenis biaya yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan dan terkadang tidak dapat diprediksi atau jarang mungkin satu kali setahun atau lebih. Universitas Sumatera Utara kesepakatan, dan konsumen mempunyai kemauan untuk membayar. PT. PEPHARIN RIA MEDAN dalam hal ini ruang geraknya adalah dalam bidang produksi dan penjualan, dimana sumber pendapatan utamanya berasal dari penjualan obat, pemasok bahan-bahan obat serta bidang usaha lainnya yang mendukung. Pada PT. PEPHARIN RIA MEDAN mengakui pendapatan yaitu pada saat setiap terjadinya transaksi pembayaran yang dilakukan oleh konsumen kepada kasir yang kemudian dicatat oleh bagian akuntansi. Lebih jelasnya bahwa setiap kegiatan perusahaan yang menghasilkan pendapatan diakui pada saat pembayaran dilakukan oleh pihak yang memakai jasa dari perusahaan tersebut.

B. Penetapan Biaya Operasional