Tujuan Penelitian Penentuan Volume Pohon

Salah satu keterangan penting yang diperlukan dalam penyusunan rencana pengusahaan hutan, terutama yang menyangkut jatah tebangan produksi adalah keterangan mengenai potensi massa tegakan. Keterangan tersebut diperoleh dari hasil inventarisasi hutan melalui perhitungan volume tiap pohon maupun pendugaan volume tegakan dalam contoh sample untuk memperoleh penyusunan persamaan tabel volume pohon.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Menyusun dan mendapatkan persamaan untuk menduga volume pohon yang dapat dimanfaatkan pada pohon yang masih berdiri untuk jenis keruing. 2. Mendapatkan gambaran tentang model penduga volume, ditinjau dari bias, ketelitian dan ketepatan.

1.3 Manfaat Penelitian

Sebagai alat bantu kegiatan inventarisasi dan perencanaan hutan sebagai bentuk pengelolaan hutan yang baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penentuan Volume Pohon

Volume pohon dapat diperkirakan dari hubungan nyata antara dimensi pohon dan volume pohon tertentu. Diameter, tinggi, dan faktor bentuk merupakan peubah tak bebas yang biasa digunakan untuk menentukan nilai-nilai dari peubah bebas volume pohon, hasil akhirnya digambarkan dalam suatu rumus atau bentuk tabel. Volume kayu atau pohon-pohon dalam tegakan hutan merupakan besaran yang praktis tidak dapat ditentukan secara langsung di lapangan, melainkan dilakukan melalui komponen-komponennya peubah-peubah yang menentukan besarnya volume kayupohon tersebut. Husch et al. 2003. Karena bentuk geometris batang tidak teratur, maka pendekatan rumus harus mengikuti kaidah bahwa untuk semua benda padat dihitung dari hasil perkalian antara luas bidang dasar rata-rata seksi dan panjang. Ada tiga rumus penting dalam menentukan volume pada daerah rata-rata pemotongan perseksi dalam cara yang beragam Loetsch et al. 1973 : Rumus Huber : V = x l Rumus Smallian : V = x l Rumus Newton : V = x l Dimana : V : Volume dolok logs atau batang pohon m 3 g m : Luas bidang dasar bagian tengah batang m 2 g l : Luas bidang dasar pangkal batang m 2 g s : Luas bidang dasar ujung batang m 2 l : Panjang batang pohon m Avery Burkhart 1994, menyatakan bahwa rumus Smallian memerlukan pengukuran pada diameter kedua ujung batang, rumus ini paling mudah dan paling murah dalam penerapannya. Namun, rumus ini mempunyai ketepatan yang lebih kecil dibandingkan dengan rumus Huber dan rumus Newton. Rumus Newton memerlukan pengukuran kedua ujung batang dan tengah batang, sehingga penggunaannya lebih terbatas dan kurang praktis. Namun sebenarnya rumus ini lebih teliti dibandingkan dengan rumus lainnya. Volume pohon merupakan suatu besaran yang diperoleh dari perkalian antara luas bidang dasar dengan tinggi pohon. Volume pohon dapat juga dihitung dengan cara menjumlahkan volume tiap-tiap seksi yang ada pada pohon itu. Pohon dibagi kedalam seksi-seksi dengan menggunakan dendrometer atau mirror relascope dengan panjang seksi satu atau dua meter dan diameter tiap ujung seksi diukur besarnya Loetsch et al. 1973.

2.2 Penyusunan Tabel Volume Pohon