Validasi Media Video Efektivitas penggunaan Media Video terhadap Hasil Praktik

Tabel 18. Tanggapan mahasiswa tentang pembelajran vidio Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi 81.25 S kor ≤ 100 Sangat Baik 6 60 62.5 S kor≤ 81.25 Baik 4 40 43.75 S kor ≤ 62.5 Tidak baik 25 S kor≤ 43.75 Sangat tidak baik Jumlah 10 100 Tertinggi 87.5 Terendah 68.8 Rata-rata 81.6 Kriteria SB Dari tabel 18. diperoleh keterangan sebanyak 6 mahasiswa 60 berpendapat bahwa pembelajran media video sangat baik diterapkan pada materi rias fantasi pria menjadi wanita dan rias fantasi wanita menjadi pria. sebanyak 4 mahasiswa 40 berpendapat bahwa pembelajaran media video baik diterapkan pada materi rias fantasi wanita menjadi pria dan rias fantasi pria menjadi wanita

4.2 Pemba hasan

4.2.1 Validasi Media Video

Hasil penelitian diperoleh keterangan kelayakan media video menurut ahli materi termasuk dalam kategori sangat layak dengan indeks presentasi 85,4 dengan beberapa revisi. Kelayakan media video menurut ahli media dalam kategori sangat layak dengan indeks presentasi 83,9 meskipun media video perlu adanya revisi untuk meningkatkan kualitas video dan kelayakan media video menurut ahli teknologi pendidikan termasuk dalam kategori layak dengan indeks presentasi 79,2. Media video terus diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran. Media Video memudahkan seseorang untuk mempraktikan apa yang dilihatnya, dibandingkan dengan hanya mendengar saja. Pembelajaran melalui video lebih mudah diterima oleh mahasiswa mengingat pesan yang disampaikan melalui audio visual lebih mudah diproses oleh otak dan secara otomatis materi tersebut akan tersimpan dalam jaringan sel otak. Media video dikatakan efektif apabila media tersebut dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan kriteria kelayakan media video yang diperoleh dari tiga ahli yaitu ahli media, ahli materi dan ahli teknologi pendidikan didapatkan kriteria sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Setelah mendapatkan validasi dari ketiga ahli kemudia dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan media video. Dari pengujian oleh ketiga validator tersebut dinyatakan bahwa media video Rias Fantasi sub bab transgender valid dan dapat digunakan untuk uji coba pembelajaran. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah media video ini layak digunakan dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

4.2.2 Efektivitas penggunaan Media Video terhadap Hasil Praktik

Hasil Praktik dikaji dengan penilaian tingkah laku atau tindakan yang terstruktur. Hasil penelitian menunjukan proporsi mahasiswa yang memiliki nilai sekurang-kurangnya AB 80 telah mencapai 85, hasil ini menunjukan bahwa penggunaan media video efektif digunakan dalam pembelajaran materi rias fantasi di Unnes. Hasil tersebut ditunjukkan melalui perhitungan presentase yang dilihat dari hasil penilaian langsung didalam kelas. Penilaian yang diambil meliputi penilaian pra praktik yang meliputi persiapan pribadi, persiapan area kerja, persiapan klien, persiapan alat, bahan, lenan dan kosmetik mahasiswa melakukan dengan terampil. Penilaian selanjutnya yaitu penilaian proses yaitu langkah kerja dan sikap kerja yang menunjukkan keseriusan mahasiswa dalam melakukan praktik, kemudian penilaian pasca praktik yang terdiri dari waktu, hasil dan berkemas yang ditunjukkan dengan ketepatan waktu mahasiswa dalam mengerjakan praktik dan hasil praktik mahasiswa. Penelitian ini mahasiswa menunjukkan antusias yang luar biasa pada saat dilakukan treatment, hal ini ditunjukkan dengan sikap mahasiswa yang memperhatikan video dengan seksama, mencatat dan bertanya hal yang kurang jelas pada video. Hal ini sama seperti yang dikemukakan Dalyono 2007:196 bahwa untuk melihat terwujudnya siswa aktif dalam proses belajar mengajar salah satunya adalah usaha mendorong, partisipasi peserta didik secara aktif dan menggunakan berbagai jenis metode pembelajaran dan media pembelajaran. Hasil yang didapat mahasiswa juga sangat memuaskan dengan riasan yang halus, kreativitas yang tinggi, variasi yang berbeda setiap orangnya, dan ketelitian dalam membuat setiap riasan. Waktu pelaksanaan treatment penggunaan media video pada pembelajaran rias fantasi memudahkan mahasiswa untuk memahami materi sehingga peserta didik dapat dengan mudah mengaplikasikannya pada praktik rias fantasi sub bab transgender. Keberhasilan keberhasilan mahasiswa dalam merias karakter pria menjadi wanita mencapai rata rata 84,1 dengan deskripsi AB dan karakter wanita menjadi pria mencapai rata-rata 85,2 dengan deskripsi AB. Keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media video sangat efektif digunakan didalam mata kuliah Rias Fantasi pada mahasiswa semester 5 program studi Pendidikan Tata Kecantikan di Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2013.

4.2 Keterbatasan Penelitian