Latar Belakang Pendirian Lembaga Tujuan, Visi dan Misi Lembaga Falsafah Lembaga

6. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 63 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Provinsi DKI Jakarta.

D. Struktur Organisasi Lembaga

Tabel 1.2 Tabel Struktur Organisasi PSTW Budi Mulia 3 Ciracas Adapun Job Description yang dilakukan oleh pengurus di PSTW Budi Mulia 3 adalah : KEPALA PANTI Drs. H. Akmal Towe, M.Si SATPEL KEPERAWATAN Irwan Santoso, SH SATPEL BAG TATA USAHA Dra. Utari, M.Si SATPEL PELAYANAN Farida Noviyanti, SH KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 1. Ketua Panti Bertugas memonitoring segala pekerjaan setiap divisiseksi. Disamping itu, kepala panti juga melaksanakan tugas manajerial dan teknis operasional pelayanan dan rehabilitas social seusuai dengan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku. 2. Tata Usaha Dalam tugasnya melakukan urusan surat menyurat, kepegawaian, menyusun laporan keuangan, menginput data- data keuangan, transparasi dana perlengkapan, serta sarana dan prasarana Panti. 3. Sie.Perawatan Merupakan divisi yang membantu pekerja social untuk melakukan seleksi terhadap calon WBS berdasarkan segi moralitas dan kesehatannya. Sekso perawatan juga berfungsi sebagai bagian yang mengatur masalah sandang, pangan, kebersihan lingkungan, kerapihan wisma dan WBS, pemberian obat-obatan dan Vitamin bagi WBS yang membutuhkan. 4. Sie. Bimbingan Penyaluran Merupakan divisi yang mengawasi jalannya program yang telah disepakati oleh dinas dan pihak panti seperti bimbingan rohani, senam, kerajinan tangan dan kesenian, layanan konseling dan case conference 5. Kelompok Jabatan Fungsional Pekerja sosial jabatan fungsional merupakan divisi yang melakukan assessment, intervensi klien, identifikasi, registrasi, seleksi dan penerimaan serta penjelasan program kepada WBS. Dalam hal pengambilan keputusan, PSTW Budi Mulia 3 mengambil keputusan dengan system non direktif secara tidak langsung karena pengambilan keputusan dilakukan secara bermusyawarah antara ketua panti dengan para staff panti.

E. Program

Di PSTW BM 3 perencanaan program dibuat oleh Dinas dan cenderung untuk jangka panjang dan sifatnya tetap, tidak berubah. Dalam perencanaannya masing-masing dari kepala Panti hadir untuk rapat tentang manajemen program lalu direalisasikan kebawah staff panti. Sayangnya manajemen program yang ada di PSTW belum berjalan secara optimal. Adapun program yang dibuat bedasarkan keputusan dari Dinas dan kepala Panti diantaranya kelas Angklung, dimana di semua Panti Sosial Tresna Werdha memiliki program yang sama tergantung bagaimana mereka menerapkannya atau tidak. Pelayanan sosial dan kesehatan, seperti bimbingan konseling dan keterampilan juga merupakan perencanaan dari Dinas yang disepakati bersama oleh masing-masing kepala panti, hanya untuk keterampilannya ingin seperti apa diserahkan kembali kepada pihak panti. Di sisi lain terdapat pula program yang dibuat oleh kebijakan panti yang perencanannya disusun oleh Sie.Bimbingan dan Penyaluran panti dan disepakati bersama oleh pihak panti yang berkaitan, seperti adanya kegiatan panggung gembira, kegiatan senam seminggu dua kali untuk menyehatkan tubuh para lansia agar tidak mudah terkena stroke dan jantung, kegiatan bimbingan rohani Islam dan Kristen di setiap hari Selasa dan Kamis, latihan rebana untuk para lansia kakung dan keterampilan menjahit dan meronce bunga untuk para lansia perempuan bagi mereka yang masih potensial. Program di PSTW memiliki system Top-Down, yang dibuat langsung oleh Dinas kepada masing-masing Panti. Disamping itu, manajemen program yang ada di PSTW ada juga yang menggunakan system Bottom-Up. Salah satu contohnya ialah program keterampilan menjahit dan meronce bunga yang diusulkan oleh pihak panti ke Dinas. PSTW BM 3 memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi lansia terlantar dalam bentuk pembinaan fisik berupa olahraga dan pemeriksaan