3.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Penyusunan tabel volume pohon, didasarkan pada data pohon contoh atau pohon model yang dipilih secara purposive dengan ketentuan mewakili sebaran
jenis yang diinginkan, kelas diameter, dan tempat tumbuh. Pohon contoh adalah pohon yang pertumbuhannya baik dan sehat. Pengukuran dan pengambilan pohon
contoh di lapangan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan penebangan pada petak 238 dan 207. Untuk pengambilan pohon contoh dengan diameter antara 10
sampai 50 cm dilakukan pada saat pembuatan jalan sarad. Untuk pohon contoh dengan diameter 50 cm ke atas diambil pada saat dilakukan penebangan. Sebelum
dibuat jalan sarad dan dilakukan penebangan, pohon contoh yang masih berdiri diukur terlebih dahulu untuk pengukuran diameter setinggi dada, tinggi pohon,
dan diameter tajuk. Pengumpulan data di lapangan hanya mengambil jenis pohon dari kelompok
jenis keruing sebanyak 55 pohon contoh, masing-masing 45 pohon untuk kegiatan penyusunan model dan 10 pohon untuk pengujian validasi pohon contoh.
Sebelumnya dalam penentuan volume pohon perlu diketahui parameter- parameter apa saja yang akan diukur. Penentuan volume pohon dilakukan dengan
pengukuran parameter-parameter pada pohon berdiri dan pohon rebah. Untuk pengukuran parameter tersebut dilakukan pengukuran sebagai berikut.
1. Pengukuran pada pohon berdiri
a. Pengukuran diameter setinggi dada, dilakukan dengan menggunakan pita
diameter phiband diukur setingi dada manusia normal sekitar 1,3 m. Sedangkan untuk pohon berbanir diukur 20 cm di atas banir.
b. Pengukuran
tinggi bebas cabang dan tinggi total, dilakukan dengan menggunakan clinometer. Untuk tinggi bebas cabang diukur dari tinggi
diameter setinggi dada sampai batas percabangan pertama, sedangkan untuk tinggi total diukur dari tinggi diameter setinggi dada sampai tinggi total
pohon. Untuk pengukuran tinggi pohon dengan clinometer dan tongkat bantu
sepanjang 5,5 m, dihitung dengan menggunakan rumus Dephut 2007: Tinggi bebas cabang Tbc
= Tinggi total Tt
=
Keterangan : ht : Pembacaan clinometer pada tinggi total .
hbc : Pembacaan clinometer pada tinggi bebas cabang . hp
: Pembacaan clinometer pada ujung tongk
a
t
.
hb : Pembacaan clinometer pada ketinggian 1,5 m dari atas
tanah .
Gambar 3 Pengukuran tinggi pohon dengan clinometer. c.
Pengukuran diameter tajuk, diameter tajuk adalah ukuran dimensi
penampang melintang lingkaran tajuk sepanjang garis yang melalui titik pusat lingkaran dan titik ujungnya pada garis lingkaran tajuk. Diameter
tajuk diukur menggunakan meteran dengan cara mengukur proyeksi vertikal panjang garis yang melalui pangkal pohon dan dua titik pada proyeksi garis
lingkaran tajuknya.
2. Pengukuran pada pohon rebah
Pengukuran dilakukan pada pohon yang sudah dipotong bagian pangkal dan ujungnya merchantable log. Pengukuran dilakukan perseksi, baik itu diameter
dan panjangnya. Panjang perseksi diukur tiap dua meter dengan menggunakan meteran, setelah itu dilakukan pengukuran diameter perseksi pada bagian pangkal
dan ujung setelah pengukuran panjang perseksi. Pengukuran diameter perseksi dilakukan dengan menggunakan kaliper. Untuk menentukan volume perseksi pada
pohon rebah biasa ditentukan dengan menggunakan rumus Smallian. Kemudian menentukan volume pohon aktual dengan cara menjumlahkan
volume seluruh seksi pada setiap pohon dengan menggunakan rumus : V
a
= V
1
+ V
2
+ V
3
+…+V
i
ht
hbc hp
hb
Dimana : V
a
: Volume aktual pohon m
3
V
i
: Volume seksi ke-I dari satu pohon m
3
Volume aktual merupakan volume hasil pengukuran langsung berupa batang pohon pada objek di lapangan. Penelitian ini merupakan pengukuran
volume batang pohon disertai dengan tebal kulitnya pada bagian batang pohon yang akan dimanfaatkan merchantable log.
3.5 Analisis Data Penyusunan Persamaan Penduga Volume Pohon